Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
“PENYULUHAN AGAMA YANG MEMBEBASKAN?”
(Suatu Tinjauan Kritis dari Perspektif Pedagogi Pembebasan
Paulo Freire terhadap Model Penyuluhan Agama yang
Dilakukan oleh Penyuluh Agama Kristen di Kantor
Kementerian Agama Kota Kupang)
TESIS
Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Sains
Oleh :Yodi Marlin Talahatu
75 2012 021SALATIGA
i
PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
“PENYULUHAN AGAMA YANG MEMBEBASKAN?”
(Suatu Tinjauan Kritis dari Perspektif Pedagogi Pembebasan
Paulo Freire terhadap Model Penyuluhan Agama yang
Dilakukan oleh Penyuluh Agama Kristen di Kantor
Kementerian Agama Kota Kupang)
TESIS
Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Sains
Oleh :Yodi Marlin Talahatu
75 2012 021SALATIGA
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Yodi Marlin Talahatu
NIM : 75 2012 021
Program Studi : Magister Sosiologi Agama
Judul : “Penyuluhan Agama yang Membebaskan?”
(Suatu Tinjauan Kritis dari Perspektif Pedagogi
Pembebasan Paulo Freire terhadap Model
Penyuluhan Agama yang Dilakukan oleh
Penyuluh Agama Kristen di Kantor
Kementerian Agama Kota Kupang)
Menyetujui
……………… ……………. ……………
Pembimbing I Pembimbing II Penguji
Mengesahkan,
………………………
Ketua Program Studi
Dinyatakan LULUS Ujian Tanggal : 09 September 2013
iii
Dengan Ini Saya Menyatakan Bahwa Tesis Ini Berdasarkan Pada Karya
Asli dari Penulis dan Studi Terhadap Karya-Karya Penad Yang Telah
Dipublikasikan Seperti Yang Telah Ditunjukkan dan Disebutkan dalam
Teks
Tanda Tangan
Tanggal: 09 September 2013
iv
MOTTO
“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari
mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian”
Amsal 2:6
“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia
dan kepada Dia. Bagi Dialah Kemuliaan sampai
selama-lamanya”
Roma 11:36
PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
“PENYULUHAN AGAMA YANG MEMBEBASKAN?”
(Suatu Tinjauan Kritis dari Perspektif Pedagogi Pembebasan
Paulo Freire terhadap Model Penyuluhan Agama yang
Dilakukan oleh Penyuluh Agama Kristen di Kantor
Kementerian Agama Kota Kupang)
TESIS
Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Sains
Oleh :Yodi Marlin Talahatu
Nama :
No.lnduk :
Program Studi :
Judul :
LEMBAR PENGESAHAN
Yodi Marlin Talahatu
7520L202L
Magister Sosiologi Agama
PENYULUHAN AGAMA YANG MEMBEBASKAN?
Suatu Tinjauan Kritis dari Perspektif Pedagogi Pembebasan Paulo Freire
Terhadap Model Penyuluhan Agama yang Dilakukan
Oleh Penyuluh Agama Kristen di Kantor Kementerian Agama Kota Kupang
MENYETUJUI
A-4li1
$,ffi
,loltt
q y,^-t-"*Pdt. Dr. Daniel Nuhamara, M.Th
Pembimbing I
Dinyatakan LULUS Ujian Tanggal :9 September 2013
4^Pdt. Dr. Thobias A. Messakh
Pembimbing ll
Sam
Program Studi
Penguji
………………………
Ketua Program Studi
Dinyatakan LULUS Ujian Tanggal : 09 September 2013
Dengan Ini Saya Menyatakan Bahwa Tesis Ini Berdasarkan Pada Karya
Asli dari Penulis dan Studi Terhadap Karya-Karya Penad Yang Telah
Dipublikasikan Seperti Yang Telah Ditunjukkan dan Disebutkan dalam
Teks
Tanda Tangan
Tanggal: 09 September 2013
MOTTO
“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari
mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian”
Amsal 2:6
“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia
dan kepada Dia. Bagi Dialah Kemuliaan sampai
selama-lamanya”
Roma 11:36
PERSEMBAHAN
Tesis ini penulis persembahkan kepada:
1. Suamiku Tercinta: Lay Livingstone Lomi Rihi, SP. Pa’ adalah
hadiah terbaik dari Tete Manis. Terima kasih sudah menjadi
sahabat terdekat dalam perjalanan ziarah kita berdua yang unik
yang penuh suka duka yang telah dan akan kita lalui bersama.
Untuk sesaat kita harus dipisahkan oleh jarak dan waktu namun
dengan kepercayaan, dukungan dan semangat penuh yang pa’
berikan membuat ma’ merasa bahwa kita berdua sesungguhnya
begitu dekat sehingga tak terasa waktu telah berlalu begitu
cepatnya. Ma’ hanya ingin membuat pa’ tersenyum bangga lewat
buah dari kepercayaan, dukungan dan semangat pa’ selama ini.
