View
6
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PERSI
Seminar Nasional XIII
Seminar Tahunan VIII Patient Safety
Hospital Expo XXVII
15 – 18 Oktober 2014
Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Patient Centered Care Dalam Akreditasi Versi 2012
Interprofesional Collaboration
dalam Asuhan Pasien
pada Standar Akreditasi Baru
CURRICULUM VITAE
Nama : Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Lahir : Magelang, 5 Nov 1943
Status : Menikah, 1 anak
Alamat : Jl. Kayu Mas I/4, Pulo Mas,Jkt Timur
Pendidikan : Dokter, 1970, FK.UKI, Jakarta
• Konsultan Nefrologi (Ginjal-Hipertensi) 1982, Pernefri (Perhimpunan Nefrologi Indonesia)
• Magister Manajemen, 1994, Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jkt.
• Magister Hukum Kesehatan, 2013, Unika Soegijapranata, Semarang
Jabatan RS : RS Mediros : Ketua Komite Medis, Koordinator KSM PD.Ginjal-Hipertensi
Organisasi:
• KARS Kepala Bidang Publikasi & Pemasaran 2014 - 2018
• KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) Dep Kes RI : Ketua Bidang Akreditasi 2011-2014, Surveior / Pembimbing Akreditasi sejak 1995
• Member Advisory Council Asia Pacific, Joint Commission International, sejak 2009
KARS Dr.Nico Lumenta
• Ketua KKP-RS (Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit)-PERSI 2005-2012
• Wakil Ketua Komite (Nasional) Keselamatan Pasien RS 2012-2015
• Ketua IKPRS (Institut Keselamatan Pasien Rumah Sakit) - PERSI 2012-2015
• Pengurus PERSI Pusat, Ketua Kompartemen Akreditasi Nasional, 2012-2015
• PJ SubPokja Model Akreditasi Baru, Pokja Penyempurnaan Akreditasi RS, DitJen Bina Yan Med, 2010-2011
Penghargaan: Kadarman Award 2007 (untuk Patient Safety), Sekolah Tinggi
Manajemen PPM
Lain-lain :
• Sekretaris Jendral PERSI Pusat 1988–1990, 1990–1993, 1993–1996
• Direktur Ketua RS.PGI.Cikini, Jakarta, 1983 – 1993
• Dekan Fakultas Kedokteran UKI, 1988 – 1991
• Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK-UKI, Jakarta, 1992 - 1995
• Kepala Renal Unit (Unit Ginjal) RS.PGI Cikini, 1973 – 1981
KARS Dr.Nico Lumenta
Pokok bahasan
• Asuhan Pasien dalam Standar
Akreditasi v.2012
• Pelayanan Berfokus pada Pasien -
Patient Centered Care
• Kolaborasi Interprofesional dan
Kompetensi Interprofesional dalam
Tim Interdisiplin : Nakes Pemberi
Asuhan Pasien
• Pasien-Keluarga : keterlibatan,
pemberdayaan, case manager, BPIS
Aspek Ekonomi
Skema JKN
Mutu & Safety
Asuhan Pasien Aspek Klinis Manajemen RS
Asuhan Pasien
Pasien Nakes Pemberi Asuhan Pasien
Patient Centered Care
Kolaborasi Interprofesional
Standar Akreditasi RS v.2012
7
Bab 1. APK – Akses ke
Pelayanan dan Kontinuitas
Pelayanan
Bab 2. HPK – Hak Pasien dan
Keluarga
Bab 3. AP – Asesmen Pasien
Bab 4. PP – Pelayanan Pasien
Bab 5. PAB – Pelayanan
Anestesi dan Bedah
Bab 6. MPO – Manajemen dan
Penggunaan Obat
Bab 7. PPK – Pendidikan
Pasien dan Keluarga
PCC
PFP
Dalam konteks Asuhan Pasien /Patient Care PCC merupakan induk dari Standar Akreditasi
Rumah Sakit v. 2012
!
Risiko Klinis !
0
100
IpTek PelayananMedis
Keselamatan Pasien !
Waktu 2000 + 1960 Litigasi !
