View
14
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS PENGARUH BEBAN PAJAK KINI, BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN AKRUAL TERHADAP MANAJEMEN LABA
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
(Tesis)
Oleh
DYAH SRI UTAMI
PROGRAM MAGISTER ILMU AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ii
ABSTRACT
THE EFFECT ANALYSIS OF CURRENT TAX EXPENSE, DEFFERED TAX
EXPENSE AND ACCRUAL ON EARNINGS MANAGEMENT OF
MANUFACTURING COMPANY IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
By
DYAH SRI UTAMI
The purpose of this research is to analyze the effect of Current Tax Expense,
Deffered Tax Expense and Accrual on Earnings Management. The sample of this
study are manufacturing companies that are listed in Indonesia Stock Exchange for
period 2014-2017. Selection of the sample is determined based on purposive
sampling method.
The result of this study shows that Current Tax Expense and Deffered Tax
Expense has effect on earnings management, while accrual does not have effect on
earnings management.
Keywords : Current Tax Expense, Deffered Tax Expense, Accrual, Earnings
Management.
iii
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH BEBAN PAJAK KINI, BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN AKRUAL TERHADAP MANAJEMEN LABA
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
DYAH SRI UTAMI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari bukti pengaruh beban pajak
kini, beban pajak tangguhan dan akrual terhadap manajemen laba. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017. Penentuan sampel menggunakan metode
purposive sampling.
Hasil pengujian menunjukkan beban pajak kini dan beban pajak tangguhan
berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan akrual tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.
Kata kunci: Beban Pajak Kini, Beban Pajak Tangguhan, Akrual, Manajemen Laba.
ANALISIS PENGARUH BEBAN PAJAK KINI, BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN AKRUAL TERHADAP MANAJEMEN LABA
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
DYAH SRI UTAMI
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
MAGISTER SAINS AKUNTANSI
Pada
Program Magister Ilmu Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
PROGRAM MAGISTER ILMU AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
viii
PERSEMBAHAN
حيم حمن الره الره بسم للاه
Semua yang terjadi bukan lantaran hebatnya Saya atau siapapun,
Tetapi semua ini karena takdir yang sudah digariskan dan karena baiknya Allah,
SWT. kepada Saya.
Allah, SWT. kirimkan orang-orang baik yang mendukung Saya dalam berproses
sampai dengan sekarang ini.
Terimakasih untuk semua orang-orang disekeliling Saya, untuk sumbangsih yang
sudah diberikan kepada Saya dengan cinta dan kasih.
Semoga Allah, SWT. kembalikan lebih, atas kebaikan yang sudah diberikan
kepada Saya.
I LOVE YOU ALL
Karya ini terkhusus untuk Almamater tercinta, UNILA.
ix
SANWACANA
Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan tuntunan-Nya Tesis ini dengan judul “Analisis
Pengaruh Beban Pajak Kini, Beban Pajak Tangguhan dan Akrual terhadap
Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia” dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa, Shalawat serta
salam juga penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW., yang
selalu kita harapkan syafaatnya di hari akhir.
Penyelesaian Tesis ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas
Lampung.
2. Bapak Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D. selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Lampung.
3. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Magister
Ilmu Akuntansi sekaligus sebagai Pembimbing Penulis. Terimakasih Bunda,
Allah tidak akan pernah luput mengembalikan kasih Penulisng yang Bunda
sudah curahkan pada Penulis selama bimbingan Tesis ini.
5. Ibu Yunia Amelia, S.E., M.Acc., Akt., CA., selaku Sekretaris Program
Magister Ilmu Akuntansi.
6. Dr. Farichah, SE., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
7. Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
8. Bapak Dr. Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt., selaku penguji utama. Terima kasih
atas waktu yang diluangkan untuk memberikan masukan ilmu, kritik dan
saran yang membangun dalam proses penyelesaian tesis ini.
x
9. Bapak Dr. Fitra Dharma, S.E., M.Si., selaku Anggota Penguji. Terima kasih
atas waktu yang diluangkan untuk memberikan masukan ilmu, kritik dan
saran yang membangun dalam proses penyelesaian tesis ini.
10. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt., selaku pembimbing
akademik yang telah membantu Penulis dalam proses bimbingan akademik.
11. Seluruh bapak/ibu dosen pada Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung. Terima kasih untuk semua ilmu dan
wawasan serta arahan dan nasihat yang telah diberikan selama ini.
12. Mbak Ina Fitriani, serta Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung, khususnya Mas Andri Kasrani, S.Pd. pada
Program Magister Ilmu Akuntansi, terima kasih atas layanan yang luar biasa
serta atas semua bantuannya selama Penulis menjalani studi sampai dengan
seterusnya kemudian nanti saat Penulis menjadi Alumni.
13. Sahabat-sahabat MIA 2015, support yang luar biasa dari kalian, keluarga
baru Penulis.
14. Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag. selaku Rektor IAIN Metro, Dr. Mat Jalil,
M.Hum. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Metro,
serta seluruh keluarga besar Institut Agama Islam Negeri Metro (IAIN)
Metro, atas izin dan dukungan moral untuk Penulis dalam menyelesaikan
studi.
15. Keluarga besar Penulis, di Metro-Lampung dan Yogyakarta, yang tidak bisa
Penulis sebut satu per satu atas dukugan moral dan material, atas pengertian
dan bantuan yang sangat membantu Penulis dalam penyelesaian studi
Penulis.
16. Keluarga kecil Penulis, Suami (Wahyu Retno Dwi Prasetyo/PAZ Autozone)
dan Anak ayangan Mama (Diarani Prada Padi Prastama) terimakasih untuk
milyaran pengertian dan dukungan dari kalian, good team at the good time,
I Love You.
17. Sahabat-sahabat yang mencintai Penulis, yang tidak lelahnya mendukung
Penulis dalam penyelesaian studi.
xi
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang baik secara
langsung ataupun tidak langsung membantu dalam proses penyelesaian Tesis
ini. Terimakasih semuanya, semoga Allah, SWT. membalas semua kebaikan
yang sudah kalian berikan.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat kekurangan dalam proses
penulisannya. Maka penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang kelak
akan menjadi penyempurnaan atas karya ini. Penulis juga berharap, semoga tesis
ini dapat bermanfaat untuk para pembacanya.
