View
234
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA Tn. A YANG SALAH SATU ANGGOTA
KELUARGANYA MENDERITA HIPERTENSI DI RT.06 DESA
JILATAN
KECAMATAN BATU AMPAR KABUPATEN TANAH LAUT
Oleh :
YELONA KRISTYNENI, S. Kep
113063J115086
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2016
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan asuhan keperawatan keluarga yang salah satu anggota keluarganya
menderita Hipertensi. Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing.
Desa Jilatan, Februari 2016
Pembimbing Lahan
Farida
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan laporan “Asuhan
keperawatan keluarga yang salah satu keluarga menderita Pneumonia”.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Sr. Anasthasia Maratning, SPC, BSN, MAN selaku Ketua STIKES SUAKA
INSAN Banjarmasin.
2. dr. H. Sadiman, selaku Kepala Puskesmas Teluk Tiram Banjarmasin.
3. Bapak Demo Suhendra.,S.Kep.,Ns selaku pembimbing klinik Puskesmas
Teluk Tiram Banjarmasin.
4. Ibu Dyah Trifianingsih.,S.Kep.,Ns selaku pembimbing akademik
5. Tn. M beserta keluarga yang telah berpartisipasi dalam memberikan data
informasi untuk kelancaran asuhan keperawatan ini.
6. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Asuhan
Keperawatan ini.
Penulis menyadari asuhan keperawatan yang penulis buat masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi
kesempurnaan laporan asuhan keperawatan ini. Penulis berharap semoga asuhan
keperawatan ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan
sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Banjarmasin, 28 Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
iii
DAFTAR ISI..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................7
1.2 Permasalahan/ Batasan Masalah..................................................7
1.3 Tujuan..........................................................................................7
1.4 Manfaat........................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep keluarga.........................................................................10
2.2 Definisi Pneumonia....................................................................15
2.3 Klasifikasi Pneumonia ...............................................................15
2.4 Etiologi Pneumonia ...................................................................17
2.5 Patofisiologi Pneimonia ............................................................18
2.6 Manifestasi Klinis Pneumonia....................................................19
2.7 Pemeriksaan Penunjang Pneumonia...........................................19
2.8 Penatalaksanaan Pneumonia ......................................................20
2.9 Asuhan Keperawatan Keluarga .................................................21
BAB III METODOLOGI
3.1 Lokasi...........................................................................................25
3.2 Strategi.........................................................................................25
3.3 Pengumpulan Data.......................................................................25
3.4 Pengolahan Data..........................................................................25
3.5 Jadual Kegiatan............................................................................25
BAB IV HASIL KEGIATAN
4.1 Pengkajian....................................................................................26
4.2 Rencana Keperawatan Keluarga..................................................35
4.3 Pelaksanaan Tindakan Keperawatan............................................36
4.4 Evaluasi .......................................................................................37
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengkajian....................................................................................38
5.2 Perencanaan.................................................................................38
iv
5.3 Pelaksanaan..................................................................................39
5.4 Evaluasi........................................................................................39
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan..................................................................................40
6.2 Saran ...........................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah
yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga bisa
menyebabkan kerusakan lebih berat seperti stroke (terjadi pada otak dan berdampak
pada kematian yang tinggi), penyakit jantung koroner (terjadi pada kerusakan
pembuluh darah jantung) serta penyempitan ventrikel kiri / bilik kiri (terjadi pada otot
jantung). Selain penyakit tersebut dapat pula menyebabkan gagal ginjal, diabetes
mellitus dan lain-lain.(Staessen, 2003). Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan atas
yang tidak terkontrol (seperti keturunan, jenis kelamin, dan umur) dan yang dapat
dikontrol (seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan
garam). Penderita hipertensi yang sangat heterogen membuktikan bahwa penyakit ini
bagaikan mosaik, diderita oleh orang banyak yang datang dari berbagai subkelompok
berisiko didalam masyarakat. Hal tersebut juga berarti bahwa hipertensi dipengaruhi
oleh faktor resiko ganda, baik yang bersifat endogen seperti neurotransmitter, hormon
dan genetik, maupun yang bersifat eksogen seperti rokok, nutrisi dan stress.
Kriteria diagnosis hipertensi menggunakan kriteria klasifikasi dari The update
WHO/ISH hypertension guideline, yang merupakan divisi dari National Institute of
Health di AS, secara berkala mengeluarkan laporan yang disebut Joint National
Committee on Prevention, Detectioan, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure memberikan resensi pembaharuan kepada WHO/ISH bulan Mei 2003
tentang kriteria hipertensi yang dibagi dalam tiga kategori yaitu hipertensi stage I
6
dengan tekanan darah sistolik dan diastolik adalah 140-158 mmHg dan 90-99 mmHg,
untuk hipertensi stage II dengan tekanan darah sistolik dan diastolik adalah 160-179
mmHg dan 100-109 mmHg, sedangkan untuk hipertensi stage III dengan tekanan
darah sistolik dan diastolik adalah ≥ 180 mmHg dan ≥ 110 mmHg(Sugiharto, 2006).