Populasi Menua
Mengapa Keselamatan Pasien
Sistem
Manajemen
Sistem Pelayanan
Klinis
Asuhan Pasien / Patient Care
Quality & Safety
PASIEN
Nakes Pemberi Asuhan
Pasien :
Dokter, Perawat, Staf Klinis lainnya
Manajemen
Pemilik
Sistem
Manajemen
Sistem Pelayanan
Klinis
Asuhan Pasien / Patient Care
Quality & Safety
PASIEN
Standar
Manajemen
PMKP, PPI,
TKP, MFK,
KPS, MKI
Sasaran KP
Sasaran
MDG’s
Std Yan
Fokus Pasien
APK, HPK,
AP, PP,
PAB, MPO
PPK
Regulasi :
• Kebijakan
• Pedoman,
• Panduan
• SPO
• Program
Indikator :
• Ind. Area
Klinis
• Ind Klinis
• Ind SKP
• Ind Upaya
Manajemen
Dokumen
Implementasi
TataKelola RS & TataKelola Klinis dlm perspektif Std Akred 2012
UU 44/2009 ttg
RS, Peraturan
Per UU an
lainnya
PC
C
4 Fondasi Nakes PAP
Asuhan pasien
Pelayanan
Fokus Pasien
(Patient Centered
Care)
Manajemen
Risiko RS
Risiko Klinis
• Asuhan Medis • Asuhan Keperawatan • Asuhan Gizi • Asuhan Obat • Evidence Based Medicine
• Value Based Medicine
(Nico A Lumenta & Adib A Yahya, 2012)
EBM VBM
Etik
Kebutuhan Pasien
•Mutu •Patient Safety
“Safety is a
fundamental principle
of patient care and a
critical component of
Quality Management.”
(World Alliance for Patient
Safety, Forward Programme,
WHO, 2004)
Six aims for improvement health care system Institute of Medicine : Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st Century, 2001
1. Safe.
2. Effective.
3. Patient-centered.
4. Timely.
5. Efficient.
6. Equitable.
1. Safe. Avoiding injuries to patients from the care that is
intended to help them.
2. Effective. Providing services based on scientific
knowledge to all who could benefit and refraining from
providing services to those not likely to benefit
(avoiding underuse and overuse, respectively).
3. Patient-centered. Providing care that is respectful of and responsive to individual patient preferences, needs, and values and ensuring that patient values guide all clinical decisions.
4. Timely. Reducing waits and sometimes harmful delays
for both those who receive and those who give care.
5. Efficient. Avoiding waste, including waste of equipment,
supplies, ideas, and energy.
6. Equitable. Providing care that does not vary in quality
because of personal characteristics such as gender,
ethnicity, geographic location, & socioeconomic status. • Enam elemen ini dilahirkan oleh IHI Institute for Helathcare Improvement
• Publikasi pertama PCC oleh IOM
• WHO menjadikan 6 elemen ini sbg definisi mutu pelayanan kesehatan KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta (McAdam, S : Transitioning to PCC to Improve Quality, HMA 2013, Bangkok)
1988:The term
patient-centered
care was coined by Harvey Picker
KARS Dr.Nico Lumenta
Picker Institute and Harvard Medical School researchers conducted
thousands of interviews to understand just what matters most to patients in
the healthcare experience. That research revealed the Eight Dimensions of
Patient-Centered Care
National Research Corp. www.nationalresearch.com. March, 2014
There is no one type of patient and no single way of treating everyone.
Moreover, every patient has a different view on the quality of his meal or her environment.
But there is a way to be sure each patient gets the care needed in a nurturing
environment – by providing care “that consciously adopts the patient‟s perspective.”
PENGERTIAN
IOM – Institute of Medicine:
Patient-centered care as “care that is respectful of and
responsive to individual patient preferences, needs and
values, and ensuring that patient values guide all clinical
decisions.”