Bandar Lampung, Agustus 2019
Penulis,
Dyah Sri Utami
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
ABSTRAK ......... .............................................................................................................. ii
ABSTRACT ........ .............................................................................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................................ vii
SANWACANA .. .............................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ..... .............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 6
1.3 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 7
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ................................................................................................ 9
2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 17
2.3 Pengembangan Hipotesis ................................................................................. 21
2.4 Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 26
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data .................................................................................... 27
3.2 Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 27
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................................... 28
xi
3.4 Variabel Penelitian .......................................................................................... 28
3.5 Uji Regresi Logistik ........................................................................................ 32
3.6 Pengujian Hipotesis ........................................................................................ 33
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .............................................................................. 35
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................... 36
4.3 Hasil Hipotesis ................................................................................................. 40
4.4 Pembahasan ..................................................................................................... 45
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan .......................................................................................................... 48
5.2 Keterbatasan .................................................................................................... 48
5.3 Saran . .............................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 50
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 17
Tabel 4.1 Sampel Penelitian ............................................................................................. 35
Tabel 4.2 Deskripsi Statistik ............................................................................................. 36
Tabel 4.3 Hasil Uji Signifikansi Model ............................................................................. 41
Tabel 4.4 Kesesuaian Model .............................................................................................. 42
Tabel 4.5 Model Penelitian ................................................................................................ 43
Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi ................................................................................. 44
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 26
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Laporan keuangan adalah sumber informasi utama bagi penggunanya, baik
pihak internal maupun eksternal untuk menilai kinerja perusahaan (PSAK
1, 2018). Dimana komponen laba (earnings) merupakan dasar yang
digunakan oleh pemilik perusahaan dalam menilai kinerja perusahaan
untuk melihat bagaimana kelangsungan bisnisnya dan sebagai dasar
pemberian bonus kepada manajer atas kinerjanya dalam mengelola
perusahaan.
Karena informasi laba merupakan hal yang sangat penting, manajemen
perusahaan akan berusaha untuk memberikan laporan yang positif tentang
laporan laba perusahaan yang dikelolanya. Hal tersebut yang kemudian
memicu terjadinya manajemen laba pada perusahaan. Salah satu tindakan
manajemen laba adalah penurunan dan peningkatan laba. Upaya untuk
merekayasa informasi melalui praktik manajemen laba tersebut telah
menjadi faktor utama yang menyebabkan laporan keuangan tidak lagi
mencerminkan nilai sesungguhnya suatu perusahaan.
Terdapat beberapa alasan yang menjelaskan mengapa manajemen
melakukan praktik earnings management (Abdurahim, 2006), yaitu:
2
1. Penyusunan pos pendapatan dan biaya dengan cara tertentu dapat
mengurangi beban kewajiban perusahaan secara keseluruhan.
2. Aliran laba yang relatif merata akan meningkatkan kepercayaan investor
kepada manajemen perusahaan.
3. Laba yang lebih merata akan dapat menjaga hubungan manajemen
dengan karyawan dibanding apabila terjadi kenaikan laba yang tajam
yang dapat mendorong peningkatan upah.
4. Laba yang relatif merata dapat menghindari rasa pesismis maupun
optimis yang berlebihan.
Kasus manajemen laba banyak terungkap telah terjadi pada beberapa
perusahaan di Indonesia. Salah satu yang diungkapkan oleh Bapepam
adalah yang terjadi pada PT. Kimia Farma Tbk. Berdasarkan hasil
penyelidikan Bapepam, terdapat kesalahan penyajian laporan laba bersih.
Bapepam menilai pelaporan laba bersih yang terlalu besar tersebut
memiliki unsur rekayasa. Sehingga dilakukan kembali audit yang kemudian
dilakukan penyajian ulang laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk. (Koroy,
2008)
Kasus yang terbaru adalah yang terjadi pada PT. Bank Bukopin Tbk. Yang
melakukan revisi laporan keuangan selama tiga tahun (2015-2017).
Perubahan terhadap laporan keuangan tersebut sudah pasti berakhir dengan
perubahan laporan laba bersih perusahaan (Sugianto, Danang, 2018).
3
Beberapa kasus tersebut adalah gambaran adanya dugaan atau bahkan
realitas adanya manajemen laba pada perusahaan. Praktik manajemen laba
timbul karena adanya konflik kepentingan antara agen dan prinsipal. Pihak
manajemen akan berusaha untuk meningkatkan kesejahteraannya
sementara pihak pemegang saham berusaha untuk meningkatkan
pendapatannya. Yang pada akhirnya menimbulkan asimetri informasi
dimana informasi yang disampaikan terkadang tidak sesuai dengan kondisi
perusahaan yang sebenarnya.
Hubungan keagenan tersebut erat juga kaitannya dengan pemerintah dalam
hal perpajakan. Pajak merupakan tumpuan terbesar dari beban belanja
APBN Indonesia. Pengeluaran negara yang makin meningkat juga
berdampak pada target pajak yang terus meningkat tiap tahunnya. Capaian
realisasi penerimaan pajak oleh pemerintah yang tertuang dalam dokumen
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2015-2019, yaitu
penerimaan pajak dari tahun 2012 s.d. tahun 2014 berada pada angka
capaian hampir 100% dari nilai penerimaan yang ditargetkan.
Karena dasar penghitungan pajak adalah dari laba bersih yang dilaporkan,
maka manajemen memiliki kecenderungan untuk memperkecil laba bersih
perusahaan. Sehingga, manajemen laba yang dilakukan oleh manajer
adalah untuk mempengaruhi hasil akhir laporan keuangan dan juga untuk
meminimalkan pajak yang harus dibayar oleh perusahaan (Hidayati dan
Zulaikha, 2003).
4
Upaya untuk meminimalkan beban pajak tersebut, disebut dengan
perencanaan pajak/Tax Planning. Pada dasarnya perencanaan pajak adalah
usaha untuk mengurangi jumlah pajak yang seharusnya disetorkan kepada
pemerintah (Zain, 2007).
Pengurangan pajak dapat dilakukan secara legal maupun ilegal.
Pengurangan pajak secara legal adalah, antara lain, melakukan transaksi
yang tidak dilarang oleh peraturan pajak, memanfaatkan peraturan pajak
yang memberikan fasilitas agar pajak bisa dikurangkan, memilih kegiatan
usaha yang tarif pajaknya rendah dan memanfaatkan kelemahan yang ada
pada peraturan pajak. Pengurangan pajak dengan cara ilegal dilakukan,
antara lain dengan cara melanggar peraturan pajak yang ada, tidak
melaporkan transaksi atau mencatat transaksi palsu sehingga pajak yang
dibayar menjadi lebih kecil, mengubah nilai transaksi dan lainnya (Santoso,
2017).
Adanya perbedaan antara prinsip akuntansi dengan aturan perpajakan
memaksa manajer untuk membuat dua jenis laporan laba rugi, yaitu laporan
laba rugi komersial disusun berdasarkan PSAK dan laporan laba rugi fiskal
disusun berdasarkan peraturan perpajakan. Peraturan perpajakan
mengharuskan perusahaan melakukan rekonsiliasi fiskal untuk
menyesuaikan perbedaan konsep pajak dengan konsep akuntansi komersial
(Waluyo, 2012). Dalam konteks akuntansi atas pajak penghasilan,
5
perbedaan tersebut menghasilkan dua jenis beda, yaitu beda waktu dan
beda tetap (Agoes dan Trisnawati, 2013).
Beban Pajak Tangguhan dalam PSAK 46 (2018) tentang Akuntansi atas
Pajak Penghasilan (PPh) adalah jumlah pajak penghasilan terutang pada
periode masa depan sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak
antara pembukuan (laba komersial) dan pajak (laba fiskal). Pajak kini
adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang atas laba kena pajak untuk
satu periode. Beban pajak kini adalah jumlah pajak yang harus dibayar oleh
wajib pajak. Jumlah pajak kini harus dihitung sendiri oleh Wajib Pajak
berdasarkan penghasilan kena pajak dikalikan dengan tarif pajak, kemudian
dibayar sendiri dan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) sesuai
dengan peraturan perundang-undangan pajak yang berlaku.
