Upload
twila
View
77
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BATAN. PLTN SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI KRISIS ENERGI. Dr.Ir. A. Sarwiyana Sastratenaya. Disampaikan pada Seminar Nasional bertema: “PEMANFAATAN TEKNOLOGI NUKLIR SEBAGAI SUMBER ENERGI” Diselenggarakan oleh: Himpunan Mahasiswa Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
1
BATAN
Dr.Ir. A. Sarwiyana Sastratenaya
PLTN SEBAGAI SALAH SATU PLTN SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI KRISIS ENERGISOLUSI KRISIS ENERGI
Disampaikan pada Seminar Nasional bertema: Disampaikan pada Seminar Nasional bertema:
““PEMANFAATAN TEKNOLOGI NUKLIR SEBAGAI SUMBER ENERGI”PEMANFAATAN TEKNOLOGI NUKLIR SEBAGAI SUMBER ENERGI”
Diselenggarakan oleh:Diselenggarakan oleh:
Himpunan Mahasiswa KimiaHimpunan Mahasiswa Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas AndalasUniversitas Andalas
Padang, 2 Mei 2009Padang, 2 Mei 2009
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONALBADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
JL. KUNINGAN BARAT, MAMPANG PRAPATAN, JAKARTA 12710, TELPON: 5255213JL. KUNINGAN BARAT, MAMPANG PRAPATAN, JAKARTA 12710, TELPON: 5255213
2
MATERI CERAMAH
Krisis Energi, Krisis Lingkungan Energi listrik VS Kesejahteraan Status dan Peran PLTN di Dunia Kebijakan Energi Nasional Landasan Filosofis PLTN Prinsip Pembangkitan Listrik Tenaga Nuklir Bahan Bakar PLTN Keselamatan PLTN Aspek Lingkungan Keekonomian PLTN Keselarasan PLTN dan Lingkungan Teknologi Pengelolaan Bahan Bakar Bekas Limbah Nuklir dan Dekomisioning Kesiapan Pemanfaatan PLTN di Indonesia Studi Pembangkitan Listrik Sumatera Dengan Opsi Nuklir Kesimpulan
3
KRISIS ENERGI1970-AN:
KRISIS ENERGI AKIBAT HARGA MINYAK MELAMBUNG, MAKA BANYAK NEGARA BERALIH MEMANFAATKAN ENERGI NUKLIR-PLTN (KOREA, JEPANG, TAIWAN, PERANCIS….).
1970-1980 PERANCIS MEMBANGUN SEBANYAK ~ 40 PLTN.
2007:
KRISIS ENERGI KEDUA (KENAIKAN HARGA MINYAK BUMI YANG SANGAT TINGGI, MENCAPAI ~ 148 US$/barel, Agustus 2008):
– BERAMAI-RAMAI KEMBALI MEMPERTIMBANGKAN PLTN– MENGEVALUASI KEBIJAKAN, PEMANFAATAN PLTN (INGGRIS, JERMAN,
AMERIKA SERIKAT…..)
Angela Merkel: "Saya merasa ini arah yang salah. Bukan sikap terbaik bagi Jerman, sebagai kekuatan ekonomi terbesar Eropa jika kita harus membeli energi listrik dari Prancis dan Finlandia hanya karena kita menutup PLTN kita sendiri,” (SUARA PEMBARUAN DAILY Wednesday, July 16, 2008 “McCain, Angela Merkel, dan Isu PLTN”, Markus Wauran)
BATAN
4
Jerman: Mempertimbangkan untuk membatalkan phaseout PLTN
Inggris: Akan membangun 8 PLTN baru dalam waktu 15 tahun
Perancis: Akan membangun PLTN ke-61
Italia: Berencana membatalkan phaseout PLTN
Swedia: Menghentikan phaseout PLTN pada tahun 2005 Sumber : Newsweek, August 18/August 25, 2008
Newsweek, August 18/August 25, 2008
PERUBAHAN PANDANGANTERHADAP PLTN DI EROPA
BATAN
5
KRISIS LINGKUNGAN
GAS RUMAH KACA, MENYEBABKAN PEMANASAN GLOBAL PERUBAHAN IKLIM EKSTRIM
• Kenaikan suhu permukaan bumi, pencairan es di kutub, kenaikan permukaan laut,
• Pergeseran musim dan volume hujan tinggi, bencana banjir, badai. Di lain pihak perubahan musim menciptakan kondisi kekeringan, kekurangan air, KRISIS KETERSEDIAAN AIR
BATAN
6
Pemikiran-ulang Tentang Nuklir(Pendiri Green Peace pun Pro Nuklir)
Patrick Moore: “Pandangan saya telah berubah, karena energi nuklir adalah satu-satunya sumber listrik yang tidak memancarkan gas rumah-kaca, yang dapat secara efektif mengganti bahan-bakar fosil, guna memenuhi permintaan energi yang semakin bertambah”
Moore, Patrick - ”Nuclear Re-Think”, IAEA Bulletin, Volume 48/1. September 2006. (www.iaea.org)