2. Bapa Nold Talahatu dan Mama Sar Marcus yang selalu
menyayangi dan peduli dengan setiap pergumulan anak-anaknya.
Terima kasih untuk pengorbanan yang berharga dari bapa dan
mama yang selalu kami rasakan. Yang terbaik dari Tuhan Yesus
selalu saya aminkan untuk bapa dan mama.
KATA PENGANTAR
“You work on me, that’s why I exist, You look at me, that’s why I feel peace,
You call me, that’s why I stand, You love me, that’s why I’m strong and I pray to
You, that’s why You save me”.
You are My Savior, Jesus. Benar, Yesus itulah Sobat penulis yang Setia.
Dialah Hidup, Pelindung, Damai, Tempat Pengaduan, Kekuatan dan Sumber
Inspirasi yang memampukan penulis melewati masa studi selama 1 tahun 1 minggu
dan menghasilkan sebuah tulisan ilmiah ini. Hanya sembah sujud dengan penyerahan
diri penulis mensyukuri kebaikanNya yang tak terselami.
Melalui penyelesaian penulisan Tesis ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berjasa dan memberikan andil:
1. Pdt. Dr. Daniel Nuhamara, Ed.D selaku Pembimbing I dan Pdt. Dr. Thobias A. Messakh selaku Pembimbing II yang
bersedia meluangkan waktu di tengah kesibukan untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan-
masukan yang berharga sehingga penulis semakin mengerti bagaimana membuat tulisan ilmiah yang baik yang dapat
dipertanggung jawabkan. Terima kasih Bp. Dani yang sll friendly & mau memahami pergumulan mahasiswa, terima
kasih su bantu saya mendaftar dan memberi rekomendasi. Bapa baik sekali.
2. Bagi Penguji Dr. David Samiyono, MSLS, terima kasih untuk setiap pertanyaan kritis yang diberikan dan saran yang
membangun yang menjadikan tulisan ini lebih baik dan memiliki signifikansi yang praktis.
3. Dr. David Samiyono, M.TS, MSLS selaku Ketua Program Studi Magister Sosiologi Agama yang telah memberikan
kebijakan dan kemudahan yang memperlancar studi mahasiswa.
4. Segenap Dosen MSA yang berjasa dalam membagikan pengetahuan, nilai-nilai kehidupan dan pengalaman yang
berharga selama penulis belajar di Program MSA kurang lebih 1 tahun 1 minggu yakni Bp. John Titaley yang tetap
modesty, Bu Dien Sumiyatiningsih, terima kasih untuk penyambutan pertama yang begitu hangat di rumah saat
kedatangan penulis ke Salatiga, Bp. Eben, Bp. Flip, Prof. Haryono Semangun, Bu Retnowati, K’ Ira, Pdt. Yusak dan
Pdt. Totok.
5. Para Pegawai TU MSA dan Fak. Teologi: Mba Liana, Mba Isti, Mba Budi, Mas Eko, yang membantu memperlancar
pendaftaran kuliah penulis, Bu Budi & Mba Liana yang ramah dengan mahasiswa, serasa sudah lama saling
mengenal.
6. Teman-teman seperjuanganku dalam satu payung Angkatan 2012, yang telah mengorbankan waktu, tenaga & materi:
Pdt. Yunus, Pdt. Norman, Pdt. Jub, Pdt. Grace, K Meri, K Nia, Veki, Pdt. Olif, Soli, Pdt. Made, Pdt. Riki, Pdt. Yoko,
Flo, Ma Ice, Meri, Icha, Yoan, Pdt. Ipin, Lita, Seli, Mba Titi, Al, Yandri, Yuni, Kris, Johan. Moga kita tetap kompak
selalui! Juga Pdt. Nancy dan Pdt. Roni yang bisa menjadi teman sharing.
7. Menteri Agama RI, Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI, Kakanwil Kemenag. Prop NTT: Drs. Eusabius Binsasi,
Kabid. Bimas Kristen Kanwil. Kemenag Prop. NTT: Drs. Sem Saetban, Kakankemenag. Kab. Sumba Barat: Drs.
Petrus Fahik, Kakankemenag. Kab. TTU: Drs. Ambros Korbaffo, yang sudah mempermudah dan memberikan
kesempatan berharga kepada penulis untuk mengembangkan dan memperlengkapi diri dengan wawasan, pengetahuan
dan ketrampilan yang menunjang TUPOKSI penulis sebagai Penyuluh Agama Kristen. Di tengah banyaknya
hambatan dan tantangan yang penulis alami pada persiapan awal studi, penulis merasakan bahwa bapak-bapak adalah
alat dalam tangan Tuhan untuk memurnikan iman, kesetiaan dan kesabaran penulis.