Beberapa peneliti mencoba mencari beberapa faktor yang dapat digunakan
sebagai prediktor manajemen laba. Phillips et al. (2003) membuktikan
bahwa beban pajak tangguhan menghasilkan total akrual dan ukuran
abnormal akrual dalam mendeteksi manajemen laba untuk menghindari
laba menurun. Penelitian yang dilakukan Philips tersebut memberikan bukti
bahwa beban pajak tangguhan dan akrual secara signifikan dapat
mendeteksi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan
menghindari penurunan laba dan menghindari kerugian.
6
Dari uraian diatas, penulis ingin melakukan penelitian yang bertujuan
untuk mencari bukti empiris sejauh mana pengaruh beban pajak kini, beban
pajak tangguhan dan akrual terhadap praktik manajemen laba pada suatu
perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Beban Pajak Kini, Beban
Pajak Tangguhan dan Akrual terhadap Manajemen Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah beban pajak kini berpengaruh terhadap manajemen laba?
2. Apakah beban pajak tangguhan berpengaruh terhadap manajemen
laba?
3. Apakah akrual berpengaruh terhadap manajemen laba?
1.3. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi:
1. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia selama kurun waktu 2014 – 2017.
2. Periode pengamatan yang digunakan hanya selama 4 tahun, yaitu tahun
2014 – 2017.
7
3. Variabel yang diteliti meliputi variabel dependen yaitu manajemen laba
dan variabel independen yaitu beban pajak kini, beban pajak tangguhan
dan akrual.
1.4. Tujuan penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian mengenai
pengaruh beban pajak kini, beban pajak tangguhan dan akrual terhadap
manajemen laba. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh bahwa beban pajak kini berpengaruh positif
terhadap manajemen laba.
2. Mengetahui pengaruh bahwa beban pajak tangguhan berpengaruh
positif terhadap manajemen laba
3. Mengetahui pengaruh bahwa akrual berpengaruh positif terhadap
manajemen laba.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat antara
lain:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk
memperkuat hasil penelitian sebelumnya dan menjadi dasar kajian
selanjutnya mengenai pengaruh beban pajak kini, beban pajak tangguhan
dan akrual terhadap manajemen laba.
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
BAPEPAM-LK dalam menentukan luasanya pengungkapan (Disclosure)
laporan keuangan khususnya terkait dengan beban pajak kini, beban pajak
tangguhan, akrual dan manajemen laba.
b. Bagi Direktorat Jenderal Pajak
Adanya tambahan informasi bagaimana penghitungan pajak diperlakukan
dalam perusahaan manufaktur. Sehingga memberikan gambaran dalam
perhitungan target capaian penerimaan pajak.
c. Bagi Para Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti empiris dalam
mendapatkan proksi yang lebih baik atau dapat dijadikan bahan referensi
dan perbandingan penelitian lainnya yang berkaitan dengan beban pajak
kini, beban pajak tangguhan dan akrual terhadap manajemen laba.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Agensi
Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai
kontrak diantara para anggota perusahaan, terutama hubungan antara
pemilik (Prinsipal) dengan manajemen (Agen). Dalam hal ini seringkali
timbul adanya konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, dengan
asumsi bahwa semua individu bertindak untuk kepentingan mereka
masing-masing.
Dalam teori agensi, informasi digunakan dalam pengambilan keputusan
oleh prisipal dan agen, serta untuk mengevaluasi kinerja dan juga
digunakan dalam pembagian keuntungan sesuai dengan kontrak yang
telah disepakati. Adanya perbedaan kepentingan dan informasi antara
prinsipal dan agen, memacu agen untuk memikirkan bagaimana angka
akuntansi yang dihasilkan dapat lebih memaksimalkan kepentingannya.
Agen dapat mempengaruhi angka-angka akuntansi yang dihasilkannya
dengan tindakan berupa manajemen laba dalam laporan keuangan.
2.1.2. Manajemen Laba
Belkaoui (2006) mendefinisikan manajemen laba yaitu kemampuan untuk
memanipulasi pilihan-pilihan yang tersedia dan mengambil pilihan yang
10
tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan. Manajemen
laba terjadi ketika para manager menggunakan pertimbangan mereka
dalam pelaporan keuangan dan struktur transaksi untuk mengubah laporan
keuangan dengan tujuan menyesatkan beberapa pemangku kepentingan
mengenai kondisi kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi
hasil kontraktual yang bergantung pada angka akuntansi yang dilaporkan.
Menurut Scott (2006), Earnings Management adalah intervensi
manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak
eksternal sehingga dapat meratakan, menaikan, dan menurunkan
pelaporan laba. Manajemen dapat menggunakan kelonggaran penggunaan
metode akuntansi, membuat kebijakan- kebijakan (discreationary) yang
dapat mempercepat atau menunda biaya-biaya dan pendapatan, agar laba
perusahaan lebih kecil atau lebih besar sesuai dengan yang diharapkan.
Praktek manajemen laba yang biasa dilakukan oleh manajemen dibagi ke
dalam 4 jenis (Scott, 2006):
1. Taking big bath, yaitu manajemen mencoba mengalihkan expected
future cost ke periode kini agar memiliki peluang yang lebih besar
mendapatkan laba di masa datang. Biasanya dilakukan bila perusahaan
mengadakan restrukturisasi atau reorganisasi.
2. Income minimization, yaitu manajemen mencoba memindahkan beban
ke masa kini agar memiliki peluang yang lebih besar mendapatkan laba
di masa mendatang.
11
3. Income maximization, yaitu manajemen mencoba meningkatkan laba
masa kini dengan memindahkan beban ke masa mendatang. Biasanya
dilakukan manajer dalam rangka memperoleh bonus tahunan.
4. Income smoothing, yaitu tindakan dimana manajemen memperhalus
fluktuasi laba dari periode ke periode dengan cara memindahkan laba
dari periode yang memiliki laba tinggi ke periode yang memiliki laba
rendah.
2.1.3. Beban Pajak Kini
Berdasarkan PSAK 46 (2018), pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan
yang terutang atas laba kena pajak untuk satu periode. Jumlah pajak kini
harus dihitung sendiri oleh wajib pajak berdasarkan penghasilan kena
pajak dikalikan dengan tarif pajak, yang selanjutnya disetor sendiri dan
dilaporakan dalam surat pemberitahuan (SPT) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan pajak yang berlaku.