Praktik Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) atau Stase Komunitas
merupakan salah satu bentuk praktik keperawatan yang menggunakan lahan di
masyarakat. Stase Komunitas Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan untuk
program ners angkatan V dilaksanakan di Desa Jilatan wilayah kerja Pusksesmas
Desa Batu Ampar dari tanggal 9-26 Februari 2016. Selama masa stase, mahasiswa
dibagi menjadi 8 kelompok yaitu di Desa Batu Ampar, Durian Bungkuk, Pantai
Linuh, Ambawang, Damit, Damit Hulu, Jilatan, Jilatan Alur.
Selama masa pengumpulan data, terutama di Desa Jilatan Mahasiswa/I
mendapatkan data penderita hipertensi/darah tinggi sebanyak 31 jiwa 21,23% dari
total jenis penyakit yang dikeluhkan oleh masyarakat. Rata-rata penderita sudah
mengetahui bahwa tekanan darahnya tinggi dan ada pula yang sudah sempat dirawat
karena penyakit ini. Masalahnya, kontrol ke pelayanan kesehatan tidak dilakukan lagi
bila gejala tidak dirasakan lagi oleh masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, maka mahasiswa tertarik melakukan proses
keperawatan kepada satu keluarga yang salah satu anggotanya menderita hipertensi.
Keluarga yang dibina oleh mahasiswa merupakan salah satu dari banyak keluarga
yang memiliki masalah dalam melaksanakan fungsi keluarga seperti yang seharusnya.
Oleh karena itu, maka mahasiswa mengambil Keluarga Tn. A sebagai keluarga
dimana mahasiswa memberikan asuhan keperawatan keluarga selama beberapa hari.
B. Permasalahan
7
Pada laporan ini, mahasiswa membahas tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
keluarga pada keluarga Tn. A dengan hipertensi di RT. 06 Desa Jilatan Kecamatan
Batu Ampar.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan ini adalah agar mahasiswa mengetahui
dan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga yang anggotanya
menderita hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan pengkajian keluarga dengan masalah hipertensi.
b. Mendeskripsikan masalah keperawatan keluarga dengan hipertensi.
c. Merencanakan intervensi keperawatan keluarga dengan intervensi.
d. Melakukan implementasi dan evaluasi secara komprehensif pada anggota
keluarga yang mengalami hipertensi.
D. Manfaat
1. Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam pelaksanaan proses
keperawatan keluarga yang anggotanya menderita hipertensi.
2. Institusi
Memberi informasi mengenai pelaksanaan proses keperawatan yang telah
dilakukan mahasiswa kepada keluarga yang salah satu anggotanya menderita
hipertensi, sehingga dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam
pengajaran tentang asuhan keperawatan keluarga yang salah satu anggotanya
menderita hipertensi.
3. Keluarga
Menambah wawasan keluarga mengenai penyakit hipertensi yang
dideritanya, sehingga keluarga mampu melakukan tindakan preventif dan promotif
demi meningkatkan kesehatan diri dan keluarga.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
1. KONSEP KELUARGA
9
BAB III
METODOLOGI
A. Lokasi Praktek
Lokasi pelaksanaan praktek asuhan keperawatan keluarga adalah di Desa Jilatan
Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut wilayah Kerja Puskesmas Desa Batu
Ampar.
B. Strategi Perencanaan
Mahasiswa melaksanakan praktek asuhan keperawatan keluarga di di Desa Jilatan
Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut wilayah Kerja Puskesmas Desa Batu
Ampar.
C. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. Wawancara langsung kepada klien dan keluarga.
2. Pengkajian fisik kepada klien.
3. Observasi dengan melihat langsung keadaan klien, keluarga, dan lingkungan tempat
tinggal.
4. Kunjungan rumah.
D. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa untuk menentukan diagnosa
keperawatan yang muncul pada keluarga, menyusun perencanaan tindakan keperawatan
yang akan dilakukan, mengimplementasikan tindakan keperawatan yang telah
direncanakan, mengevaluasi hasil dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan, serta
mendokumentasikan proses pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga.
10
E. Jadwal Kegiatan
Kegiatan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan mulai tanggal 11-13
Februari 2016.
Tanggal 11 Februari 2016 Pengenalan dan menjelaskan maksud kedatangan
Tanggal 11 Februari 2016 Melakukan Pengkajian
Tanggal 12 Februari 2016 Melakukan Intervensi
Tanggal 13 Februari 2016 Evaluasi dan Mengakhiri Kunjungan
11
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil Wawancara
Keluarga dengan kepala keluarga Bapak A, agama Islam, umur 65 tahun, suku
Banjar, pendidikan terakhir SD, penghasilan perbulan <1 juta, pengeluaran kurang dari
1 juta, tingkat kesejahteraan keluarga bapak A pada tingkat sejahtera II.