Kakankemenag. Kota Kupang: Imelda De Rozary, S.Sos. MM, Kepala Sub Bagia TU: Maxy Lak’Apu S.Pd, Mantan
Kepala Seksi URAK: Drs Dominggus Bessie, Kepala Seksi URAK: Anna Dahoklory, S.Th, Para Penyuluh Agama
Kristen serta seluruh staf Kakemenag. Kota Kupang yang sudah menerima, membantu dan memperlancar penulis
selama masa penelitian.
8. Para Pegawai TU Kemenag. Propinsi NTT dan Kab. (Pak Kardi, Bu Eta, Pak Stanis, Bu Puji, Dkk) yang sudah
membantu proses pengurusan administrasi Tugas Belajar penulis serta Bu Ela, Bu Meri, Ma Ita n Femly yang
menjadi rekan sekerja yang baik.
9. Orang Tua Kos dan teman2 sepondok serta teman2 IKMASTI: Marita Rahelita M, Susan K, Pak Dosen Oland F,
kalian sangat membantu memberi info untuk awal kuliah penulis. Juga Miss Rlin M dan Omi Kaha yang begitu baik
menemani penulis mengenal kembali UKSW dan Kota X3.
10. Buat teman2 ANSO: Lakman, Meko, Ribka CS, makasih banyak buat tumpangan kalian dengan kasih yang
sederhana tapi penuh kehangatan pada kedatangan penulis kedua kalinya di X3 sehingga penulis tidak kebingungan
dimana harus membaringkan tubuh yang penuh kelelahan karena perjalanan yang cukup panjang. Kalian adalah alat
Tuhan yang luar biasa.
11. My Beloved Family yakni ketujuh saudara-saudariku: K’Dolly East, K’Bety Lusi (dan K’Jems), K’Deddy (dan
K’Esti), K’Epi De Hoog (dan K’Yoyo), Ronald (dan Kristin), Jili dan Desi. Kita harus terus saling menyayangi dan
memperhatikan dalam satu pertalian persodaraan yang harmonis. Buat para ponaanku yang termaniz n terganteng:
Tomi n Viktor, Nike, Nando & Key, Valeri n Ika, Apin, Adel, Ale n Angela. Ma Odi su rindu n pingin menjadi tanta
yang peduli dan selalu sayang kepada kalian semua.
12. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu (Moni M, Pak Yos Bire dst) namun tetap berjasa dalam
persiapan studi dan GKS Jemaat Waikabubak yang menyediakan data-data yang dibutuhkan, penulis mengucapkan
terima kasih. Tuhan Yesus memberkati kebaikan hati kalian.
Akhir kata, hidup dan segala kepahitannya akan dilewati dengan manis, bila kita mau melaluinya secara bersama-
sama. Ya, dengan bersama, kita pasti bisa.
Tesis ini juga menjadi tulisan yang lebih baik, bila ada masukan yang positif dan membangun.
Salatiga, 09 September 2013
Penulis
SARIPATI
Kehadiran Kantor Kementerian Agama dengan tugas pokoknyamenyelenggarakan sebagian dari tugas umum pemerintahan dan pembangunan dibidang agama, sesungguhnya berakar dari sifat dasar dan karakteristik bangsaIndonesia dan sekaligus sebagai realisasi dan penjabaran ideologi Pancasila danUUD 1945.
Dalam rangka penjabaran tugas pembangunan agama di bidang kehidupanberagama tersebut, diangkatlah ‘Penyuluh Agama’ yang berperan memperlancarpelaksanaan pembangunan di bidang keagamaan melalui pengembangan kegiatanbimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama.
Sasaran akhirnya adalah terlaksananya pendidikan masyarakat melaluibimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agamakepada seluruh masyarakat dalam wilayah binaannya melalui pembentukankelompok binaan dengan program pembinaan yang terarah dan sistematis.Tujuannya adalah terbentuklah masyarakat yang semakin memahami danmenghayati serta mengaplikasikan nilai ajaran agama tersebut dalam seluruhaspek kehidupan pribadi dan masyarakat.
Bagaimana sasaran tersebut dicapai, bergantung pada model penyuluhanyang diterapkan oleh penyuluh agama itu sendiri yang meliputi perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi penyuluhan. Dalam artian bahwa, pendidikanmasyarakat melalui penyuluhan agama dan pembangunan akan terlaksana secaramaksimal bila model penyuluhan yang dilakukan adalah model yangmembebaskan peserta penyuluhan.