Penghasilan kena pajak atau laba fiskal diperoleh dari hasil koreksi fiskal
terhadap laba bersih sebelum pajak berdasarkan laporan keuangan
komersial (laporan keuangan akuntansi). Koreksi fiskal harus dilakukan
karena adanya perbedaan perlakukan atas pendapatan maupun biaya yang
berbeda antara standar akuntansi dengan peraturan perpajakan yang
berlaku. Untuk kepentingan internal dan kepentingan lain wajib pajak
dapat menggunakan standar akuntansi yang berlaku umum, sedangkan
untuk penghitungan dan pembayaran pajak harus berdasarkan peraturan
12
perpajakan, dalam hal ini adalah undang-undang pajak penghasilan dan
peraturan lainnya yang terkait (PSAK 46, 2018). Perbedaan ini dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Beda tetap/beda permanen (permanent difference) adalah perbedaan
yang disebabkan oleh adanya perbedaan pengakuan pendapatan dan
beban standar akuntansi dan peraturan perpajakan. Perbedaan ini akan
mengakibatkan perbedaan besarnya laba bersih sebelum pajak dengan
laba fiskal atau penghasilan kena pajak.
2. Beda waktu/sementara/temporer (temporary difference) adalah
perbedaan yang disebabkan adanya perbedaan waktu dan metode
pengakuan penghasilan dan beban tertentu berdasarkan standar
akuntansi dengan perpajakan. Perbedaan ini mengakibatkan perbedaan
waktu pengakuan pendapatan dan beban antara tahun pajak yang satu
ke tahun pajak berikutnya.
2.1.4. Beban Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diatur dalam PSAK Nomor 46 (2018) tentang akuntansi
Pajak Penghasilan, Pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan
untuk periode mendatang sebagai akibat dari perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan dan sisa kompensasi kerugian.
Perhitungan pajak tangguhan adalah perhitungan pengakuan asset pajak
tangguhan atau liabilitas pajak tangguhan berdasarkan konsekuensi PPh
yang akan datang yang timbul sebagai akibat adanya perbedaan basis nilai
13
aset atau liabilitas antara perhitungan menurut akuntansi dan menurut
pajak (Ilyas & Priyantara, 2015).
Dalam PSAK Nomor 46 (2018) menyatakan bahwa seluruh perbedaan
temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali
yang timbul dari (1) Pengakuan awal goodwill, (2) Pengakuan awal asset
atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan transaksi
yang terjadi pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau
laba kena pajak.
Perbedaan Temporer adalah perbedaan yang terjadi akibat perbedaan
waktu pengakuan biaya atau pendapatan dalam laba akutansi dan dalam
laba fiskal. Perbedaan temporer dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
Perbedaan Temporer Kena Pajak (Taxable Temporary Differences) dan
Perbedaan Temporer Yang Boleh Dikurangkan (Deductible Temporary
Differences). Jadi akibat perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dalam laporan keuangan masa kini adalah munculnya aktiva pajak
tangguhan (Deffered Tax Asset). Dengan demikian penurunan aktiva
pajak tangguhan menunjukkan adanya beban pajak tangguhan pada
laporan laporan keuangan tahun berjalan (Setyawan & Harnovinsah,
2016).
Beda waktu terjadi adanya perbedaan pengakuan besarnya waktu secara
akuntansi komersial dibandingkan dengan secara fiskal. Selisih dari
14
perbedaan pengakuan antara laba akuntansi komersial dengan akuntansi
fiskal yang akan menghasilkan koreksi berupa koreksi positif dan koreksi
negatif. Koreksi positif akan menghasilkan aktiva pajak tangguhan
sedangkan koreksi negatif akan menghasilkan beban pajak tangguhan.
Pengakuan pajak tangguhan bisa membawa akibat terhadap
berkurangnya laba bersih jika ada pengakuan beban pajak tangguhan.
Sebaliknya, bisa juga berdampak terhadap berkurangnya rugi bersih jika
ada pengakuan manfaat pajak tangguhan.
2.1.5. Akrual
Dalam akuntansi dikenal dengan istilah basis akrual dan basis kas.
Menurut Muljono (2009) dalam Amanda dan Febrianti (2015), akrual
adalah suatu metode perhitungan penghasilan dan biaya dalam arti
penghasilan diakui pada waktu diperoleh dan biaya diakui pada waktu
terhutang.
Menurut PSAK Nomor 46 (2018), laporan keuangan disusun berdasarkan
akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui
pada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam
laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
15
Model akrual melibatkan perhitungan total akrual. Model-model akrual
menurut Belkaoui (2007) adalah sebagai berikut: (1) Model Healy, (2)
Model De Angelo, dan (3) Model Jones. Dasar akrual umumnya
memberikan indikasi yang lebih baik dalam laporan keuangan karena
transaksi dan peristiwa keuangan diakui pada saat kejadian dan dicatat
dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada
periode yang bersangkutan. Namun konsep akrual tersebut memiliki
kelemahan yaitu dapat dimanfaatkan untuk mengatur angka-angka dalam
laporan keuangan, sehingga dapat digunakan untuk mengubah angka laba
yang dihasilkan apabila standar akuntansi memungkinkan melalui praktik
manajemen laba.
Total Akrual terdiri atas dua komponen, yaitu:
1. Discretionary Accrual
Discretionary Accrual adalah pengakuan akrual laba atau beban yang
bebas tidak diatur dan merupakan pilihan kebijakan manajemen. Akrual
yang muncul akibat diskresi manajemen atau berada di bawah kebijakan
manajemen. Hal ini biasanya digunakan sebagai pengukur dalam
manajemen laba dan besarannya merupakan hasil modifikasi angka-angka
pada laporan keuangan untuk memenuhi tujuan manajemen sehingga
keberadaan discretionary accrual menandakan rendahnya kualitas laba.
Efek dari kualitas laba yang rendah adalah tidak adanya nilai prediktif
dari laba, yang berarti informasi mengenai laba perusahaan ini tidaklah
menggambarkan keadaan sesungguhnya dari perusahaan sehingga
16
informasi laba menjadi bias bagi penggunanya. Discretionary Accrual
dapat dilakukan melalui pemilihan kebijakan akuntansi yang berkaitan
dengan akrual namun bersifat subjek dan kontekstual, salah satu contoh
dengan cara memperbesar atau memperkecil pencadangan aktiva pajak
tangguhan dengan pertimbangan laba yang akan datang dapat menutup
atau tidak menutup terpulihkannya aktiva pajak tangguhan.
2. Non Discretionary Accrual
Non Discretionary Accrual adalah sebaliknya, pengakuan akrual laba
yang wajar yang tunduk suatu standar atau prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
Salah satu cara menghitung total akrual adalah dengan menggunakan
Model Healy (1985), yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
= Total akrual perusahaan i untuk tahun t
= Non Discretionary Accrual perusahaan i tahun t
= Discretionary Accrual perusahaan i tahun t
Perekayasaan menaikkan atau menurunkan akrual antara lain dapat
dilakukan dengan cara mempercepat pendapatan atau mempercepat
beban. Perekayasaan laba tersebut termasuk salah satu praktek
manajemen laba atau earnings management melalui perekayasaan akrual.
17
2.2. Penelitian Terdahulu
Literatur penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini dapat
dilihat dalam tabel 2.1. berikut ini :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
(1) beban pajak kini berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba.
(2) beban pajak tangguhan tidak
berpengaruh terhadap manajemen
laba
(3) basis akrual tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba.