‘Patient-centered care’ sebagai “asuhan yang menghormati
dan responsif terhadap pilihan, kebutuhan dan nilai-nilai
pribadi pasien. Serta memastikan bahwa nilai-nilai pasien
menjadi panduan bagi semua keputusan klinis” KARS Dr.Nico Lumenta
Picker Institute:
1. Respect for patients„ values, preferences and expressed needs
2. Coordination and integration of care
3. Information communication and education
4. Physical comfort
5. Emotional support and alleviation of fear and anxiety
6. Involvement of family and friends
7. Continuity of care and smooth transition
8. Access to Care
1. Hormati nilai2, pilihan dan kebutuhan yg diutarakan oleh pasien
2. Koordinasi dan integrasi asuhan
3. Informasi, komunikasi dan edukasi
4. Kenyamanan fisik
5. Dukungan emosional dan penurunan rasa takut & kecemasan
6. Keterlibatan keluarga & teman2
7. Asuhan yg berkelanjutan dan transisi yg lancar
8. Akses thd pelayanan. KARS Dr.Nico Lumenta
Asuhan Pasien
Model Traditional
Asuhan Pasien
Model
Patient Centered
Care KARS Dr.Nico Lumenta
Dokter
Perawat
Apoteker
Fisio
terapis
Ahli
Gizi
Lainnya
Radio
grafer Pasien
Dokter merupakan PUSAT / UNIT SENTRAL dalam
Model Tradisional asuhan pasien, tetapi…..
Patient safety tidak terjamin !!
“Dokter = Captain of the ship”
Model Tradisional Asuhan Pasien
Analis Barrier
“Disease
centered
care”
KARS Dr.Nico Lumenta
(“Medical paternalism”)
Asuhan Pasien
Model
Patient Centered
Care
KARS Dr.Nico Lumenta
Patient- and family-centered care is a change in thinking
• from serving patients and families
• to partnering with patients and families.
• And that’s a very big difference !! Senior Vice President, Patient and Family Centered Care,
MCG Health System
KARS Dr.Nico Lumenta
(Strategies for Leadership, Advancing The Practice of Patient- and Family-Centered Care, A
Resource Guide for Hospital Senior Leaders, Medical Staff and Governing Boards. American
Hospital Association and Institute for Family Centered Care, 2004)
Pasien,
Keluarga
Fisio
terapis
Perawat Apoteker
Ahli
Gizi
Analis Radio
grafer
DPJP
Model Patient Centered Care
(Interdisciplinary Team Model – Interprofessional Collaboration)
• Clinical/Team
Leader
• Review Asuhan
• Secara kolaboratif
melakukan sintesa
& integrasi asuhan
pasien Lainnya
KARS Dr.Nico Lumenta
1. Pasien adalah pusat pelayanan, Pasien adalah bagian dari tim
2. Nakes PAP (Pemberi Asuhan Pasien), merupakan Tim Interdisiplin,
diposisikan di sekitar pasien, dgn kompetensi yg memadai, sama pentingnya
pada kontribusi profesinya, tugas mandiri, delegatif, kolaboratif,
3. DPJP : sebagai Clinical Leader, melakukan Koordinasi, Review, Sintesis,
Integrasi asuhan pasien
4. PCC merupakan pendekatan modern, inovatif, sudah menjadi trend global
dalam pelayanan RS
Na
ke
s P
em
be
ri
Asu
ha
n P
asie
n
Asesmen Pasien
(Skrining, “Periksa Pasien”)
1.Informasi dikumpulkan : Anamnesa,
pemeriksaan, pemeriksaan lain /
penunjang, dsb
2.Analisis informasi : dihasilkan
Diagnosis / PRoblem / Kondisi,
identifikasi Kebutuhan Yan Pasien
3.Rencana Pelayanan/Care Plan : untuk memenuhi Kebutuhan Yan
Pasien
Proses Asuhan Pasien
Patient Care
Implementasi Rencana/
Pemberian Pelayanan
Monitoring
Ase
sm
en U
la
ng
22
S
O
A
P
I
A
R
23
Proses Asuhan Pasien
2 blok proses, oleh masing2 Nakes PAP
1. Asesmen Pasien “IAR”
1. INFORMASI DIKUMPULKAN : anamnesa,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan lain / penunjang, dsb
Std AP 1
2. ANALISIS INFORMASI : menghasilkan kesimpulan a.l.
Masalah, Kondisi, Diagnosis,
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien
Std APK 1, 1.1.1,
1.1.2, 3, 4, AP 1.3,
1.3.1, 1.2. EP 4, 1.9,
1.11, 4.1, PP 7.