Daftar anggota keluarga
Tabel 3.1 Daftar anggota keluarga Tn. A
No.
Nama Anggota Keluarga
Hubungan dengan
Anggota Keluarga
L/P Umur Tanggal lahir
Pendidikan Pekerjaan Status
1. Ny. M Istri P 45 3-8-1970
SD Ibu RT Menikah
Tipe keluarga Bapak A adalah tipe keluarga nuclear family.
Rumah yang ditinggali keluarga Bapak A adalah milik sendiri, tembok rumah
kayu, ukuran rumah 10x5 m, jumlah kamar tidur 2, lantai papan/kayu, penerangan
rumah memakai listrik, ventilasi rumah ada, kebersihan rumah baik. Untuk dapur, alat-
alat memasak menggunakan kompor gas. Untuk pembuangan air limbah dibuang di
kolong rumah. Untuk air, keluarga Bapak A. mengambil sumber air dari sumur gali,
pengolahan air minum dimasak, sumber air untuk keperluan sehari-hari dari sumur
gali, keadaan makroskopik air minum/masak tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa, untuk air cuci/mandi tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa pula. Jarak
sumber air dari jamban > 10 meter. Jamban memakai septic tank dan kebersihannya
baik. Pembuangan sampah dilakukan dengan cara di bakar.Keluarga Tn. A tidak
memiliki hewan peliharaan. Lingkungan rumah keluarga Bapak A, terdapat halaman di
12
depan rumah Tn. A memanfaatkan halaman dengan menanam apotik hidup dan bunga.
Untuk pemanfaatan fasilitas kesehatan keluarga bapak A jika ada anggota keluarga
yang sakit, keluarga Tn. A tidak langsung ke Puskesmas. Biasanya keluarga Tn. A
mencoba memakai obat dari warung terlebih dahulu untuk mengurangi keluhan yang
dirasakan apabila keluhan yang dirasakan lebih berat baru keluarga bapak A membawa
anggota keluarganya ke Puskesmas.
Kesehatan keluarga sekarang adalah Ny. M sedang mengalami Hipertensi
dengan keluhan sakit kepala, leher tegang dan penglihatan agak sedikit kabur. Tugas
dan fungsi keluarga dari keluarga Tn. A mengenal gangguan perkembangan kesehatan
setiap anggota baik, mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat baik,
memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit masih kurang baik,
mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan
perkembangan kepribadian kurang baik, mempertahankan hubungan timbal balik
antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan baik.
Tabel Pemeriksaan Fisik
Tabel 3.2. Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn. A
Pemeriksaan
Fisik
Nama anggota keluarga
Tn. A Ny. M
UMUM
1. Penampilan umum
Kesadaran Composmentis Composmentis
Cara berpakaian Rapi berpakaian Rapi berpakaian
Kebersihan
personal
Bersih Bersih
Postur dan cara
berjalan
Postur tubuh simetris, sedikit
bungkuk. Berjalan tanpa
bantuan.
Postur tubuh simetris, sedikit
bungkuk. Berjalan tanpa bantuan.
Bentuk dan Proporsional dengan tinggi Proporsional dengan tinggi badan *.
13
ukuran tubuh badan *.
Tanda-tanda vital Tgl : 11 Februari 2016 Tgl : 11 Februari 2016
TD : 130/90 mmHg TD : 180/100 mmHg
P : 72 x/mnt P : 88 x/mnt
R : 20 x/mnt R : 24 x/mnt
Temp : - Temp : -
2. Status mental dan cara berbicara
Status emosi Stabil Stabil
Orientasi Dapat mengenal waktu,
tempat dan orang.
Dapat mengenal waktu, tempat dan
orang.
Proses berfikir Tidak meloncat-loncat dalam
berbicara, cepat tanggap
dalam berkomunikasi.
Tidak meloncat-loncat dalam
berbicara, cepat tanggap dalam
berkomunikasi.
Gaya bicara Bicara dengan gerakan dan
lancar.
Bicara dengan gerakan dan lancar.
PEMERIKSAA
N KULIT
Kulit terlihat bersih, bebas dari
bau, warna coklat, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas
terhadap benda tumpul dan
tajam baik.
Kulit terlihat bersih, bebas dari bau,
warna sawo matang, elastis, tidak ada
lesi, sensitifitas terhadap benda
tumpul dan tajam baik.
Kuku Terlihat sedikit kotor, ujung
kuku tampak tidak rata,
ditemukan kerusakan kuku
kaki dan tangan kemungkinan
akibat jamur, rapuh, CRT < 2
detik.