(4) beban pajak kini, beban pajak
tangguhan, dan basis akrual secara
simultan berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba.
(1) beban pajak tangguhan tidak
berpengaruh terhadap manajemen
laba melalui manipulasi aktivitas riil
(2) leverage berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap manajemen
laba melalui manipulasi aktivitas riil
(3) beban pajak tangguhan dan
leverage secara simultan dapat
berpengaruh positif terhadap
manajemen laba
Hasil penelitian menunjukan bahwa
beban pajak tangguhan menghasilkan
total akrual dan ukuran abnormal
akrual dalam mendektsi manajemen
laba untuk menghindari laba
menurun.
3 Rahmanto (2017) Pengaruh Beban Pajak
Tangguhan,
Leverage Terhadap
Manajemen Laba Riil
1 Amanda dan
Febrianti (2015)
Analisis Pengaruh Beban
Pajak Kini, Beban Pajak
Tangguhan, Dan Basis
Akrual Terhadap
Manajemen Laba
2 Philips, Penco &
Rego (2001)
Earnings Management:
New Evidence Based on
Deferred Tax Expense
18
Tabel 2.1. (Lanjutan)
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
(1) beban pajak penghasilan
berpengaruh negatif signifikan terhadap
manajemen laba.
(2) ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba
(3) leverage berpengaruh positif
signifikan terhadap manajemen laba.
(1). Beban pajak tangguhan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap manajemen laba
(2). Aktiva pajak tangguhan
berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap manajemen laba
(3). Akrual berpengaruh positif dan
signifikan terhadap manajemen laba
4 Pramitasari dan
Christiawan (2017)
Pengaruh Beban Pajak
Penghasilan Terhadap
Manajemen Laba pada
Perusahaan Sektor
Perdagangan, Jasa dan
Investasi Periode 2010-
2015 yang terdaftar di
BEI dengan Firm Size
dan Leverage sebagai
Variabel Kontrol
5 Perwita, Astuti &
Nurmansyah
Analisis Beban Pajak
Tangguhan, Aktiva
Pajak Tangguhan, dan
Akrual Sebagai
Prediktor Manajemen
Laba pada Perusahaan
Manufaktur yang
Terdaftar di BEI
Periode 2009-2013
6 Budiman (2014) Pengaruh Beban Pajak
Tangguhan dan Akrual
Terhadap Indikasi
Adanya Praktik
Manajemen Laba (Studi
Epiris Pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia (BEI)
(1)Hasil pengujian Logistic Binary
menunjukkan bahwa variable beban
pajak tangguhan memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap adanya
(2) Hasil pengujian Logistic Binary
menunjukkan bahwa variable akrual
memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap adanya indikasi praktik
manajemen laba
19
Tabel 2.1. (Lanjutan)
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
(1) Beban pajak tangguhan tidak
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap manajemen laba.
(2) Profitabilitas memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap manajemen laba.
(3) Perencanaan pajak tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
manajemen laba.
(1) Perencanaan pajak berpengaruh
positif signifikan terhadap manajemen
laba.
(2) Beban pajak tangguhan berpengaruh
positif signifikan terhadap manajemen
laba.
9 Setyawan dan
Harnovinsah
(2016)
Pengaruh Beban Pajak
Tangguhan, Profitabilitas
dan Perencanaan Pajak
Terhadap Manajemen Laba
(Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur
Sub Sektor Otomotif Dan
Komponen Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2014)
10 Astutik dan
Mildawati (2016)
Pengaruh Perencanaan
Pajak Dan Beban Pajak
Tangguhan Terhadap
Manajemen Laba
(3). variable beban pajak kini tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap
manajemen laba.
(4). variabel discretionary accrual,
beban pajak tangguhan, beban pajak kini
tidak berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba.
8 Aditama dan
Purwaningsih
(2014)
Pengaruh Perencanaan
Pajak Terhadap Manajemen
Laba Pada Perusahaan
Nonmanufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia
perencanaan pajak ternyata tidak
berpengaruh positif terhadap manajamen
laba pada perusahaan nonmanufaktur
yang terdaftar di BEI. Akan tetapi, hasil
pada analisis deskriptif menunjukkan
bahwa 77 perusahaan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini melakukan
manajemen laba dengan cara
menghindari penurunan laba.
7 Anjar Putri Utami
& Abdul Malik
(2015)
Pengaruh Discretionary
Accrual, Beban Pajak
Tangguhan dan Beban
Pajak Kini terhadap
Manajemen Laba (Studi
Pada Perusahaan
Manufaktur Bidang
Makanan dan Minuman
Bursa Efek Indonesia 2009 -
2013)
(1). variable discretionary accrual tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap
manajemen laba.
(2).variable beban pajak tangguhan tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap
manajemen laba.
20
Tabel 2.1. (Lanjutan)
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
(1) Pajak penghasilan berpengaruh
negatif signifikan terhadap manajemen
laba.
(2) Ukuran perusahaan berpengaruh
positif signifikan terhadap manajemen
laba.
(3). Leverage berpengaruh negatif
terhadap earning management
14 Dewi dan Ulupui
(2014)
Pengaruh Pajak
Penghasilan dan Asset
Perushaan pada Earnings
Management
13 Candra dan
Christiawan (2017)
Analisa Hubungan Beban
Pajak Penghasilan Tahun
Sebelumnya Terhadap
Aktivitas Earning
Management Tahun
Berjalan Dengan
Menggunakan Firm Size
dan Leverage Sebagai
Variabel Kontrol pada
Perusahaan Sektor Industri
Barang Konsumsi di
Indonesia (2017)
(1). Beban pajak penghasilan tahun
sebelumnya berpengaruh positif
(2). Firm size berpengaruh negatif
terhadap earning management
12 Suranggane (2007) Analisis Aktiva Pajak
Tangguhan Dan Akrual
Sebagai Prediktor
Manajemen Laba: Kajian
Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang terdaftar
Di BEJ
(1) aktiva pajak tangguhan tidak
berpengaruh terhadap praktik
manajemen laba
(2) akrual dengan proksi dicretionary
accrual dari modified jones model
ditemukan bukti bahwa akrual
berpengaruh terhadap manajemen laba.
11 INDRA WIJAYA
YENFI
HARIYANI
(2017)
Analisis Pengaruh Beban
Pajak Kini dan Beban Pajak
Tangguhan Terhadap
Manajemen Laba (Studi
Kasus Perusahaan LQ-45
Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode
2013-2015)
(1) Secara parsial tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel
(2) Secara parsial terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel Beban
(3) Terdapat pengaruh yang signifikan
secara simultan atau bersama-sama
antara Beban Pajak Kini dan Beban
Pajak Tangguhan terhadap Manajemen
Laba
21
2.3. Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian dan kajian teori
yang relevan dengan kerangka konseptual termasuk hasil penelitian
sebelumnya, maka dikembangkan hipotesis dengan penjelasan sebagai
berikut:
2.3.1. Pengaruh Beban Pajak Kini Terhadap Manajemen Laba
Pajak kini adalah jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak
(Suandy, 2011). Beban pajak kini yang besar akan menurunkan tingkat
laba yang diperoleh suatu perusahaan, dan sebaliknya beban pajak kini
yang kecil akan meningkatkan laba perusahaan. Jumlah pajak kini harus
dihitung sendiri oleh Wajib Pajak berdasarkan penghasilan kena pajak
dikalikan tarif pajak. Perhitungan Pajak Kini dimana hasil yang diperoleh
merupakan angka perhitungan sendiri oleh Wajib Pajak ini yang
memberikan peluang manajemen sebagai Wajib Pajak untuk melakukan
manajemen laba.