3. RENCANA PELAYANAN / Care Plan,
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien
Std PP 2 EP 1, PP
2.1, 5, Std AP 2,
PAB 5, 7, 7.4.
2. Implementasi
Monitoring
Pemberian pelayanan/asuhan, pelaksanaan rencana, beserta monitoringnya
Std PP 2, EP 2, PP
5 EP 2 & 3, PAB 3
EP 5, 5.3, 6, 7.3,
S
O
A
P
I
A
R
1. Dignity and Respect. Health care practitioners listen to and honor patient and family perspectives and choices. Patient and family knowledge, values, beliefs and cultural backgrounds are incorporated into the planning and delivery of care.
2. Information Sharing. Health care practitioners communicate and share complete and unbiased information with patients and families in ways that are affirming and useful. Patients and families receive timely, complete, and accurate information in order to effectively participate in care and decision-making.
3. Participation. Patients and families are encouraged and supported in participating in care and decision-making at the level they choose.
4. Collaboration. Patients and families are also included on an institution-wide basis. Health care leaders collaborate with patients and families in policy and program development, implementation, and evaluation; in health care facility design; and in professional education, as well as in the delivery of care.
What are the Core Concepts of Patient Centered Care?
Partnering with Patients and Families to Design a Patient and Family-Centered Health Care System.
Johnson, B et al. Institute for Family-Centered Care 2008
KARS Dr.Nico Lumenta
1. Martabat dan Respek. • Nakes Pemberi Asuhan Pasien mendengarkan, menghormati & menghargai
pandangan serta pilihan pasien & keluarga. • Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien &
keluarga dimasukkan dlm perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan
2. Berbagi informasi. • Nakes PAP mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara lengkap
pasien & keluarga. • Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat • Asesmen : metode, substansi / kebutuhan edukasi, konfirmasi
3. Partisipasi. • Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi dlm asuhan
dan pengambilan keputusan / pilihan mereka
4. Kolaborasi / kerjasama. • Pimpinan pelayanan kesehatan bekerjasama dgn pasien & keluarga dalam
pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program; Partnering with Patients and Families to Design a Patient and Family-Centered Health Care System.
Johnson, B et al. Institute for Family-Centered Care 2008
KARS Dr.Nico Lumenta
What are the Core Concepts of Patient Centered Care?
Standar HPK, PPK,
APK, AP, PP MPO
1. Tim Interdisiplin
• Nakes PAP diposisikan mengelilingi pasien
• Kompetensi yang memadai
• Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya
• Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja sebagai satu kesatuan memberikan asuhan yang terintegrasi
2. Interprofesional
• Kolaborasi Interprofesional, Pendidikan Interprofesional
• Kompetensi praktek kolaborasi Interprofesional
3. DPJP adalah Clinical Leader.
• DPJP melakukan koordinasi, sintesis, review dan mengintegrasikan asuhan pasien
4. Personalized Care & BPIS (Bila Pasien Itu Saya)
• Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan juga nilai-nilai pasien
• Setiap Dr memperlakukan pasiennya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan
(Sintesis berbagai refernsi, 2014)
Core Concepts of Patient Centered Care
KARS Dr.Nico Lumenta
Standar KPS, APK,
AP, PP
Kolaborasi Interprofesional Bila beragam Nakes dari berbagai latar belakang profesi bekerja
bersama menangani pasien, keluarga, pengasuh,serta komunitas
untuk memberikan mutu asuhan terbaik
Interprofessionality
Pendidikan Interprofesional Bila peserta didik dari dua profesi atau lebih saling belajar tentang, dari
dan antar mereka untuk mencapai kolaborasi yang efektif dan
meningkatkan hasil di bidang kesehatan
WHO mengakui kolaborasi interprofesional dalam pendidikan dan dalam praktek, merupakan suatu strategi inovatif yang berperan penting dalam mitigasi krisis kesehatan global.
Diketahui bahwa kolaborasi interprofesional merupakan kunci dalam memberikan asuhan pasien terbaik.