Dalam perspektif Pedagogi Pembebasan Paulo Freire, seorang tokohpendidikan pada jalur kritis-progresif, sebuah pendidikan itu menjadi autentik
ketika pendidikan itu dapat memanusiakan manusia melalui hubungan yangdialogis dan komunikatif. Baik guru maupun murid menjadi subjek yang sadardan menyadari realitas yang ada di sekitarnya dalam rangka melibatkan dirisecara penuh dalam suatu tindakan praksis menuju transformasi sosial.
Dalam kaitannya dengan model penyuluhan yang dilakukan oleh PenyuluhAgama Kristen di Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, menunjukkanmodel yang belum sepenuhnya membebaskan. Alasannya karena peserta belumdiperhadapkan pada masalah-masalah agama dan pembangunan untuk dipelajaribersama-sama melalui metode dialog dan komunikasi yang kritis dan efektifdalam seluruh perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penyuluhan. Akibatnya,peserta belum mencapai tingkat kesadaran kritisnya dalam menamai, berpikir danmengubah realitas ke arah yang lebih baik.
Dengan demikian, menghasilkan model penyuluhan yang membebaskan,maka peserta harus terlibat secara dialogis dalam seluruh perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi penyuluhan dalam rangka menumbuhkan kesadarankritisnya yang berdampak pada suatu tindakan praksis nyata.Kata Kunci: penyuluh-penyuluhan, pembebasan, dialog-komunikasi,
kesadaran kritis, praksis
DAFTAR ISI
Lembar Judul………………………………………………………………..........i
Lembar Pengesahan Pembimbing dan Penguji Tesis………………………........ii
Lembar Pernyataan Keaslian ……………………………....…………...............iii
Lembar Motto ………………………………………………..............................iv
Lembar Persembahan ……………………………………………………...........v
Kata Pengantar ……………………………………………………….................vi
Saripati ……………………………………………………………….................ix
Daftar Isi ……………………………………………………………...………...xi
BAB I PENDAHULUAN………………………………….….........1
I.1. Latar Belakang Masalah…………………………………..….....1
I.2. Manfaat dan Signifikansi Penelitian……………………...........16
I.3. Landasan Teori............................................................................18
I.4. Batasan Konsep...........................................................................18
I.6. Metode, Objek dan Waktu Penelitian..…..……………………..19
I.7. Garis Besar Penulisan………………………………………......21
BAB II PEDAGOGI PEMBEBASAN PAULO FREIRE..........22
II.1. Pedagogi dan Pedagogik .…….………….........……………….22
II.2. Konsep Dasar Pendidikan pada Umumnya Beserta Tujuannya..23
II.3. Paulo Freire dan Kehidupannya..................................................25
II.4. Latar Belakang Munculnya Pedagogi Pembebasan
Paulo Frere..................................................................................27
II.4.1. Situasi Brazil pada Masa Sebelum Transisi................................27
II.4.2. Situasi Brazil pada Masa Transisi...............................................30
II.4.3. Pendidikan Tradisional Brazil “Gaya Perbankan” yang
Dikritisi Paulo Freire...................................................................31
II.4.4. Sumbangan Teori Kritik Sosial Mazhab Frankfurt terhadap
Pemikiran Pedagogi Pembebasan Paulo Freire...........................34
II.5. Awal Munculnya Pedagogi Pembebasan Paulo Freire................39
II.5.1. Pendidikan dalam Perspektif Paulo Freire..................................43
II.5.2. Filsafat Pendidikan Paulo Freire.................................................45
II.5.3. Pendidikan “Hadap Masalah” sebagai Solusi bagi Pendidikan
“Gaya Perbankan”......................................................................46
II.5.4. Pentingnya Metode Dialog dan Komunikasi dalam Pedagogi
Pembebasan Paulo Freire.............................................................49
II.5.5. Konsientisasi sebagai Tujuan Pendidikan Paulo Freire...............52
II.5.6. Sistem Pengkodean Concientizacao............................................55
BAB III HASIL PENELITIAN..........................................................59
III.1. Profil Kantor Kementerian Agama Kota Kupang.......................59
III.2. Penyuluh dan Penyuluhan Agama...............................................73
III.2.1. Pengertian Penyuluh Agama........................................................73
III.2.2 Dasar Hukum Penyuluh Agama...................................................73
III.2.3. Tugas Pokok dan Kedudukan Penyuluh Agama.........................74
III.2.4. Penetapan Lokasi Sasaran/Binaan Penyuluh Agama...................76
III.2.5. Jenis Kelompok Sasaran/Binaan Penyuluh Agama.....................77
III.2.6. Pembentukan Kelompok..............................................................77