Menurut Suandy (2011) Penghasilan kena pajak atau laba fiskal diperoleh
dari hasil koreksi fiskal terhadap laba bersih sebelum pajak berdasarkan
laporan keuangan komersial (laporan akuntansi). Penelitian yang
dilakukan Amanda dan Febrianti (2015), yang meneliti pada perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi pada tahun 2011-2013,
menyatakan bahwa beban pajak kini dapat mendeteksi serta berpengaruh
positif signifikan terhadap manajemen laba.
22
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H1 : Beban pajak kini berpengaruh positif terhadap manajemen laba
2.3.2. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen
Laba
Dalam PSAK No. 46 (2018) Pajak tangguhan dapat dipahami sebagai
akibat dari perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dengan sisa
kerugian perusahaan. Selisih yang timbul atas perbedaan antara laba
komersial dengan laba fiskal (book-tax differences) dinamakan koreksi
fiskal yang dapat berupa koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif.
Koreksi fiskal harus dilakukan karena adanya perbedaan perlakuan atas
pendapatan maupun biaya yang berbeda antara standar akuntansi dengan
peraturan perpajakan yang berlaku. Perbedaan standar yang digunakan
dalam akuntansi dan dalam aturan perpajakan tersebut yang
memungkinkan bisa memicu terjadinya manajemen laba.
Phillips et al. (2003) membuktikan bahwa beban pajak tangguhan
menghasilkan total akrual dan ukuran abnormal akrual dalam mendeteksi
manajemen laba untuk menghindari laba menurun. Manajemen laba
memberikan peluang bagi manajemen untuk merekayasa besarnya beban
pajak tangguhan guna menaikkan dan menurunkan tingkat labanya.
Karena, besarnya beban pajak tangguhan mengakibatkan menurunnya
tingkat laba yang diperoleh.
23
Penelitian Astutik dan Mildawati (2016), pada perusahaan manufaktur
yang bergerak pada bidang food and beverages di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2014, menunjukkan bahwa beban pajak tangguhan
berpengaruh terhadap manajemen laba. Pada penelitian Wijaya dkk.
(2017), yang mengambil sampel pada perusahaan LQ-45 yang konsisten
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2013-2015, menyatakan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel beban pajak
tangguhan terhadap manajemen laba. Karena beban pajak tangguhan
memberikan peluang kepada manajer untuk melakukan manajamen laba.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H2 : Beban pajak tangguhan berpengaruh positif terhadap manajemen
laba
2.3.3. Pengaruh Akrual Terhadap Manajemen Laba
Dasar akrual umumnya memberikan indikasi yang lebih baik dalam
laporan keuangan karena transaksi dan peristiwa keuangan diakui pada
saat kejadian dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam
laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Namun, memiliki
kelemahan, yaitu dapat dimanfaatkan untuk rekayasa angka-angka dalam
laporan keuangan, sehingga dapat digunakan untuk mengubah angka laba
yang dihasilkan (Suranggane, 2007)
24
Dalam akuntansi dikenal dengan istilah basis akrual dan basis kas.
Menurut Muljono (2009) dalam Felicia dan Febrianti (2015), akrual
adalah suatu metode perhitungan penghasilan dan biaya dalam arti
penghasilan diakui pada waktu diperoleh dan biaya diakui pada waktu
terhutang.
Hasil penelitian Suranggane (2007), ditemukan bukti bahwa akrual
berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil Penelitian Budiman (2014),
menunjukkan bahwa variabel akrual memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap adanya indikasi praktik manajemen laba.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H3 : Akrual berpengaruh positif terhadap manajemen laba
2.3.4. Faktor lain yang dapat mempengaruhi manajemen laba
Faktor lain yang dapat mempengaruhi manajeman laba yang dalam hal ini
dijadikan sebagai variabel kontrol yaitu variabel yang digunakan untuk
melengkapi atau mengontrol hubungan kausalnya supaya lebih baik untuk
didapatkan model empiris yang lebih lengkap dan lebih baik. Agar
variabel pengganggu tidak bias mempengaruhi hasil dari pengujian
tersebut (Hartono 2007), didalam penelitian ini digunakan variabel
kontrol yaitu Beban Pajak Tahun sebelumnya.
25
Beban pajak penghasilan menurut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan 46 (PSAK 46) adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak
tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba-rugi pada suatu
periode. Penelitian Candra dan Cristiawan (2017) Beban pajak tahun
sebelumnya berpengaruh positif terhadap manajemen laba sedangkan
penelitian dengan hasil berpengaruh negatif yang diteliti oleh Dewi dan
Ulupui (2014) menunjukan bahwa beban pajak penghasilan berpengaruh
negatif terhadap praktik earning management, yang berarti jika pajak
penghasilan meningkat, maka akan mengakibatkan penurunan pada
earning management.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H4 : Beban Pajak Tahun Lalu berpengaruh Positif terhadap manajemen
laba
2.4. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel
yang terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu kerangka
pemikiran seperti Gambar 2.1.
26
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Analisi Pengaruh Beban Pajak Kini, Beban Pajak Tangguhan
dan Akrual Terhadap Manajemen Laba.
Variabel Independen Variabel Dependen
Beban Pajak Kini (X1)
Beban Pajak Tangguhan
(X2)
Akrual (X3)
Beban Pajak Tahun
Sebelumnya (X4)
Manajemen Laba
(Y)
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Bursa Efek
Indonesia. Dimana data yang digunakan adalah Laporan Keuangan
Tahunan selama periode 2014-2017 dengan cara mendownload dari
website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
3.2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan dalam
memperoleh data yang akan diolah menjadi suatu hasil penelitian. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara
mengadakan studi kepustakaan dari berbagai literatur, karangan ilmiah,
serta sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini untuk
menghimpun pengetahuan teoritis serta teknik-teknik yang berhubungan
dengan penelitian.
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
dengan cara men-download laporan keuangan tahunan seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2014 – 2017
pada website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
28
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar dibursa efek Indonesia. Sedangkan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2014 hingga tahun 2017 yang dipilih dengan
menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara
berturut-turut selama periode 2014-2017.
2. Perusahaan menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan yang
telah diaudit oleh auditor independen per 31 Desember 2013 – 2017
dalam mata uang rupiah disitus resmi Bursa Efek Indonesia.
3. Perusahaan memiliki akun beban pajak kini dan beban pajak tangguhan
pada laporan keuangannya selama periode 2014-2017.