(Framework for Action on Interprofessional Education & Collaborative Practice, WHO, 2010)
“Tidak lagi cukup bagi para Nakes PAP untuk menjadi sekedar profesional.
Dalam iklim global sekarang, tenaga kesehatan juga dituntut menjadi
interprofesional” (WHO, 2010)
Standar AP, PP
Elements of collaborative practice
(Kasperski M. Implementation strategies: „Collaboration in primary care - family doctors and nurse practitioners delivering
shared care.‟ Toronto, ON: Ontario College of Family Physicians, 2000) KARS Dr.Nico Lumenta
1. Tanggung jawab - Responsibility
2. Akuntabel - Accountability
3. Koordinasi - Coordination
4. Komunikasi - Communication
5. Kerjasama - Cooperation
6. Asertif - Assertiveness
7. Otonomi - Autonomy
8. Percaya & Respek - Mutual trust and respect
(Framework for Action on Interprofessional Education & Collaborative Practice, WHO, 2010)
KARS Dr.Nico Lumenta
Kompetensi Profesional
Kompetensi Interprofesional
Penampilan tingkah laku dari suatu kumpulan terintegrasi dari pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang menggambarkan ranah karya suatu profesi kesehatan yang spesifik diterapkan dalam konteks asuhan yang spesifik
Penampilan tingkah laku dalam bentuk suatu kumpulan
terintegrasi dari pengetahuan, ketrampilan dan sikap
untuk :
• Bekerja bersama lintas profesi, bersama tenaga
kesehatan lain,
• Dan dengan pasien / keluarga / komunitas / populasi
• Guna meningkatkan hasil kesehatan dalam konteks
asuhan yang spesifik KARS Dr.Nico Lumenta
Pasien,
Keluarga
Fisio
terapis
Perawat Apoteker
Ahli Gizi
Analis Radio
grafer
DPJP
Lainnya
KARS Dr.Nico Lumenta
Nakes Pemberi
Asuhan Pasien
Kompetensi dalam Kolaborasi Interprofesional
Interprofessional Education Collaborative Expert Panel.. Core competencies for interprofessional collaborative practice:
Report of an expert panel. Washington, D.C.: Interprofessional Education Collaborative, (2011)
Ranah Kompetensi 1: Values/Ethics for Interprofessional
Practice
Bekerja bersama Nakes dari profesi lain untuk memelihara iklim saling
respek (menghormati) dan berbagi nilai2.
Ranah Kompetensi 2: Roles/Responsibilities
Menggunakan pengetahuan dari peran masing2 maupun profesi lain
guna memperoleh dan mengatasi kebutuhan layanan kesehatan dari
pasien dan populasi yang dilayani.
Ranah Kompetensi 3: Interprofessional Communication
Berkomunikasi dengan pasien, keluarga, komunitas, dan profesional
kesehatan lain dengan cara yang responsif dan bertanggung jawab yang
mendukung suatu pendekatan tim dalam pemeliharaan kesehatan serta
pengobatan penyakit.
Ranah Kompetensi 4: Teams and Teamwork
Menerapkan nilai2 membangun-relasi dan prinsip2 dinamika tim untuk
kinerja efektif dalam tim dgn peran yang berbeda untuk merencanakan
dan memberikan asuhan berfokus pasien-/populasi yang aman, tepat
waktu, efisien, dan wajar.
(10)
(9)
(8)
(11)
(38)
VE1. Tempatkan minat pasien / populasi di pusat
pemberian asuhan nakes yang interprofesional
VE2. Hormati martabat dan privasi para pasien sambil
menjaga konfidensialitas dalam pemberian asuhan
berbasis tim.
VE3. Rangkullah keberagaman kultural dan perbedaan
individual yang menjadi ciri pasien / populasi, dan tim
nakes.
VE4. Hormati keunikan budaya, nilai2, peran / tanggung
jawab, dan expertise dari nakes lain.
VE5. Bekerjasamalah dengan mereka yang menerima
asuhan, mereka yang memberikan asuhan, dan orang2 lain
yang berkontribusi untuk dan mendukung pencegahan
dan pelayanan kesehatan.