Terlihat sedikit kotor, ujung kuku
tampak tidak rata, ditemukan
kerusakan kuku kaki dan tangan
kemungkinan akibat jamur, rapuh,
CRT < 2 detik
PEMERIKSAA
N KEPALA
14
Bentuk dan
sensori
Muka simetris, sensasi normal,
klien merasakan benda
tumpul, tajam (N. V), gerakan
pipi, rahang, alis simetris (N.
VI, VII)
Muka simetris, sensasi normal, klien
merasakan benda tumpul, tajam (N.
V), gerakan pipi, rahang, alis simetris
(N. VI, VII)
Rambut Rambut dan kulit kepala
bersih, warna hitam dengan
sedikit berwarna putih.
Distribusi menyebar rata, tidak
mudah dicabut.
Rambut dan kulit kepala bersih, warna
hitam dan terdapat uban. Distribusi
menyebar rata, tidak mudah dicabut.
Mata Isokor, bola mata dapat
mengikuti arah gerakkan
tangan pemeriksa, tidak ada
nyeri tekan, diameter pupil ±2
mm, reaksi cahaya +/+,
konjungtiva tidak anemis,
tidak memakai kacamata.
Mata sedikit merah, sklera
tidak bersih.
Isokor, bola mata dapat mengikuti
arah gerakkan tangan pemeriksa, tidak
ada nyeri tekan, diameter pupil ±2
mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva
tidak anemis, tidak memakai
kacamata.
Hidung Bentuk simetris, warna kulit
sama dengan kulit sekitarnya,
tidak terdapat lesi atau cairan,
mukosa hidung lembab,
terdapat bulu hidung, uji
penciuman baik (N.I) **
Bentuk simetris, warna kulit sama
dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat
lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji
penciuman baik (N.I) **
Telinga Daun telinga simetris kiri dan
kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak
ada nyeri tekan pada
masteudeus, serumen +/+,
klien dapat mendengar.
Daun telinga simetris kiri dan kanan,
bersih, tidak ada benjolan, tidak
bengkak, tidak ada nyeri tekan pada
masteudeus, serumen +/+, klien dapat
mendengar.
Mulut Bibir simetris, mukosa
lembab, lidah simetris, dapat
bergerak kekiri dan kekanan
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah
simetris, dapat bergerak kekiri dan
kekanan (N.III), tidak pucat, lidah
15
(N.III), tidak pucat, lidah
dapat merasakan asam, asin,
dan manis dengan baik ***
dapat merasakan asam, asin, dan
manis dengan baik ***
Leher Simetris, warna sama dengan
kulit, tidak terdapat
pembesaran JVP dan tiroid.
Dapat bergerak proporsional
ke kiri, kanan, atas dan bawah.
Simetris, warna sama dengan kulit,
tidak terdapat pembesaran JVP dan
tiroid. Dapat bergerak proporsional ke
kiri, kanan, atas dan bawah.
Dada
( pernapasan )
Simetris, warna sama dengan
kulit, tidak terdapat tonjolan
abnormal dapat bergerak
seimbang ke atas, taktil
fremitus +/+, vesikuler, tidak
terdapat suara tambahan.
Simetris, warna sama dengan kulit,
tidak terdapat tonjolan abnormal dapat
bergerak seimbang ke atas, taktil
fremitus +/+, vesikuler, tidak terdapat
suara tambahan.
Dada
(kardiovaskuler)
Tidak terdapat tonjolan dan
massa, interkosta rata,
dullness, BJ 1 dan BJ 2
normal, tidak terdapat mur-
mur.
Tidak terdapat tonjolan dan massa,
interkosta rata, dullness, BJ 1 dan BJ
2 normal, tidak terdapat mur-mur.
Perut
(ABDOMEN)
Inspeksi : perut datar, warna
sama dengan kulit, tidak
ditemukan penonjolan.
Inspeksi : perut datar, warna sama
dengan kulit, tidak ditemukan
penonjolan.
Palpasi : tidak terdapat nyeri
tekan, tidak teraba massa,
hepar tidak teraba.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan,
tidak teraba massa, hepar tidak teraba.
Auskultasi : bunyi usus tidak
dihitung.
Auskultasi : bunyi usus tidak dihitung.
Perkusi : suara timpani. Perkusi : suara timpani.
GENITALIA
DAN ANUS
Tidak dikaji Tidak dikaji
EKSTREMITAS
Ekstremitas atas
dan bawah
Bahu simetris, warna sama
dengan kulit, tidak terdapat
tonjolan, dapat mengangkat
Bahu simetris, warna sama dengan
kulit, tidak terdapat tonjolan, dapat
mengangkat dan menahan beban
16
dan menahan beban dengan
baik, kekuatan otot :
55 55
55 55
dengan baik, kekuatan otot :
55 55
55 55
Keterangan :
* dilihat secara kualitatif, tidak dilakukan pengukuran secara kuantitatif berat badan karena
tidak tersedia alat ukur.