BATAN
7
Energi Listrik Energi Listrik VS VS
Kesejahteraan Kesejahteraan
Energi Listrik Energi Listrik VS VS
Kesejahteraan Kesejahteraan
BATAN
8
Sumber: Diolah dari http://earthtrends.wri.org/text/economics-business/variable-638.htmlhttp://earthtrends.wri.org/text/energy-resources/variable-574.html
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000
LISTRIK kWh PER KAPITA
GD
P U
S$
PE
R K
AP
ITA
GDP US$ per Kapita VS Listrik kWh per Kapita Negara Dunia Tahun 2003
Ice landJepangAS
Norwegia
Luxemburg
Perancis
Singapura
BATAN
9
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
KONSUMSI LISTRIK PER KAPITA
GD
P U
S$
PE
R K
AP
ITA
GDP US$ per Kapita VS Listrik kWh per Kapita Negara Asia Tahun 2003
Jepang
Singapura
Korea
ThailanInd
on
esi
a (
44
0,
10
92
)
Malysia
Hongkong
Sumber: Diolah dari http://earthtrends.wri.org/text/economics-business/variable-638.htmlhttp://earthtrends.wri.org/text/energy-resources/variable-574.html
BATAN
10
Status dan Peran PLTNStatus dan Peran PLTNdi Duniadi Dunia
Status dan Peran PLTNStatus dan Peran PLTNdi Duniadi Dunia
BATAN
11
437 PLTN Ops437 PLTN Ops370 GWe(~ 16% 370 GWe(~ 16%
Listrik dunia)Listrik dunia)30 PLTN Konst.30 PLTN Konst.22,4 GWe22,4 GWe
Keluarga Energi Dunia
BATAN
12
BATAN
13
Prospek PLTN di Dunia
USAKapasitas Nuklir
bertambah 50 GWe pada 2020
Menjadi ~ 148 GWe
FINLAND Reaktor ke-5
0%
20%
40%
60%
1900 1950 2000 2050
Batubara EBT
BBM
Gas
HidroNuklir
KOREA Kapasitas Nuklir bertambah 9 GWe
pada 2015Menjadi ~ 26,5 GWe
INDIA Kapasitas Nuklir bertambah
18 GWe pada 2020Menjadi ~ 22 GWe
JAPAN Kapasitas Nuklir
bertambah 20GWe pada 2015
Menjadi ~ 67,5 GWe
CHINA Kapasitas Nuklir
bertambah 30 GWe pada 2020
Menjadi ~ 38,5 GWe
BRAZIL Program Nuklir
bangkit & berkembang
BATAN
14
KEBIJAKAN ENERGI NASIONALKEBIJAKAN ENERGI NASIONALKEBIJAKAN ENERGI NASIONALKEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
BATAN
15
Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
BATAN
16
Pegembangan Energi Baru dan TerbarukanMenurut Perpres No. 5/2006
BATAN
17
LAMPIRAN O2 TABEL REALISASI DAN PROYEKSI ENERGI, PRIMER Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006
TABEL REALISASI DAN PROYEKSIENERGI PRIMER
Jenis Energi 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025Minyak Bumi 296.8 365.0 451.0 524.0 550.7 578.0 605.8 638.9Batubara 24.6 39.0 94.0 160.4 210.3 349.7 743.8 1099.4Gas 128.0 230.0 205.0 212.8 363.7 382.5 477.1 832.0CBM 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 23.0 74.6 127.8Tenaga Air 21.8 26.0 25.0 34.0 41.7 56.6 60.5 65.8Panas Bumi 2.0 4.0 9.0 23.7 23.7 61.8 115.8 167.5Nuklir 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 27.9 55.8EBT Lainnya 0.0 0.0 0.0 1.6 3.5 7.4 11.7 17.4Biofuel 0.0 0.0 0.0 0.0 32.5 89.0 102.4 166.9BBBC 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 14.2 47.4 80.5TOTAL 473.1 664.0 784.0 956.5 1226.1 1562.1 2266.9 3252.2
Bumi
(Juta SBM)
60
BATAN
18
Landasan Filosofis PLTNLandasan Filosofis PLTNLandasan Filosofis PLTNLandasan Filosofis PLTN
BATAN
19
KESELAMATAN DAN KEAMANAN HARUS SELALU DIUTAMAKAN
IPTEK NUKLIR HANYA UNTUK TUJUAN DAMAI
“DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN” DAN “KEPUASAN PELANGGAN”
Landasan Filosofis PLTNLandasan Filosofis PLTN
BATAN
20
Prinsip Pembangkitan Listrik Prinsip Pembangkitan Listrik Tenaga Nuklir Tenaga Nuklir
Prinsip Pembangkitan Listrik Prinsip Pembangkitan Listrik Tenaga Nuklir Tenaga Nuklir
BATAN
21
PLTN, Turbin, Generator
BATAN
22
Prinsip Kerja PLTU & PLTN
PLTU
PLTN
BATAN
23
Atom Terbelah MenghasilkanPanas dan Neutron
Neutron
Panas
BATAN
24
.