Ranah Kompetensi 1: Nilai2 / Etika untuk Praktek Interprofesional
(10)
VE6. Kembangkan hubungan berdasarkan kepercayaan,
dengan pasien, keluarga, dan anggota tim yang lain.
VE7. Tunjukkan standar yang tinggi dalam perilaku etik
dan mutu asuhan dalam berkontribusi pada layanan
berbasis tim.
VE8. Kelola dilema etis yang spesifik terhadap situasi
layanan terpadu interprofesional bagi pasien/populasi.
VE9. Bertindaklah dengan jujur dan integritas dalam
hubungan dengan pasien, keluarga, dan anggota tim
yang lain.
VE10. Jaga kompetensi dalam profesi sendiri yang
pantas dalam cakupan praktek.
Ranah Kompetensi 2: Peran / Tanggung Jawab
RR1. Komunikasikan secara jelas peran & tanggung jawab
anda kepada pasien, keluarga, dan profesional lain.
RR2. Kenali keterbatasan anda dalam ketrampilan,
pengetahuan, dan kemampuan.
RR3. Ajak berbagai tenaga profesional kesehatan yang
melengkapi expertise profesional anda, maupun sumber2
yang terkait, untuk mengembangkan strategi dalam
memenuhi kebutuhan asuhan pasien yang spesifik.
RR4. Jelaskan peran dan tanggung jawab pemberi asuhan
lain dan bagaimana tim bekerja sama dalam memberikan
asuhan.
RR5. Gunakan sepenuhnya cakupan pengetahuan,
ketrampilan, dan kemampuan profesional kesehatan yang
tersedia maupun nakes dalam memberikan asuhan yang
aman, tepat waktu, efisien, efektif, dan wajar.
(9)
RR6. Komunikasikan kepada anggota tim untuk
menjelaskan tanggung jawab setiap anggota dalam
menjalankan bagian dari rencana pengobatan atau
intervensi kesehatan masyarakat.
RR7. Bentuk hubungan yang saling terkait dengan profesi
lain untuk meningkatkan asuhan dan memajukan
pembelajaran.
RR8. Ajaklah dalam pengembangan profesional dan
interprofesional yang berkesinambungan untuk
meningkatkan kinerja tim.
RR9. Gunakan kemampuan yang unik dan komplementer
dari setiap anggota tim untuk mengoptimalkan asuhan
pasien.
Ranah Kompetensi 3: Komunikasi Interprofesional
CC1. Pilih alat dan tehnik komunikasi yang efektif,
termasuk sistem informasi dan teknologi komunikasi,
untuk memfasilitasi diskusi dan interaksi yang
meningkatkan fungsi tim.
CC2. Kelola dan komunikasikan informasi dengan pasien,
keluarga, dan anggota tim pelayanan kesehatan dalam
bentuk yang bisa dimengerti, sedapat mungkin
menghindari istilah yang spesifik.
CC3. Nyatakan pengetahuan dan pendapat anda kepada
anggota tim yang terlibat dalam asuhan pasien, dengan
percaya diri, jelas, dan respek, dan bekerja untuk
memastikan pengertian yang sama terhadap informasi dan
pengobatan serta keputusan pola asuhan yang diambil.
(8)
CC4. Dengarkan secara aktif, dan dorong gagasan2 dan
pendapat2 dari para anggota tim yang lain.
CC5. Berikan feedback secara tepat waktu, sensitif dan
instruktif kepada anggota lain tentang kinerja tim,
merespon secara santun anggota tim untuk memberikan
umpan-balik ke orang lain.
CC6. Gunakan bahasa yang tepat dan santun dalam
situasi yang sulit, percakapan yang krusial, atau konflik
interprofesional.
CC7. Akui bagaimana keunikan diri anda, termasuk tingkat
pengalaman, expertise, budaya, kekuasaan, dan hierarki
dalam tim asuhan, berkontribusi terhadap komunikasi
efektif, mengatasi konflik, dan hubunan kerja
interprofesional yang positif.
CC8. Komunikasikan secara konsisten pentingnya
kerjasama tim dalam asuhan berfokus-pasien dan
berfokus-komunitas.