** uji penciuman dilakukan dengan membedakan aroma parfum dan minyak angin.
*** uji rasa manis, asam dan asin hanya dilakukan dengan menanyakan saja.
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tabel 3.3. Diagnosa Keperawatan keluarga
Data Masalah Keperawatan
Data subyektif :
Klien dan keluarganya
mengatakan :
- Makanan yang bersantan dan manis juga merupakan kesukaan keluarga. Tidak pernah ada pembatasan makanan, kecuali pada makanan yang diharamkan oleh agama.
- Bila sakit, klien biasanya membeli obat sendiri di warung. Untuk berobat ke tenaga kesehatan hanya bila penyakit sudah parah dan ada uang untuk berobat.
- Ny. M pernah berobat ke Puskesmas karena mengalami pusing dan sempat pingsan saat bekerja di kebun. Ny. M sudah tidak kontrol lagi ke rumah sakit dan sudah tidak minum obat lagi dengan alasan gejala sudah tidak ada.
- Ny. M mengalami darah tinggi kurang lebih 1 tahun yang lalu
Kurang pengetahuan mengenai
penyakit dan cara penanganannya
pada keluarga khususnya Ny. M
berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
sakit.
17
dan diberi obat, tapi obat yang diminum tidak teratur.
- Ny. M tidak membatasi makanannya, ia makan dengan bebas makanan yang asin, berlemak dan bakar-bakaran.
Data obyektif :
- Klien tampak bingung saat ditanya apakah melakukan pantangan terhadap makanan.
Data subyektif :
Klien dan keluarganya
mengatakan :
- Ny. M sudah pernah konsul ke dokter di Puskesmas dan dinyatakan mengalami darah tinggi. Pernah di beri obat, habis dan tidak berniat ke dokter kembali karena dirasa sudah tidak ada gejala dan dengan alasan tidak mempunyai uang.
- Obat yang diminum bila salah satu anggota keluarga mengalami gejala sakit kepala, pusing/ hanyut, tengkuk sakit adalah Captopril 1 biji sampai gejala berkurang dan hilang.
Data obyektif :
- Ny. M : TD= 180/100 mmHg, pusing (+) terjadi kadang-kadang, penglihatan kabur (+) kadang-kadang.
Resiko gangguan perfusi jaringan
serebral pada keluarga khususnya
Ny. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam
menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan di masyarakat.
18
C. Prioritas Masalah
Kurang pengetahuan mengenai penyakit dan cara penanganannya pada keluarga
khususnya Ny. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.
Tabel 3.4 Skoring Diagnosis Keperawatan Keluarga
No
.
Kriteria Perhitunga
n
Skor Pembenaran
1. Sifat masalah :
Ancaman
kesehatan.
23 x 1 2
3- Klien dan keluarga
tidak mengetahui adanya pantangan atau pembatasan makanan yang harus dikonsumsinya.
- Bila sakit, klien biasanya membeli obat sendiri di warung. Untuk berobat ke tenaga kesehatan hanya bila penyakit sudah parah dan ada uang untuk berobat.
- Ny. M pernah berobat ke Puskesmas karena mengalami pusing dan sempat pingsan saat bekerja di kebun. Ny. M sudah tidak kontrol lagi ke rumah sakit dan sudah tidak minum obat lagi dengan alasan gejala sudah tidak ada.
- Ny. M mengalami darah tinggi kurang lebih 1 tahun yang lalu dan diberi obat, tapi obat yang diminum tidak teratur
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah :
Sebagian.
12 x 2 1 - Adanya mahasiswa
kesehatan yang memberikan penjelasan, adanya sarana kesehatan (Pukesmas) yang tidak
19
jauh dari tempat tinggal keluarga.
- Harapan keluarga : Keluarga menyatakan sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit pada keluarga.
3. Potensi masalah
untuk dicegah :
Cukup.
23 x 1 2
3- Penyakit darah tinggi
sudah diketahui oleh keluarga terjadi pada anggota keluarganya, tapi keluarga masih belum secara aktif mengusahakan kelangsungan pengobatan dan perawatan.
- Masalah sudah lama terjadi.
4. Menonjolnya
masalah :
Masalah berat,
harus segera
ditangani.
22 x 1 1 Harus ditangani segera
supaya keluarga dapat
memutuskan tindakan
perawatan yang tepat
pada anggota keluarga
yang sakit.
Total 10/3
Resiko gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga khususnya Ny. M berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat.
20
Tabel 3.6. Skoring Diagnosis Keperawatan Keluarga
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah :
Tidak sehat.
33x 1 1 - Masalah sudah terjadi,
hipertensi sudah diketahui sejak lama pada Ny. M, tanda dan gejala yang dirasakan sesuai dengan penyakit.
- Ada usaha untuk meminimalkan masalah tapi tidak maksimal.