3.4. Variabel Penelitian
3.4.1. Manajemen Laba
Praktik manajemen laba dalam perusahaan merupakan hal yang logis
karena fleksibilitas akuntansi memungkinkan manajer dalam mempengaruhi
pelaporan. Dalam melakukan penelitian untuk mengungkap adanya praktik
manajemen laba, ada beberapa proksi yang digunakan untuk mengevaluasi
manajemen laba. Dalam penelitian ini perhitungan menajemen laba
mengikuti penelitian sebelumnya yaitu Aditama dan Purwaningsih (2014)
yang mana proksi manajemen laba adalah dengan menggunakan pendekatan
29
distribusi laba berdasarkan penelitian Phipils et al. (2003). Rumus
pendekatan distibusi laba yaitu (Philips et al., 2003):
Eit - Eit-1 ΔE =
MVEt-1
Keterangan:
E = Distribusi laba, di mana bila nilai ΔE adalah nol atau positif,
maka perusahaan menghindari penurunan laba. Bila nilai E adalah
negatif, maka perusahaan menghindari pelaporan kerugian.
Eit = Laba perusahaan i pada tahun t.
Eit-1 = Laba perusahaan i pada tahun t-1.
MVEt-1 = Market Value of Equity perusahaan i pada tahun t-1.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tingkat kapitalisasi sebagai
proksi market value of equity. Nilai kapitalisasi tersebut diukur dengan
mengalikan jumlah saham beredar perusahaan i pada akhir tahun t-1 dengan
harga saham perusahaan i pada akhir tahun t-1.
Manajemen laba akan diberi nilai 1 (satu) jika perusahaan termasuk ke
dalam kelompok small profit firms (diindikasikan melakukan manajemen
laba untuk menghindari kerugian) dan 0 (nol) jika perusahaan termasuk ke
dalam kelompok small loss firms (diindikasikan tidak melakukan
manajemen laba untuk menghindari kerugian). Perusahaan yang berada
pada range 0 – 0,06 dikategorikan sebagai small profit firms, sedangkan
perusahaan yang berada pada range -0,09 – 0 dikategorikan sebagai small
loss firms.
30
3.4.2. Beban Pajak Kini
Beban pajak kini merupakan jumlah pajak penghasilan yang terutang atas
penghasilan kena pajak pada suatu periode. Besarnya dihitung dari
penghasilan kena pajak yang sebelumnya telah memperhitungkan adanya
beda tetap sekaligus beda waktu, dikalikan dengan tarif pajak yang
berlaku. Dalam penelitian ini perhitungan variabel beban pajak kini
mengacu pada penelitian Amanda dan Febrianti (2015). Rumus
perhitungan beban pajak kini yaitu:
Beban Pajak Kini Periode t
Beban Pajak Kini =
Total Aset Periode t-1
3.4.3. Beban Pajak Tangguhan
Beban pajak tangguhan merupakan jumlah pajak penghasilan yang
terutang (payable) atau terpulihkan (recoverable) pada tahun mendatang
sebagai akibat adanya perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dari
sisa kompensasi kerugian yang dapat dikompensasikan. Pengukuran
variabel ini mengacu pada penelitian Amanda dan febrianti (2015).
Perhitungan tentang beban pajak tangguhan dihitung dengan cara
membobot beban pajak tangguhan dengan total aktiva (total asset)
sebagai berikut :
Beban Pajak Tangguhan Periode t
Beban Pajak Tangguhan =
Total Aset Periode t-1
31
3.4.4. Akrual
Istilah akrual digunakan untuk menentukan penghasilan pada saat
diperoleh dan untuk mengakui beban yang sepadan dengan revenue pada
periode yang sama, tanpa memperhatikan waktu penerimaan kas dari
penghasilan yang bersangkutan. Komponen akrual merupakan pengakuan
kejadian non kas dalam laporan laba rugi namun diharapkan akan
diterima atau dibayarkan biasanya dalam kas di masa yang akan datang
(Belkaoui, 2007) dalam Amanda dan Febrianti (2015). Dalam penelitian
ini perhitungan variabel basis akrual mengacu pada penelitian Amanda
dan Febrianti (2015) yaitu dihitung dengan rumus:
TAccit
Basis Akrual =
Total Aset Periode t-i
TAccit = Total Akrual perusahaan i pada tahun t, yang merupakan selisih
antara Laba Akuntansi dengan Arus Kas Operasi (Model Healy,
1985)
3.4.5. Variabel Kontrol
Beban pajak penghasilan menurut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan 46 (PSAK 46) adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak
tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba-rugi pada suatu
periode. Pengukuran penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya
Candra dan Cristiawan (2017) Beban pajak tahun sebelumnya diukur
dengan :
Beban Pajak Kinit-1 - Beban Pajak Tangguhant-1
PPh =
Total Aset t-i
32
3.5. Uji Regresi Logistik
Regresi logistik (logistic regression) merupakan suatu bentuk regresi yang
digunakan pada saat variabel tak bebas (dependent variable) bersifat
kategorik, dan regresi logistik biner digunakan jika kategori pada variabel tak
bebas bersifat dikotomus, yaitu terdiri dari dua kategori (Asra et al., 2017).
Pada penelitian ini, manajemen laba akan diberi nilai 1 (satu) jika perusahaan
termasuk ke dalam kelompok small profit firms (diindikasikan melakukan
manajemen laba untuk menghindari kerugian) dan 0 (nol) jika perusahaan
termasuk ke dalam kelompok small loss firms (diindikasikan tidak melakukan
manajemen laba untuk menghindari kerugian). Perusahaan yang berada pada
range 0 – 0,06 dikategorikan sebagai small profit firms, sedangkan
perusahaan yang berada pada range -0,09 – 0 dikategorikan sebagai smalll
loss firms.
Langkah - langkah pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Variabel respon/dependen dikategorikan menjadi data dikotomi yakni 0
dan 1.
2. Melakukan uji signifikansi model dengan melakukan uji keseluruhan,
untuk mengetahui apakah minimal ada satu variabel bebas yang
berpengaruh signifikan di dalam model. Hipotesis yang diuji dalam
pengujian signifikansi model ialah:
3. Uji kesesuaian model regresi logistik dilakukan untuk menguji layak atau
tidaknya model yang dihasilkan. Hipotesis yang digunakan adalah: :
33
model cocok : model tidak cocok Jika p-value < α maka ditolak,
dan jika gagal tolak , maka model cocok.