Ranah Kompetensi 4: Tim dan Kerjasama Tim
TT1. Jelaskan proses pembentukan tim dan peran
serta praktik dari tim yang efektif.
TT2. Kembangkan konsensus atas prinsip2 etis untuk
memandu semua aspek dari asuhan pasien dan
kerjasama tim.
TT3. Ajak profesional kesehatan lain-yang tepat bagi
situasi asuhan yang spesifik dalam pemecahan masalah
berfokus pasien.
TT4. Integrasikan pengetahuan dan pengalaman dari
profesi lain yang tepat bagi situasi asuhan yang spesifik
untuk menginformasikan keputusan asuhan, sambil
menghormati nilai2 pasien / komunitas dan prioritas /
preferensi asuhan.
TT5. Terapkan praktek2 kepemimpinan yang mendukung
praktek kolaboratif dan efektivitas tim.
(11)
Interprofessional Education Collaborative Expert Panel.. Core competencies for interprofessional collaborative practice:
Report of an expert panel. Washington, D.C.: Interprofessional Education Collaborative, (2011)
TT6. Ajak yang lain bersama mengelola secara konstruktif ketidak
sepakatan akan nilai2, peran2, goals, dan actions yang muncul dari
para profesional pemberi asuhan dan dengan pasien serta keluarga.
TT7. Bagikan akuntabilitas dengan profesional lain, pasien / komunitas
agar hasil relevan dengan prevensi dan asuhan kesehatan.
TT8. Cerminkan kinerja individu dan kinerja tim untuk individu
maupun juga sebagai tim, serta peningkatan kinerja.
TT9. Gunakan proses strategi untuk meningkatkan efektivitas kerjasama
tim interprofesional dan asuhan berbasis tim.
TT10. Gunakan bukti2 yang tersedia untuk menginformasikan
kerjasama tim yang efektif dan praktek berbasis tim.
TT11. Tampilkan kinerja untuk tim yang efektif dan dalam peran tim
yang berbeda serta dalam berbagai setting.
INSTITUTIONAL SUPPORT MECHANISMS
WORKING CULTURE
MECHANISMS ENVIRONMENTAL MECHANISMS
KARS Dr.Nico Lumenta (Framework for Action on Interprofessional Education & Collaborative Practice, WHO, 2010)
Elements of collaborative practice
(Kasperski M. Implementation strategies: „Collaboration in primary care - family doctors and nurse practitioners delivering
shared care.‟ Toronto, ON: Ontario College of Family Physicians, 2000) KARS Dr.Nico Lumenta
1. Tanggung jawab - Responsibility
2. Akuntabel - Accountability
3. Koordinasi - Coordination
4. Komunikasi - Communication
5. Kerjasama - Cooperation
6. Asertif - Assertiveness
7. Otonomi - Autonomy
8. Percaya & Respek - Mutual trust and respect
Collaborative practice can decrease:
o total patient complications
o length of hospital stay
o tension and conflict among
caregivers
o staff turnover
o hospital admissions
o clinical error rates
o mortality rates
(Framework for Action on Interprofessional Education & Collaborative Practice, WHO, 2010)
KARS Dr.Nico Lumenta
Patient- and family-centered care is a change in thinking from serving
patients and families to partnering with patients and families. And
that’s a very big difference. (Senior Vice President, Patient and Family Centered Care, MCG Health System. Strategies for Leadership, ADVANCING THE PRACTICE OF Patient-
and Family-Centered Care, A Resource Guide for Hospital S enior Leaders, Medical Staff and Governing Boards. American Hospital Association and
Institute for Family Centered Care, 2004)
KARS Dr.Nico Lumenta
(Partnering with patients to drive shared decisions, better value, and care improvement. INSTITUTE OF MEDICINE, 2014)
KARS Dr.Nico Lumenta
Patient Activation Measurement
Pasien
Pasif
Pasrah
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
Pasien,
Keluarga
Fisio
terapis
Perawat Apoteker
Ahli
Gizi
Analis Radio
grafer
DPJP
Manajer Pelayanan Pasien Case Manager
• Clinical/Team
Leader
• Review Asuhan
• Secara kolaboratif
melakukan sintesa
& integrasi asuhan
pasien Lainnya
KARS Dr.Nico Lumenta
MPP Case
Manager Dokter
Keluarga Yan
Keuangan/
Billing
Asuransi
Perusahaan/
Employer BPJS
Yan Kes
/ RS Lain
Standar APK
• Fungsi MPP :
o Asesmen utilitas. Mampu mengakses semua informasi dan data
untuk mengevaluasi manfaat/utilisasi, untuk kebutuhan manajemen
pelayanan pasien.