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah :
Sebagian.
12 x 2 1 - Keluarga kooperatif
terhadap program mahasiswa
- Ada anggota keluarga lain yang siap membantu.
3. Potensi masalah
untuk dicegah :
Cukup.
23x 1 2/3 Potensial masalah dapat
dicegah bila menjaga pola
makan dan tidak
melakukan aktivitas yang
bisa mempengaruhi
peningkatan tekanan
darah.
4. Menonjolnya
masalah :
Ada masalah,
harus segera
ditangani.
22x 1 1 Keluarga menyadari dan
merasakan adanya
masalah yaitu peningkatan
tekanan darah.
Total 11/3
Berdasarkan pembobotan masalah di atas, maka urutan prioritas masalah kesehatan
adalah sebagai berikut :
a. Resiko gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga khususnya Ny. M
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan di masyarakat.
21
b. Kurang pengetahuan mengenai penyakit dan cara penanganannya pada keluarga
khususnya Ny. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.
D. Implementasi dan evaluasi
Tanggal No diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Kamis,
11
Februari
2016
1.1. TUK 1
1. Mengumpulkan keluarga Tn. A dan meminta waktu sebantar untuk melakukan diskusi bersama.
2. menjelaskan tujuan dengan jelas dan sederhana.
3. menyamakan persepsi visi kesehatan antara mahasiswa dan anggota keluarga.
4. melakukan pemeriksaan kesehatan dengan mengukur tekanan darah masing-masing anggota keluarga.
5. memberi kesempatan agar keluarga menilai masalah mereka masing-masing. Mahasiswa sebagai pembimbing bukan penilai.
6. meminta keluarga untuk menceritakan mengenai apa yang mereka ketahui berhubungan dengan penyakit ini.
7. membiarkan keluarga merasakan bahwa darah tinggi menjadi masalah kesehatan dalam keluarga mereka.
8. Tidak melakukan pembenaran atau menyalahkan pendapat dari keluarga.
Subjektif :
Keluarga
mengatakan,
- Bersedia melakukan diskusi bersama.
- Keluarga dan mahasiswa sama-sama sepakat bahwa pertemuan beberapa hari nanti adalah untuk kebaikan bersama terutama dalam bidang kesehatan keluarga.
- Masalah yang dialami salah satu anggota keluarga adalah masalah darah tinggi.
- Keluarga pernah memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan tapi tidak teratur mengkontrol kembali keadaannya, gaya hidup anggota keluarga berisiko menambah penyakit ini.
22
Keluarga bersama
mahasiswa
melakukan
pengukuran tekanan
darah masing-maisng
anggota keluarga.
Objektif :
Keluarga
berpartisipasi aktif
dalam diskusi
bersama.
Analisis :
TUK 1 terlaksana
sesuai rencana.
Planning :
- Evaluasi kembali TUK 1
- Persiapkan dan lanjutkan ke TUK 2
TUK 2
1. Meminta keluarga untuk menceritakan mengenai gaya hidupnya sehari-hari yang kemungkinan berhubungan dengan penyakit.
2. Memberi petunjuk dengan meminta keluarga untuk membandingkan keluarganya dan keluarga lain yang dinilai mahasiswa tidak mengalami masalah serupa. Seperti keluarga Tn. D disebarang rumah Tn. A yang tidak satupun mengalami darah tinggi.
3. Membimbing keluarga untuk menyebutkan
Subjektif :
Keluarga mengatakan
bahwa,
- Keluarga tidak melakukan pembatasan pada makanan mereka, termasuk yang mengandung banyak garam atau yang bersantan.
- Keluarga menemukan perbedaan dengan keluarga yang tidak sakit yaitu bahwa tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk berobat, hidupnya lebih
23
kembali penyebab-penyebab masalah.
teratur dan bahagia.
Objektif :
Keluarga
berpartisipasi dengan
aktif, tapi sedikit
tidak nyaman karena
membicarakan
keluarga orang lain
selain keluarga yang
diasuh oleh
mahasiswa.
Analisis :
TUK 2 tercapai.
Planning :
- Evaluasi kembali TUK 2
- Persiapkan dan lanjutkan ke TUK 3
TUK 3
1. Membimbing keluarga untuk memahami masalah bila masalah tidak diatasi segera.
2. Meminta keluarga mengulang kembali hasil pembicaraan sebelumnya dengan menitik beratkan pada point-point di kriteria evaluasi.
Subjektif :
Keluarga
mengatakan,
- Keluarga harus menyediakan energi tambahan untuk merawat anggota yang sedang sakit bisa saja di rumah sakit. energi dapat berupa tenaga dan juga uang.
- Keluarga dapat kekurangan sumber pendapatannya karena tidak ada waktu untuk bekerja.
24
Objektif :
Keluarga
berpartisipasi dengan
aktif,
Analisis :
TUK 3 tercapai.