III.2.7. Kegiatan Bimbingan/Penyuluhan Agama dan Pembangunan.....78
III.2.8. Jenis dan Fungsi Penyuluh Agama..............................................79
III.2.9. Kebijakan Internal Pimpinan terhadap Penyuluh Agama...........80
III.2.10. Kendala yang Dialami Penyuluh Agama secara Umum dan
Solusinya......................................................................................81
III.3. Model Penyuluhan Agama yang Diterapkan oleh Penyuluh
Agama Kristen di Kantor Kementerian Agama Kota Kupang....84
III.3.1. Data Penyuluh Agama.................................................................84
III.3.2. Jadwal Kegiatan Bimbingan/Penyuluhan Agama pada
Kelompok Binaan........................................................................86
III.3.3 Model Penyuluhan yang Diterapkan oleh Penyuluh Agama
Kristen..........................................................................................87
III.3.3.1 Perencanaan Program Penyuluhan Agama..................................87
III.3.3.2 Pelaksanaan Penyuluhan Agama yang Mencakup Tema/Materi,
Metode/Pendekatan, Hasil dan Dampak.....................................98
III.3.3.3 Evaluasi Penyuluhan Agama.....................................................103
BAB IV TINJAUAN KRITIS DARI PERSPEKTIF
PEDAGOGI PEMBEBASAN PAULO FREIRE
TERHADAP MODEL PENYULUHAN AGAMA ....106
IV.1. Tinjauan Kritis..........................................................................106
IV.1.1. Perencanaan Program Penyuluhan Agama...............................106
IV.1.2. Pelaksanaan Penyuluhan Agama yang Mencakup Tema/Materi,
Metode/Pendekatan, Hasil dan Dampak....................................111
IV.1.3. Evaluasi Penyuluhan Agama.....................................................116
IV.2. Kesimpulan................................................................................118
BAB V PENUTUP…………………………………...………............120
V.1. Kesimpulan.................................................................................120
V.2. Saran/Rekomendasi....................................................................122
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Usulan Model Penyuluhan yang Membebaskan
2. Daftar Pertanyaan Penelitian
3. Jadwal Penelitian
4. Surat Ijin Penelitian
5. Surat Keterangan Selesai Penelitian
6. Foto-foto Pendukung
v
PERSEMBAHAN
Tesis ini penulis persembahkan kepada:
1. Suamiku Tercinta: Lay Livingstone Lomi Rihi, SP. Pa’ adalah
hadiah terbaik dari Tete Manis. Terima kasih sudah menjadi
sahabat terdekat dalam perjalanan ziarah kita berdua yang unik
yang penuh suka duka yang telah dan akan kita lalui bersama.
Untuk sesaat kita harus dipisahkan oleh jarak dan waktu namun
dengan kepercayaan, dukungan dan semangat penuh yang pa’
berikan membuat ma’ merasa bahwa kita berdua sesungguhnya
begitu dekat sehingga tak terasa waktu telah berlalu begitu
cepatnya. Ma’ hanya ingin membuat pa’ tersenyum bangga lewat
buah dari kepercayaan, dukungan dan semangat pa’ selama ini.
2. Bapa Nold Talahatu dan Mama Sar Marcus yang selalu
menyayangi dan peduli dengan setiap pergumulan anak-anaknya.
Terima kasih untuk pengorbanan yang berharga dari bapa dan
mama yang selalu kami rasakan. Yang terbaik dari Tuhan Yesus
selalu saya aminkan untuk bapa dan mama.
vi
KATA PENGANTAR
“You work on me, that’s why I exist, You look at me, that’s why I feel peace,
You call me, that’s why I stand, You love me, that’s why I’m strong and I pray to
You, that’s why You save me”.
You are My Savior, Jesus. Benar, Yesus itulah Sobat penulis yang Setia.
Dialah Hidup, Pelindung, Damai, Tempat Pengaduan, Kekuatan dan Sumber
Inspirasi yang memampukan penulis melewati masa studi selama 1 tahun 1 minggu
dan menghasilkan sebuah tulisan ilmiah ini. Hanya sembah sujud dengan penyerahan
diri penulis mensyukuri kebaikanNya yang tak terselami.
Melalui penyelesaian penulisan Tesis ini, penulis juga ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjasa dan memberikan andil:
1. Pdt. Dr. Daniel Nuhamara, Ed.D selaku Pembimbing I dan Pdt. Dr. Thobias
A. Messakh selaku Pembimbing II yang bersedia meluangkan waktu di tengah
kesibukan untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan-
masukan yang berharga sehingga penulis semakin mengerti bagaimana
membuat tulisan ilmiah yang baik yang dapat dipertanggung jawabkan.
Terima kasih Bp. Dani yang sll friendly & mau memahami pergumulan
mahasiswa, terima kasih su bantu saya mendaftar dan memberi rekomendasi.
Bapa baik sekali.
2. Bagi Penguji Dr. David Samiyono, MSLS, terima kasih untuk setiap
pertanyaan kritis yang diberikan dan saran yang membangun yang menjadikan
tulisan ini lebih baik dan memiliki signifikansi yang praktis.
