Presentasi kepemimpinan

Preview:

Citation preview

• PEMIMPIN itu bukan dilahirkan namun diciptakan atau lebih tepatnya PEMIMPIN itu menciptakan dirinya sendiri.

• MGR/Ass.MGR/Leader yang baik belum tentu menjadi PEMIMPIN yang baik.

• PEMIMPIN yang baik belum tentu menjadi MGR/Ass.MGR/Leader yang baik.

• Apakah anda PEMIMPIN yang baik ? Siapa yang dapat menilai?

Video 1

1. Memahami diri masing-masing dalam hal cita-cita diri, kekuatan dan kelemahan, serta gaya kepemimpinannya.

2. Mengetahui pendekatan kepemimpinan efektif, tipe kepemimpinannya dan cara menerapkan strategi kepemimpinan tersebut.

3. Mengetahui tantangan kepemimpinan dan cara mengatasi tantangan tersebut.

4. Mengimplementasikan tujuan no 1 hingga 3 ke dalam sebuah rencana kerja untuk mengembangkan diri menjadi pemimpin yang efektif .

5. Peserta mampu mengenal bahwa perkembangan ketrampilan kepemimpinan akan melalui proses yang terus menerus.

o Manajemen adalah ilmu, yang menuntut struktur dan disiplin pemikiran ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu Berbicara masalah kinerja/hasil.

o Kepemimpinan adalah seni, atau merupakan unsur seni dari manajemen Berbicara masalah elemen manusia yang tak terstruktur dalam

sebuah upaya menuntaskan pekerjaan.o Kepemimpinan adalah seni mencapai sesuatu yang lebih daripada

apa yang diperkirakan mampu dicapai oleh ilmu manajemen (Colin Power).

o Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).

o Kepemimpinan yang baik adalah seseorang yang memiliki wewenang formal untuk melakukan tugasnya melalui orang lain, untuk menghasilkan kinerja yang ditargetkan, dengan cara menggerakan keyakinan rekan-rekan kerjanya bahwa mereka bekerja untuk kepentingan diri mereka sendiri.

Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang

mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya.

Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).

Ada lima peranan penting seorang pemimpin dalam organisasi, yakni:

1) Menciptakan visi Mempunyai suatu konsep yang baik dan real sehingga, dalam

menalankan kepemimpinannya, mempunyai garis yang tegas menuju arah yang telah dicita-citakan.

2) Membangun tim Team player

3) Memberikan penugasan Delegasi melihat kematangan bawahan (kematangan pekerjaan

& kematangan psikologis)4) Mengembangkan orang

Mampu menciptakan pemimpin.5) Memotivasi anak buah

1) Memompa semangat bawahanVideo 2

1) Seorang yang belajar seumur hidupnya Belajar tidak hanya melalui pendidikan formal,

namun informal . Contohnya : membaca, menulis, mendengar, observasi Memiliki pengalaman yang baik dan burung sbg sumber belajar.

2) Berorientasi pada pelayanan Seorang pemimpin haruslah melayani bukan

dilayani Dalam memberi pelayanan, prinsipnya harus

memberi pelayanan yang baik .

3) Membawa energi yang positif Menggunakan energi yang positif didasarkan kepada

keiklasan untuk medukung kesuksesan orang lain.4) Berorientasi untuk menciptakan pemimpin-

pemimpin baru Menjadi role model dan melahirkan bibit pemimpin

(pelatihan, meeting bersama dll)

Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.

Tidak ada satu cara yang terbaik untuk mempengaruhi perilaku orang-orang. Gaya kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kedewasaan (maturity) bawahan. Kedewasaan bawahan terkait dengan dua hal, kematangan pekerjaan dan kematangan psikologis.

Teori X (McGregor): dg asumsi bahwa orang harus dipaksa, dikendalikan dan diancam dengan hukuman untuk mau bekerja

Teori Y (McGregor): dg asumsi bahwa bekerja pada hakikatnya sama dengan bermain atau beristirahat; orang-orang akan mengen-dalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan; mereka mempunyai potensi,kepandaian, dan kreativitas.

Terori Z (Fiedler): kombinasi dari keduanya (situasional/kontingensi)

Griffin dan Ebert mengemukakan 3 gaya kepemimpinan Pemimpin Otokratik ; Pemimpin yang cenderung untuk mensentralisasi otoritas dan mengandalkan kekuatan legitimasi dan penghargaan untuk mengatur bawahan.

Pemimpin Demokratik; Pemimpin yang mendelegasikan otoritas kepada orang lain, mendorong partisipasi, dan mengandalkan kekuatan, keahlian dan referensi untuk mengatur bawahan.

Pemimpin Free Rein; Pemimpin yang hanya menggunakan sedikit kekuasaan dan memberi banyak kebebasan kepada bawahan untuk melakukan kegiatan. Pemimpin disini berfungsi hanya sebagai fasilitator

Autokratik Partisipatif Bebas kendalipemimpin

pegawai

pemimpin

pegawai pegawai

pemimpin

1) Kenali diri sendiri Konsep pengenalan diri.

2) Kenali situasi yang dihadapi Harus peka terhadap semua aspek yang menjadi tanggung jawabnya

3) Pilih gaya yang cocok dengan situasi tersebut Memperhatikan skill dan pengetahuan anak buah dan tempat kerja

serta bagian lain yang support bagian kita.4) Penuhi kebutuhan tugas

Perlengkapi dengan senjata yg baik (tools, mesin dll)5) Penuhi kebutuhan kelompok

Siapkan dengan solusi (meeting rutin, apresiasi ).6) Penuhi kebutuhan individu

Adanya pendekatan dengan seluruh bawahan.

a) Sering mengkaji situasi bawahan, tugas, dan organisasi

b) Luwes dalam menggunakan berbagai keterampilan dalam keseluruhan gaya

c) Mempertimbangkan untuk memodifikasi unsur-unsur pekerjaan mereka guna memperoleh kesesuaian yang lebih baik dengan gaya yang mereka sukai.

Video 3

a) Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan (Kemauan dan keinginan sepihak; Kebanggaan dan Penolakan; Ambisi Pribadi).

b) Sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara proses pengembangan pribadi dan intelektual dibandingkan dengan emosi, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual.

c) Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ) Jangan menimbulkan ketakutan.