4. Dengan menggunakan variabel penjelas pengaruh bebab pajak kini, beban
pajak tangguhan, akrual terhadap manajemen laba akan didapatkan model
peluang persamaan regresi logistik:
Dengan model transformasi logit bentuk model menjadi:
3.6. Pengujian Hipotesis
Secara statistik dilakukan dengan beberapa tahap seperti diuraikan di atas,
sebelum dilakukannya pengujian hipotesis. Data yang telah dikumpulkan
dianalisis dengan menggunakan alat analisis statistik yaitu analisis regresi
logistik dengan model persamaan sebagai berikut:
Keterangan:
p = peluang/probabilitas Y dipengaruhi oleh beban pajak kini,
pajak tangguhan dan akrual
= Beban Pajak Kini
= Beban Pajak Tangguhan
= Akrual
= Variabel kontrol beban pajak tahun lalu
= konstanta
= koefisien variabel independen
34
Dari regresi logistik yang dilakukan terhadap model, tabel hasil regresi akan
menunjukkan nilai probabilitas masing-masing variabel bebas yang
menggambarkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Sedangkan arah positif atau negatif pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap varibel terikat dapat tergambar dari tanda koofisien variabel bebas
di dalam tabel hasil pengujian.
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian mengenai
pengaruh beban pajak kini, beban pajak tangguhan dan akrual terhadap
manajemen laba. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Beban pajak kini berpengaruh secara positif signifikan terhadap
manajemen laba.
2. Beban pajak tangguhan berpengaruh secara positif signifikan terhadap
manajemen laba.
3. Akrual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.
4. Beban pajak tahun lalu sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini,
memiliki pengaruh yang signifikan, akan tetapi dengan arah negatif.
Sehingga, hipotesis tidak terdukung.
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu sampel dalam penelitian ini
yang masih pada kategori perusahaan manufaktur saja, sehingga hasil
dalam penelitian ini kurang dapat digeneralisasikan kedalam bentuk
49
perusahaan pada sektor industri lainnya dan perusahaan sektor non
industri lainnya.
5.3 Saran
Atas keterbatasan yang ada, maka peneliti menyarankan kepada :
1. Bidang Akademis
Penelitian selanjutnya untuk dapat menambah beberapa sektor industri
seperti perbankan dan atau lainnya. Sehingga dapat diketahui
bagaimana pengaruh pajak terhadap manajemen laba pada sektor
lainnya. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat menambahkan
variabel lainnya seperti ukuran perusahaan, leverage ataupun faktor
kinerja keuangan lainnya dalam memprediksi manajemen laba.
2. Bidang Non Akademis
Pada sektor perpajakan untuk dapat lebih berfokus pada tindakan
manajemen laba pada perusahaan-perusahaan, karena berakibat
terhadap turunnya nilai setoran pajak kepada negara.
50
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahim, Ahim. 2016. Mendeteksi Earnings Management. Jurnal Akuntansi &
Investasi Vol. 1 No. 2.
Aditama,F. dan A. Purwaningsih. 2013. Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap
Manajemen Laba Pada Perusahaan Nonmanufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi. Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Agoes dan Trisnawati. 2013. Akuntansi Perpajakan. Penerbit Salemba Empat.
Amanda dan Febrianti. 2015. Analisis Pengaruh Beban Pajak Kini, Beban Pajak
Tangguhan, Dan Basis Akrual Terhadap Manajemen Laba. Ultima
Accounting.
Asra, A., Irawan, P.B., & Purwoto, A. 2017. Metode Penelitian Survei. Bogor. In
Media.
Astutik dan Mildawati. 2016. Pengaruh Perencanaan Pajak dan Beban Pajak
Tangguhan terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi.
Belkaoui, Ahmed R. 2007. Accounting Theory. Edisi Lima. Jakarta: Salemba
Empat.
Budiman. 2014. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan dan Akrual Terhadap
Indikasi Adanya Praktik Manajemen Laba (Studi Epiris Pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Ilmiah Mahasiswa.
Candra dan Christiawan. 2017. Analisa Hubungan Beban Pajak Penghasilan
Tahun Sebelumya Terhadap Aktivitas Earning Management Tahun
Berjalan Dengan Menggunakan Firm Size dan Leverage Sebagai Variable
Control pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di Indonesia.
Jurnal Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra.
Christiawan dan Pramitasari. 2017. Pengaruh Beban Pajak Penghasilan Terhadap
Manajemen Laba pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan
Investasi Periode 2010-2015 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dengan Firm Size dan Leverage Sebagai Variabel Kontrol. Jurnal
Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra.
Dewi dan Ulupui. 2017. Pengaruh Pajak Penghasilan dan Asset Perusahaan
pada Earnings Management. Jurnal Universitas Udayana.
51
Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman. Edisi 2007. BPFE. Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2018. Pernyataan Strandar Akuntansi Keuangan.
Penerbit Salemba Empat Jakarta.
Ilyas dan Priantara. 2015. Akuntansi Perpajakan. Penerbit Jakarta Mitra Wacana
Media.
Koroy. 2008. Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan oleh
Auditor Eksternal. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Perwita, Astuti dan Nurmannsyah. “Analisis Beban Pajak Tangguhan, Aktiva
Pajak Tangguhan, dan Akrual Sebagai Prediktor Manajemen Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2013”.
Jurnal Mahasiswa Akuntansi. Surakarta.
Phillips, J.M., Pincus dan S. Rego. 2003. Earnings Management: New Evidence
Based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review.Vol 78:491–
521.
Rahmanto. 2017. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan, Leverage Terhadap
Manajemen Laba Riil. Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan.
Santoso, Muhammad Rifky. 2017. Pemahaman Tax Planning.
https://bppk.kemenkeu.go.id.
Scoot, W. R. 2003. Financial Accounting Theory 2nd Edition. Prentice Hall
Canada, Inc.Toronto
Setyawan dan Harnovinsah. 2016. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan,
Profitabilitas dan Perencanaan Pajak Terhadap Manajemen Laba (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan
Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014). Jurnal Manajemen dan Jurnal Akuntansi Universitas Pamulang.
Suandy, Erly. 2011. Hukum Pajak, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat
Subramanyam K.R. dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Buku 2.
Edisi 10. Penerjemah: Dewi Yanti. Jakarta: Salemba Empat.
Sugianto, Danang. 2018. OJK Mulai Periksa Laporan Keuangan Bank Bukopin yang
Dipermak. Detik Finance. https://finance.detik.com
Suranggane, Zulaikha. 2007. “Analisis Aktiva Pajak Tangguhan dan Akrual
Sebagai Prediktor Manajemen Laba: Kajian Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEJ”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia. Vol. 4 No. 1.
52
Suyono. 2017. Berbagai Model Pengukuran Earnings Management : Mana yang
Paling Akurat. Jurnal FEB Universitas Jenderal Soedirman.
Utami dan Malik. 2015. Pengaruh Discretionary Accrual, Beban Pajak
Tangguhan dan Beban Pajak Kini Terhadap Manajemen Laba (Studi
Pada Perusahaan Manufaktur Bidang Makanan dan Minuman Bursa Efek
Indonesia 2009 -2013). Jurnal Akuntansi.
Waluyo. 2012. Akuntansi Perpajakan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Wijaya, Yenfi dan Hariyani. 2017. Analisis Pengaruh Beban Pajak Kini dan
Beban Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus
Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2015). Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis dan Keuangan (JIABK).
Zain. 2007. Manajemen Perpajakan. Penerbit Salemba Empat
Zamri, Rahman dan Isa. 2013. The Impact of Leverage on Real Earnings
Management. International Conference on Economics and Business
Research 2013 (ICEBR 2013).
Recommended