o Perencanaan. Disusun perencanaan untuk pelaksanaan
manajemen pelayanan pasien. Perencanaan tsb mencerminkan
kelayakan/kepatutan dan efektivitas-biaya dari pengobatan medis
dan klinis serta kebutuhan pasien untuk mengambil keputusan
o Fasilitasi. Tugas ini mencakup interaksi antara MPP dan para
anggota tim pemberi pelayanan kesehatan, perwakilan pembayar,
serta pasien/keluarga untuk menjaga kontinuitas pelayanan
o Advokasi. Mewakili kepentingan pasien adalah inti dari peran MPP,
namun peran ini juga menjangkau pemangku kepentingan lain.
MPP melakukan advokasi untuk opsi pengobatan yang dapat
diterima setelah berkonsultasi dengan DPJP, termasuk rencana
pemulangan yang aman. (Panduan Pelaksanaan Manajer Pelayanan Pasien Rumah Sakit, KARS, 2013) KARS Dr.Nico Lumenta
Barrier to Patient Centered Care :
Pasien
• Sikap yang pasif
• Kurang percaya diri bertanya
• Tidak cukup pengetahuan utk analisis informasi
• Status social-ekonomi
• Cara pandang dan budaya yang keliru
Dokter/Staf
• Kurangnya pengetahuan, pelatihan ttg PCC
• Kurang waktu, impractical (cara pikir yang berbelit)
• Kurang motivasi
• Kurang dihargai
• Tidak terlatih menangkap ekspresi pasien ttg nilai, ide, perasaan
• Sulit diimplementasi, tidak jelas akan adanya perbaikan outcome
Rumah Sakit
• RS yang enggan melakukan perubahan
• Kurangnya sumber daya
• Dunn,N : Practical Issues Around Putting The Patient in Centre of Care, J R Soc Med. Jul 2003 • Bensberg, M :Patient Centred Care Literatur Review, Dandenong District Division of General Practice, October 2007
Kesimpulan 1. Pasien = Pusat dalam proses asuhan pasien (patient care) PCC
Patient Centered Care
2. Konsep inti PCC :
A.Sisi Pasien : Martabat & Respek, Informasi, Partisipasi, Kolaborasi
B.Sisi Nakes PAP : Tim Interdisiplin, Kolaborasi Interprofesional,
DPJP – Clinical Leader, Personalised care-BPIS
3. Kompetensi Interprofesional :
1. Nilai & Etik Praktek Interprofesional
2. Peran & Tanggung jawab
3. Komunikasi Interprofesional
4. Tim & Kerja secara Tim
4. Pasien & keluarga adalah Mitra Nakes PAP bagian dari tim :
mereka ikut memilih alternatif ikut merasa memiliki keputusan
ikut bertanggungjawab
5. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager menjaga kontinuitas
pelayanan serta kendali mutu – biaya utk memenuhi kebutuhan
Pasien - Keluarga
KARS Dr.Nico Lumenta
“Kepuasan Pasien”
Sistem
Manajemen
Sistem Pelayanan
Klinis
Asuhan Pasien / Patient Care
Quality & Safety
PASIEN
Nakes
PAP
Manajemen
Pasien
Perawat
Apoteker
Fisio
terapis
Ahli
Gizi Radio
grafer
Pasien Dokter
Analis
“BPIS”
“Enthusiatic Patient”
Lainnya
KODEKI Pasal 18
Setiap Dr memperlakukan
teman sejawatnya
sebagaimana ia sendiri
ingin diperlakukan
Pasien KARS Dr.Nico Lumenta
Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Recommended