Reaksi Berantai
BATAN
25
Reaktor PWR
BATAN
26
Bahan Bakar PLTNBahan Bakar PLTNBahan Bakar PLTNBahan Bakar PLTN
BATAN
27
20 gr Uranium Oksida (= 2,25 Ton Batubara)
BATAN
28
Uranium dibungkus Keramik
BATAN
29
Perangkat Bahan Bakar Nuklir
BATAN
30
Keselamatan PLTNKeselamatan PLTNKeselamatan PLTNKeselamatan PLTN
BATAN
31
Prinsip Persyaratan Utama
RISIKO PADA KESELAMATAN DAN KEHIDUPAN SOSIAL AKIBAT PENGOPERASIAN PLTN
RISIKO YANG DIAKIBATKAN OLEH TEKNOLOGI- TEKNOLOGI LAIN
BATAN
32
ALARA (As Low As Reasonably Achievable):
• AZAS MANFAAT,
MANFAAT > RISIKO
• AZAS OPTIMASI,
UPAYA KESELAMATAN MAKSIMAL TAPI DALAM BATAS KEWAJARAN
• AZAS LIMITASI,
HARUS DITETAPKAN BATAS-BATAS DOSIS RADIASI YANG DIIJINKAN
Azas Keselamatan Teknologi Nuklir
BATAN
33
Keselamatan diupayakan sejak desain
Dinding gedung pengungkungbeton ≈ 1 meter
Bejana pengungkungbaja 3,75 cm
Dinding Dry Wellbeton 1,5 meter
Bio ShieldBeton+Pb 1,2 meterdiapit baja 3,75 cm(dalam+luar)
Bejana ReaktorBaja 10—20 cm
Bahan Bakar
Weir WallBeton 45 cm
BATAN
34
Aspek LingkunganAspek LingkunganAspek LingkunganAspek Lingkungan
BATAN
35
KONTRIBUSI TERHADAPPEMANASAN GLOBAL
g-CO2 eq. / kWh
(Source : IAEA, 2006)
BATAN
36
Tingkat KejadianDampak Kejadian
di Luar LokasiDampak Kejadian di Dalam Lokasi
Degradasi Sistem Pertahanan
BerlapisContoh
Skala-7 :KECELAKAAN BESAR
Lepasan z.r.a. besar. Dampak thd. Kesehatan dan lingkungan secara luas.
PLTN Chernobyl di Ukraina, 1986Korban meninggal: 56 orang
Skala-6 :KECELAKAAN SERIUS
Lepasan z.r.a. terukur. Ditetapkan kedaruratan sepenuhnya.
Fasilitas Olah Ulang Bahan Bakar di Ozersk, Rusia, 1957.
Skala-5 : Kecelakaan dengan risiko dampak ke lingkungan
Lepasan z.r.a. besar. Dampak thd. Kesehatan dan lingkungan secara luas.
Kerusakan parah terjadi pada teras reaktor dan pelindung radiologis.
Windscale (militer) di Inggris, 1957 dan PLTN Three Mile Islands di Amerika, 1979
Skala-4 :Kecelakaan tanpa risiko dampak ke lingkungan
Lepasan z.r.a. terbatas. Dosis radiasi pada masyarakat masih dalam batas yang ditetapkan.