3. Dr. David Samiyono, M.TS, MSLS selaku Ketua Program Studi Magister
Sosiologi Agama yang telah memberikan kebijakan dan kemudahan yang
memperlancar studi mahasiswa.
4. Segenap Dosen MSA yang berjasa dalam membagikan pengetahuan, nilai-
nilai kehidupan dan pengalaman yang berharga selama penulis belajar di
Program MSA kurang lebih 1 tahun 1 minggu yakni Bp. John Titaley yang
tetap modesty, Bu Dien Sumiyatiningsih, terima kasih untuk penyambutan
vii
pertama yang begitu hangat di rumah saat kedatangan penulis ke Salatiga, Bp.
Eben, Bp. Flip, Prof. Haryono Semangun, Bu Retnowati, K’ Ira, Pdt. Yusak
dan Pdt. Totok.
5. Para Pegawai TU MSA dan Fak. Teologi: Mba Liana, Mba Isti, Mba Budi,
Mas Eko, yang membantu memperlancar pendaftaran kuliah penulis, Bu Budi
& Mba Liana yang ramah dengan mahasiswa, serasa sudah lama saling
mengenal.
6. Teman-teman seperjuanganku dalam satu payung Angkatan 2012, yang telah
mengorbankan waktu, tenaga & materi: Pdt. Yunus, Pdt. Norman, Pdt. Jub,
Pdt. Grace, K Meri, K Nia, Veki, Pdt. Olif, Soli, Pdt. Made, Pdt. Riki, Pdt.
Yoko, Flo, Ma Ice, Meri, Icha, Yoan, Pdt. Ipin, Lita, Seli, Mba Titi, Al,
Yandri, Yuni, Kris, Johan. Moga kita tetap kompak selalui! Juga Pdt. Nancy
dan Pdt. Roni yang bisa menjadi teman sharing.
7. Menteri Agama RI, Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI, Kakanwil Kemenag.
Prop NTT: Drs. Eusabius Binsasi, Kabid. Bimas Kristen Kanwil. Kemenag
Prop. NTT: Drs. Sem Saetban, Kakankemenag. Kab. Sumba Barat: Drs.
Petrus Fahik, Kakankemenag. Kab. TTU: Drs. Ambros Korbaffo, yang sudah
mempermudah dan memberikan kesempatan berharga kepada penulis untuk
mengembangkan dan memperlengkapi diri dengan wawasan, pengetahuan dan
ketrampilan yang menunjang TUPOKSI penulis sebagai Penyuluh Agama
Kristen. Di tengah banyaknya hambatan dan tantangan yang penulis alami
pada persiapan awal studi, penulis merasakan bahwa bapak-bapak adalah alat
dalam tangan Tuhan untuk memurnikan iman, kesetiaan dan kesabaran
penulis.
Kakankemenag. Kota Kupang: Imelda De Rozary, S.Sos. MM, Kepala Sub
Bagia TU: Maxy Lak’Apu S.Pd, Mantan Kepala Seksi URAK: Drs
Dominggus Bessie, Kepala Seksi URAK: Anna Dahoklory, S.Th, Para
Penyuluh Agama Kristen serta seluruh staf Kakemenag. Kota Kupang yang
sudah menerima, membantu dan memperlancar penulis selama masa
penelitian.
viii
8. Para Pegawai TU Kemenag. Propinsi NTT dan Kab. (Pak Kardi, Bu Eta, Pak
Stanis, Bu Puji, Dkk) yang sudah membantu proses pengurusan administrasi
Tugas Belajar penulis serta Bu Ela, Bu Meri, Ma Ita n Femly yang menjadi
rekan sekerja yang baik.
9. Orang Tua Kos dan teman2 sepondok serta teman2 IKMASTI: Marita
Rahelita M, Susan K, Pak Dosen Oland F, kalian sangat membantu memberi
info untuk awal kuliah penulis. Juga Miss Rlin M dan Omi Kaha yang begitu
baik menemani penulis mengenal kembali UKSW dan Kota X3.
10. Buat teman2 ANSO: Lakman, Meko, Ribka CS, makasih banyak buat
tumpangan kalian dengan kasih yang sederhana tapi penuh kehangatan pada
kedatangan penulis kedua kalinya di X3 sehingga penulis tidak kebingungan
dimana harus membaringkan tubuh yang penuh kelelahan karena perjalanan
yang cukup panjang. Kalian adalah alat Tuhan yang luar biasa.