Planning :
- Evaluasi kembali TUK 3
- Persiapkan dan lanjutkan ke TUK 4
TUK 4
1. Meminta keluarga untuk bersama-sama melakukan diskusi antarkeluarga untuk memutuskan hal penting dalam memecahkan masalah.
2. Membahas keuntungan dan kelebihan pengambilan keputusan dari segi ekonomi, sosial.
3. Membantu keluarga menentukan waktu yang tepat untuk kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan.
4. Memastikan dan arahkan komitmen dan hasil keputusan adalah sesuai dengan standar evaluasi.
Subjektif :
Keluarga secara
bersama-sama
melakukan diskusi
antarkeluarga dengan
hasil :
- Keluarga akan memeriksakan anggota keluarga yang sakit pada pagi hari ke Puskesmas pembantu di lingkungan RT dan menunggu saran dari sana apakah harus membawa ke puskesmas atau tidak.
- Keluarga yang sakit Ny. M akan diantar oleh Tn.A
- Keluarga masih ingin bertemu mahasiswa pada hari selanjutnya.
Objektif :
Keluarga
25
berpartisipasi secara
aktif
Analisis :
TUK 4 tercapai
Planning :
- Evaluasi kembali TUK 4
- Persiapkan dan lanjutkan ke TUK 5
Jum’at
12
Februari
2016
TUK 5
1. Memastikan keputusan dilakukan, tanyakan secara halus.
2. Menanyakan perasaan keluarga setelah keputusan di ambil.
Subjektif :
Keluarga
mengatakan,
- Sudah memeriksakan diri ke puskesmas di RT dan diminta untuk membawa keluarga yang sakit ke Puskesmas Desa Bungkukan untuk menemui dokter.
- Petugas kesehatan di Puskesmas Bungkukan memberikan penjelasan bahwa keluarga harus menurunkan jumlah garam yang dikonsumsi dan banyak istirahat.
- Keluarga sudah membawa keluarga yang sakit ke Puskesmas dan mendapatkan pengobatan yang diharapkan.
Objektif :
Keluarga menjelaskan
26
dengan baik.
Analisis :
TUK 5 tercapai.
Planning :
- Evaluasi TUK 5- Hentikan
intervensi. Sabtu
13
Februari
2016
1.2 TUK 1a
1. Diskusikan dengan keluarga pengertian dari darah tinggi atau peningkatan tekanan darah secara sederhana dan perlahan.
2. Beri kesempatan kepada keluarga untuk memberi penjelasan sesuai bahasa mereka sendiri dan tetap mempertahankan maksud dari pengertian.
3. Beri pujian atas jawaban yang benar.
Subektif :
Keluarga mengatakan
bahwa,
- Darah tinggi atau hipertensi atau “tensi tinggi” adalah keadaan dimana setelah dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah atau tensimeter, tekanan darah seseorang menunjukkan nilai atas lebih dari 140 dan nilai bawah lebih dari 95 mmHg dengan melakukan pengukuran lebih dari tiga kali dalam waktu yang berbeda dan posisi yang berbeda juga.
Objektif :
Keluarga mampu
menjelaskan kembali
dengan baik, masing-
masing anggota
keluarga memiliki
jawaban masing-
masing dan setiap
27
anggota keluarga
saling melengkapi
jawaban masing-
masing.
Analisis :
TUK 1a tercapai.
Planning :
- Evaluasi TUK 1a- Lanjutkan TUK
1bTUK 1b
1. Diskusikan dengan keluarga penyebab dari hipertensi secara sederhana dan perlahan.
2. Beri kesempatan kepada keluarga untuk memberi penjelasan sesuai bahasa mereka sendiri dan tetap mempertahankan maksud dari pengertian.
3. Beri pujian atas jawaban yang benar.
Subjektif :
Keluarga mengatakan
dan memahami
bahwa, penyebab dari
darah tinggi adalah
- Keturunan. - Ciri perseorangan,
seperti umur, semakin tua maka tensi akan semakin tinggi dan jenis kelamin, perempuan dan laki-laki pasti bisa terkena, tapi setelah menopause wanita lebih banyak terkena.
- Kebiasaan hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan yang dapat memperparah penyakit, merokok, tidak tidur semalaman, memikirkan yang tidak-tidak dapat menimbulkan dan memperparah penyakit.
28
Objektif :
Keluarga
berpartisipasi aktif
dalam kegiatan
diskusi bersama.
Analisis :
TUK 1b tercapai.
Planning :
- Evaluasi TUK 1b- Lanjutkan TUK
1cTUK 1c
1. Diskusikan dengan keluarga tanda dan gejala hipertensi secara sederhana dan perlahan.
2. Beri kesempatan kepada keluarga untuk memberi penjelasan sesuai bahasa mereka sendiri dan tetap mempertahankan maksud dari pengertian.