Kerusakan pd. sebagian teras reaktor & pelindung radiologis. Dosis radiasi besar thd. pekerja.
PLTN Saint-Laurent di Perancis, 1980 dan Reaktor Demonstrasi Tokai Mura di Jepang, 1999.
Skala Kejadian Nuklir InternasionalInternational Nuclear Event Scale (INES)
BATAN
37
Skala Kejadian Nuklir InternasionalInternational Nuclear Event Scale (INES)
Tingkat KejadianDampak Kejadian di
Luar LokasiDampak Kejadian di Dalam Lokasi
Degradasi Sistem Pertahanan
BerlapisContoh
Skala-3 :PERISTIWA SERIUS
Lepasan z.r.a. sangat kecil. Dosis radiasi pd. masyarakat jauh di bawah batas yg ditetapkan.
Terjadi kontaminasi besar, disertai dampak kesehatan akut terhadap pekerja.
Mendekati kejadian kecelakaan. Tidak ada lapisan keselamatan yang tersisa dari sistem pertahanan berlapis.
PLTN Vandellos di Spanyol, 1989;PLTN Davis-Besee di Amerika, 2002 dan PLTN Paks di Hungaria, 2003.
Skala-2 :PERISTIWA BIASA
Terjadi kontaminasi terukur, dosis radiasi berlebih terhadap pekerja.
Peristiwa dengan kegagalan terukur dari kelengkapan sistem keselamatan yang ada.
Skala-1 :PERISTIWA TIDAK
NORMAL
Ketidak-normalan unjuk kerja peralatan yang dioperasikan.
Skala-0 :PERISTIWA
PENYIMPANGAN
Tak ada gangguan keselamatan yang terukur
DI LUAR SKALA KEJADIAN NUKLIR
Tak ada kaitan dengan kejadian nuklir
BATAN
38
Kecelakaan Chernobyl
SETELAH 20 TAHUN (2006)
DIPREDIKSI (1986) KENYATAAN
5,000 47 + 9
Catatan: . 28 orang meninggal dalam 3 bulan (1986). Sampai dengan th. 1994 bertambah 19 orang. Sampai dengan th. 2006, bertambah 9 orang (diakibatkan oleh kanker thyroid)
BATAN
39
Keekonomian PLTNKeekonomian PLTNKeekonomian PLTNKeekonomian PLTN
BATAN
40SUMBER: KHNP 2008
Pembandingan Biaya Konstruksi PLTN
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
US $/kW
#1 #2
3,376
5,144
3,1763,0032,888
4,300
Type AP1000 US-EPR EPR1600 VVER-1000 ABWR APR1400
Coun. USA USA FINLAND FRANCE BULGARIA JAPAN KOREA
Plant Levy#1,2 Calvert Cliffs Olkiluoto#3 Flamanville#3 Belene#1,2 Daima SKN#3,4
Cost
Basis
Expected
CostExpected Cost
Contract Cost
Contract
Cost
Contract Cost
Expected Cost
Contract Cost
Source’08.3.13
Nucl. Week
’07.12.20
NEI
’05.9.22
Nucl. Week
’08.2.28
Nucl. Week
’08.1.18
NOVOSTI
’08.4.25
KISTI
0
※ 1Euro =1.54 US$
3,234
2,000
Votgle : 3,200
BATAN
41
DATA KOMPONEN BIAYA (2008)
KOMPONEN BIAYA
PLTN PLTU BATUBARA
PLTGU GAS
PANAS BUMI
Investasi (sudah termasuk IDC) US$/kWe
3.234 1.151 825 990
Harga Bahan bakar
85 US$/lb
80 US$/ton
7 US$/MMBtu(Gas alam)
11 US$/MMBtu (LNG)
4 US$/ton
Lama pembangunan
5 tahun 3 tahun 2 tahun 2 tahun
• Discount rate 10% Investasi PLTN mengacu pada PLTN di Jepang (3,234 $/kWe) yang mempunyai
kemiripan tingkat kegempaan dengan kondisi di Indonesia
BATAN
42
BIAYA PEMBANGKITAN(cent/kWh)
PLTU Batubara
PLTN PLTGU Gas Alam
PLTGU LNG
PANAS BUMI