11. My Beloved Family yakni ketujuh saudara-saudariku: K’Dolly East, K’Bety
Lusi (dan K’Jems), K’Deddy (dan K’Esti), K’Epi De Hoog (dan K’Yoyo),
Ronald (dan Kristin), Jili dan Desi. Kita harus terus saling menyayangi dan
memperhatikan dalam satu pertalian persodaraan yang harmonis. Buat para
ponaanku yang termaniz n terganteng: Tomi n Viktor, Nike, Nando & Key,
Valeri n Ika, Apin, Adel, Ale n Angela. Ma Odi su rindu n pingin menjadi
tanta yang peduli dan selalu sayang kepada kalian semua.
12. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu (Moni M, Pak
Yos Bire dst) namun tetap berjasa dalam persiapan studi dan GKS Jemaat
Waikabubak yang menyediakan data-data yang dibutuhkan, penulis
mengucapkan terima kasih. Tuhan Yesus memberkati kebaikan hati kalian.
Akhir kata, hidup dan segala kepahitannya akan dilewati dengan manis, bila
kita mau melaluinya secara bersama-sama. Ya, dengan bersama, kita pasti bisa.
Tesis ini juga menjadi tulisan yang lebih baik, bila ada masukan yang positif
dan membangun.
Salatiga, 09 September 2013
Penulis
ix
SARIPATI
Kehadiran Kantor Kementerian Agama dengan tugas pokoknyamenyelenggarakan sebagian dari tugas umum pemerintahan dan pembangunan dibidang agama, sesungguhnya berakar dari sifat dasar dan karakteristik bangsaIndonesia dan sekaligus sebagai realisasi dan penjabaran ideologi Pancasila danUUD 1945.
Dalam rangka penjabaran tugas pembangunan agama di bidang kehidupanberagama tersebut, diangkatlah ‘Penyuluh Agama’ yang berperan memperlancarpelaksanaan pembangunan di bidang keagamaan melalui pengembangan kegiatanbimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama.
Sasaran akhirnya adalah terlaksananya pendidikan masyarakat melaluibimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agamakepada seluruh masyarakat dalam wilayah binaannya melalui pembentukankelompok binaan dengan program pembinaan yang terarah dan sistematis.Tujuannya adalah terbentuklah masyarakat yang semakin memahami danmenghayati serta mengaplikasikan nilai ajaran agama tersebut dalam seluruhaspek kehidupan pribadi dan masyarakat.
Bagaimana sasaran tersebut dicapai, bergantung pada model penyuluhanyang diterapkan oleh penyuluh agama itu sendiri yang meliputi perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi penyuluhan. Dalam artian bahwa, pendidikanmasyarakat melalui penyuluhan agama dan pembangunan akan terlaksana secaramaksimal bila model penyuluhan yang dilakukan adalah model yangmembebaskan peserta penyuluhan.
Dalam perspektif Pedagogi Pembebasan Paulo Freire, seorang tokohpendidikan pada jalur kritis-progresif, sebuah pendidikan itu menjadi autentikketika pendidikan itu dapat memanusiakan manusia melalui hubungan yangdialogis dan komunikatif. Baik guru maupun murid menjadi subjek yang sadardan menyadari realitas yang ada di sekitarnya dalam rangka melibatkan dirisecara penuh dalam suatu tindakan praksis menuju transformasi sosial.
Dalam kaitannya dengan model penyuluhan yang dilakukan oleh PenyuluhAgama Kristen di Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, menunjukkanmodel yang belum sepenuhnya membebaskan. Alasannya karena peserta belumdiperhadapkan pada masalah-masalah agama dan pembangunan untuk dipelajaribersama-sama melalui metode dialog dan komunikasi yang kritis dan efektifdalam seluruh perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penyuluhan. Akibatnya,peserta belum mencapai tingkat kesadaran kritisnya dalam menamai, berpikir danmengubah realitas ke arah yang lebih baik.