3. Beri pujian atas jawaban yang benar.
Subjektif :
Keluarga mengatakan
bahwa Tanda dan
gejala dari penyakit
darah tinggi adalah :
- Nilai tekanan darah yang tinggi.
- nyeri kepala dan kelelahan
- telinga berdengung, berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang, dan pusing.
Objektif :
Keluarga
berpartisipasi aktif
dalam kegiatan
diskusi bersama.
Analisis :
TUK 1c tercapai.
Planning :
- Evaluasi TUK 1c- Lanjutkan TUK
1d
29
TUK 1d
1. Diskusikan dengan keluarga cara penanganan/penatalaksanaan penyakit hipertensi secara sederhana dan perlahan.
2. Beri kesempatan kepada keluarga untuk memberi penjelasan sesuai bahasa mereka sendiri dan tetap mempertahankan maksud dari pengertian.
3. Beri pujian atas jawaban yang benar.
Subjektif :
Keluarga mengatakan
bahwa cara
penanganan masalah
darah tinggi adalah
- Mengurangi asupan garam yang dimasukkan kedalam tubuh. Seperti bila memakan ikan asin, rendam dan cuci bersih ikan asin sehingga kandungan garam dalam ikan tidak terlalu banyak.
- Mengurangi makanan yang berlemak, mengandung santan, perbanyak memakan sayuran hijau yang segar.
- Melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak duduk/beristirahat terlalu lama atau juga beristirahat berlebihan.
- Memanfaatkan bahan-bahan alami dalam proses menstabilkan tekanan darah, seperti mengonsumsi buah seperti “bilungka”, “ buah naga”, mentimun.
- Berbahagia dan menerima keadaan diri.
Objektif :
Keluarga
30
berpartisipasi aktif
dalam kegiatan
diskusi bersama.
Analisis :
TUK 1d tercapai.
Planning :
- Evaluasi TUK 1d- Lanjutkan TUK
1eSabtu
13
Februari
2016
TUK 2
1. Melakukan intervensi diagnosa 1.1.
2. Melakukan evaluasi hasil kegiatan bersama.
Subjektif :
Keluarga mengatakan
bahwa , keluarga
- Memahami masalah yang ada didalam keluarganya yaitu bahwa keluarga mengalami penyakit darah tinggi hal ini diakibatkan karena keluarga tidak peduli dengan keadaan anggota keluarga tersebut dan gaya hidup yang tidak sehat, sejak awal keluarga seharusnya memeriksakan anggota keluarga yang sakit lebih awal lagi dan menghindari memakan makanan yang tidak dianjurkan.
Keluarga melakukan,
- Anggota keluarga yang sakit Ny. M, dianjurkan untuk
31
melakukan kontrol setiap 1 bulan sekali dan rutin minum obat.
Objektif :
Keluarga menjelaskan
dan mengatakannya
dengan baik.
Analisis :
TUK 2 tercapai.
Planning :
- Hentikan intervensi
- Terminasi
BAB V
PENUTUP
32
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan keluarga, dapat disimpulkan bahwa :
1. Tahap pengkajian dilakukan dalam waktu satu hari dengan melibatkan seluruh
anggota keluarga dengan menggunakan format pengkajian keperawatan keluarga
yang sudah dimodifikasi oleh mahasiswa sesuai yang dibutuhkan.
2. Masalah yang ditemukan didalam keluarga adalah terkait Kurang pengetahuan
mengenai penyakit dan cara penanganannya pada keluarga khususnya Ny. M
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang sakit dan Resiko gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga khususnya
Ny. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan di masyarakat. Kedua masalah ini lalu di prioritaskan dan
disusun rencana mengatasi masalah yang dilakukan bersama keluarga.
3. Perencanaan untuk mengatasi masalah keluarga di fokuskan pada pemberian
informasi dan pendidikan kesehatan yang diperlukan oleh keluarga.
4. Implementasi dapat dilakukan oleh keluarga dengan kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Evaluasi dilakukan oleh mahasiswa dengan melibatkan keluarga
didalamnya.
B. Saran
Setelah melewati proses asuhan keperawatan dalam keluarga maka, saran yang dapat
diberikan kepada keluarga adalah sebagai berikut,
1. Keluarga sebaiknya terus mempertahankan kemampuan dan pengetahuan yang sudah
diperoleh selama beberapa hari perawatan keluarga.
2. Keluarga sebaiknya berusaha untuk terus meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan yang sudah diperoleh.
3. Keluarga harus tetap mempertahankan kesatuan dalam keluarga untuk mengatasi
setiap masalah didalam keluarga.
4. Anggota keluarga yang sudah memeriksakan diri diharapkan dapat melanjutkan
program perawatan dirumah secara berkelanjutan dengan terus mempertahankan
kunjungan ke tempat perawatan kesehatan.
33
Recommended