Investasi 1,72 4,23 1,15 1,15 1,48
Bahan bakar 3,67 0,68**) 2,99 4,70 4,01
Biaya perawatan & operasi
0,47 0,85 0,19 0,19 0,63
TOTAL 5,86 5,76 4,33*) 6,04 6,12
*) Ketersediaan gas alam di Jawa-Bali sangat terbatas
**) 1/3 dari total jumlah bahan bakar PLTN diisi ulang setiap 18 bulan
BATAN
43
KESELARASANKESELARASANPLTN dan LingkunganPLTN dan Lingkungan
KESELARASANKESELARASANPLTN dan LingkunganPLTN dan Lingkungan
BATAN
44
PLTN dan Masyarakat Sekitar
BATAN
45
Korea
Mihama, Jepang
JAMINAN KEAMANANJAMINAN KEAMANANDAN KESELAMATANDAN KESELAMATANMASYARAKATMASYARAKAT
PLTN dan Masyarakat Sekitar
TANGGUNGJAWAB PERUSAHAAN PADA MASYARAKAT SEKITAR (CSR)
BATAN
46
Teknologi Pengelolaan Bahan Bakar BekasTeknologi Pengelolaan Bahan Bakar BekasLimbah Nuklir dan DekomisioningLimbah Nuklir dan Dekomisioning
Teknologi Pengelolaan Bahan Bakar BekasTeknologi Pengelolaan Bahan Bakar BekasLimbah Nuklir dan DekomisioningLimbah Nuklir dan Dekomisioning
BATAN
47
Limbah Operasi dan Bahan Bakar Bekas PLTN1000 Mwe/Tahun (PWR)
0
50
100
150
200
250
300
350
m3
BAHAN BAKAR BEKAS PLTN
AKTIVITAS TINGGI, 8 M3
UMUR PANJANG Am (t1/2) 432 tahun Tc (t1/2) 210 ribu tahun Pu (t1/2) 24,4 ribu tahun
OPERASI PLTN
AKTIVITAS RENDAH – SEDANG, 300 M3
Xe (t1/2) 5,3 hari I-131 (t1/2) 8 hari Co-60 (t1/2) 5,27 tahun Sr-90 (t1/2) 27,7 tahun Cs-137 (t1/2) 30 tahun
BATAN
48
Penyimpanan SementaraBahan Bakar Bekas
AREVA: Radioactive waste and used fuel
BATAN
49
Pengolahan Limbah Radioaktif PLTN tingkat Rendah dan Sedang
BATAN
50
Konsep Penyimpanan Lestari Limbah Aktivitas Tinggi(Penyimpanan Tanah Dalam)
Buffer Material
600-1000 m
BATAN
51
Perangkat Bahan Bakar Disimpan dan Dimonitor
Yucca Mountain, USA
BATAN
52
Contoh Dekomisioning PLTN di Jepang JPDR
BATAN
53
Kesiapan PemanfaatanKesiapan PemanfaatanPLTN di IndonesiaPLTN di Indonesia
Kesiapan PemanfaatanKesiapan PemanfaatanPLTN di IndonesiaPLTN di Indonesia
BATAN
54
Program Pengembangan Infrastruktur PENN
BATAN
55
Perpres 5/2006 Pemutakhiran
Studi Kelayakan
PLTN-4
NP
P
PLTN-3
NP
P
PLTN-1
NP
P
PLTN-2
NP
P
XXX IV XV
Lelang Konstruksi
Tahun Ke
Program Pembangunan PLTN
0
Site EvaluationReport (SER)
Izin Tapak
Rekomendasi Amdal
DokumenAmdal
Izin Konstruksi
Preliminary SafetyAnalysis Report (PSAR)
Izin Komisioning
Dokumen Rencana Komisioning (DRK)
Izin Operasi
Dokumen RencanaOperasi (DRO)
Bid Invitation Specification (BIS)
RTRW
Site DataReport (SDR)
BATAN
56
PT PLN (Persero)
Timnas P2PLTN
BATAN, Kemeneg Ristek, DESDM
Timnas P2PLTN
Timnas P2PLTN
Depdiknas, BATAN
BAPETEN
Pemerintah & DPR-RI
Timnas P2PLTN
Timnas P2PLTN (Dep ESDM, Dep Keu, Deperin, Depdagri, Deplu, Dep PU, Bappenas, Kemeneg LH, Kemeneg Ristek, Kemeneg BUMN, BATAN, BAPETEN)
PIHAK TERKAIT
Telah memenuhi persyaratan teknisPengembangan Jaringan Listrik10.