Dengan demikian, menghasilkan model penyuluhan yang membebaskan,maka peserta harus terlibat secara dialogis dalam seluruh perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi penyuluhan dalam rangka menumbuhkan kesadarankritisnya yang berdampak pada suatu tindakan praksis nyata.Kata Kunci: penyuluh-penyuluhan, pembebasan, dialog-komunikasi,
kesadaran kritis, praksis
x
DAFTAR ISI
Lembar Judul………………………………………………………………..........i
Lembar Pengesahan Pembimbing dan Penguji Tesis………………………........ii
Lembar Pernyataan Keaslian ……………………………....…………...............iii
Lembar Motto ………………………………………………..............................iv
Lembar Persembahan ……………………………………………………...........v
Kata Pengantar ……………………………………………………….................vi
Saripati ……………………………………………………………….................ix
Daftar Isi ……………………………………………………………...………...xi
BAB I PENDAHULUAN………………………………….….........1
I.1. Latar Belakang Masalah…………………………………..….....1
I.2. Manfaat dan Signifikansi Penelitian……………………...........16
I.3. Landasan Teori............................................................................18
I.4. Batasan Konsep...........................................................................18
I.6. Metode, Objek dan Waktu Penelitian..…..……………………..19
I.7. Garis Besar Penulisan………………………………………......21
BAB II PEDAGOGI PEMBEBASAN PAULO FREIRE..........22
II.1. Pedagogi dan Pedagogik .…….………….........……………….22
II.2. Konsep Dasar Pendidikan pada Umumnya Beserta Tujuannya..23
II.3. Paulo Freire dan Kehidupannya..................................................25
II.4. Latar Belakang Munculnya Pedagogi Pembebasan
xi
Paulo Frere..................................................................................27
II.4.1. Situasi Brazil pada Masa Sebelum Transisi................................27
II.4.2. Situasi Brazil pada Masa Transisi...............................................30
II.4.3. Pendidikan Tradisional Brazil “Gaya Perbankan” yang
Dikritisi Paulo Freire...................................................................31
II.4.4. Sumbangan Teori Kritik Sosial Mazhab Frankfurt terhadap
Pemikiran Pedagogi Pembebasan Paulo Freire...........................34
II.5. Awal Munculnya Pedagogi Pembebasan Paulo Freire................39
II.5.1. Pendidikan dalam Perspektif Paulo Freire..................................43
II.5.2. Filsafat Pendidikan Paulo Freire.................................................45
II.5.3. Pendidikan “Hadap Masalah” sebagai Solusi bagi Pendidikan
“Gaya Perbankan”......................................................................46
II.5.4. Pentingnya Metode Dialog dan Komunikasi dalam Pedagogi
Pembebasan Paulo Freire.............................................................49
II.5.5. Konsientisasi sebagai Tujuan Pendidikan Paulo Freire...............52
II.5.6. Sistem Pengkodean Concientizacao............................................55
BAB III HASIL PENELITIAN..........................................................59
III.1. Profil Kantor Kementerian Agama Kota Kupang.......................59
III.2. Penyuluh dan Penyuluhan Agama...............................................73
III.2.1. Pengertian Penyuluh Agama........................................................73
III.2.2 Dasar Hukum Penyuluh Agama...................................................73
III.2.3. Tugas Pokok dan Kedudukan Penyuluh Agama.........................74
xii
III.2.4. Penetapan Lokasi Sasaran/Binaan Penyuluh Agama...................76
III.2.5. Jenis Kelompok Sasaran/Binaan Penyuluh Agama.....................77
III.2.6. Pembentukan Kelompok..............................................................77
III.2.7. Kegiatan Bimbingan/Penyuluhan Agama dan Pembangunan.....78
III.2.8. Jenis dan Fungsi Penyuluh Agama..............................................79
III.2.9. Kebijakan Internal Pimpinan terhadap Penyuluh Agama...........80
III.2.10. Kendala yang Dialami Penyuluh Agama secara Umum dan
Solusinya......................................................................................81
III.3. Model Penyuluhan Agama yang Diterapkan oleh Penyuluh
Agama Kristen di Kantor Kementerian Agama Kota Kupang....84
III.3.1. Data Penyuluh Agama.................................................................84
III.3.2. Jadwal Kegiatan Bimbingan/Penyuluhan Agama pada
Kelompok Binaan........................................................................86
III.3.3 Model Penyuluhan yang Diterapkan oleh Penyuluh Agama
Kristen..........................................................................................87
III.3.3.1 Perencanaan Program Penyuluhan Agama..................................87
III.3.3.2 Pelaksanaan Penyuluhan Agama yang Mencakup Tema/Materi,
Metode/Pendekatan, Hasil dan Dampak.....................................98
III.3.3.3 Evaluasi Penyuluhan Agama.....................................................103
BAB IV TINJAUAN KRITIS DARI PERSPEKTIF
PEDAGOGI PEMBEBASAN PAULO FREIRE
TERHADAP MODEL PENYULUHAN AGAMA ....106
xiii
IV.1. Tinjauan Kritis..........................................................................106
IV.1.1. Perencanaan Program Penyuluhan Agama...............................106
IV.1.2. Pelaksanaan Penyuluhan Agama yang Mencakup Tema/Materi,
Metode/Pendekatan, Hasil dan Dampak....................................111
IV.1.3. Evaluasi Penyuluhan Agama.....................................................116
IV.2. Kesimpulan................................................................................118
BAB V PENUTUP…………………………………...………............120
V.1. Kesimpulan.................................................................................120
V.2. Saran/Rekomendasi....................................................................122
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Usulan Model Penyuluhan yang Membebaskan
2. Daftar Pertanyaan Penelitian
3. Jadwal Penelitian
4. Surat Ijin Penelitian
5. Surat Keterangan Selesai Penelitian
6. Foto-foto Pendukung
xiv
xv