Telah tersedia yaitu STTN, Pusdiklat BATAN, Kerma BATAN dan Perguruan Tinggi (Dalam & Luar Negeri)
Institusi Pendidikan dan Latihan
5.
Telah berfungsi “BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir)”
Badan Regulasi Nuklir4.
SelesaiUU Ketenaganukliran dan UU Energi
3.
Dalam proses penyusunanProgram Energi Nuklir Nasional2.
Telah dilaksanakan, perlu dimuktahirkanKajian Pendanaan7.
Telah dilaksanakan, perlu dimutakhirkanKajian Ekonomi6.
Telah terpilih 3 lokasi, perlu pemuktahiran dataPemilihan Tapak dan Infrastruktur9.
Dilaksanakan secara berkelanjutanInformasi dan Edukasi Publik8.
STATUSISU INFRASTRUKTURNO
Diusulkan untuk ditetapkan dengan Perpres
Tim Nasional Persiapan Pembangunan PLTN (P2PLTN)
1.
Telah berfungsi, dilaksanakan, tersedia sesuai persyaratan
Dalam proses, perlu pemutakhiran, perlu pengembangan dan peningkatan
Akan dilaksanakan dan akan dibentuk sesuai dengan jadwal pembangunan dan pengoperasian PLTN
Keterangan:
STATUS KESIAPAN INFRASTRUKTUR PLTN STATUS KESIAPAN INFRASTRUKTUR PLTN
56
BATAN
57
Pemilik/Operator PLTN, BATAN
Pemilik/Operator PLTN, BATAN
Pemilik/Operator PLTN
Industri Nasional
BATAN
Pemilik/Operator PLTN
BAPETEN
Pemilik/Operator PLTN
Timnas P2PLTN, Kemeneg LH
Dep Hub
PIHAK TERKAIT
Dilaksanakan sesuai jadwalPasokan Bahan Bakar Nuklir19.
Dibentuk sesuai jadwalManajemen Proyek dan Komisioning
18.
Dilaksanakan sesuai jadwalPenawaran, Evaluasi dan Seleksi Pemasok
13.
Perlu pemutakhiran dataKajian Lingkungan12.
Perlu peningkatan fasilitas transportasiTransportasi11.
Telah berfungsi [Science Technology Base (STB) Nuklir BATAN di Puspiptek Serpong], perlu revitalisasi sampai dengan 2010
Pusat Litbang Nuklir16.
Perlu dipersiapkanRencana Kedaruratan Nuklir15.
Dalam proses penyusunanPerizinan 14.
STATUSISU INFRASTRUKTURNO
Otorita pengelolaan limbah dan dekomi-sioning oleh BATAN dioperasikan sesuai jadwal yang direncanakan
Pengelolaan Limbah20.
Perlu pengembanganRekayasa17.
Telah berfungsi, dilaksanakan, tersedia sesuai persyaratan
Dalam proses, perlu pemutakhiran, perlu pengembangan dan peningkatan
Akan dilaksanakan dan akan dibentuk sesuai dengan jadwal pembangunan dan pengoperasian PLTN
Keterangan:
STATUS KESIAPAN INFRASTRUKTUR PENN (lanjutan) STATUS KESIAPAN INFRASTRUKTUR PENN (lanjutan)
57
BATAN
58
LOKASI POTENSIAL TAPAK PLTN di SEMENANJUNG MURIALOKASI POTENSIAL TAPAK PLTN di SEMENANJUNG MURIA
Chosen SiteChosen Site
JeparaJepara
SemarangSemarang
DemakDemak
KudusKudusPatiPati
JuanaJuana
G. MuriaG. Muria
BATAN
59
59
STUDI PEMBANGKITAN LISTRIK SUMATERADENGAN OPSI NUKLIR
STUDI PEMBANGKITAN LISTRIK SUMATERADENGAN OPSI NUKLIR
BATAN
60
STUDI PEMBANGKITAN LISTRIK SUMATRA DENGAN OPSI NUKLIR
60
– Tahun pelaksanaan studi 2007– Menggunakan Model WASP– Tahun dasar 2005
BATAN
61
Latar Belakang61
• Kelistrikan Sumatera mengalami defisit daya karena pertumbuhan beban yang tinggi,
• Ketergantungan terhadap bahanbakar minyak; harga bahanbakar minyak yang tinggi menyebabkan subsidi harga jual listrik
• Tidak stabilnya pasokan gas untuk pembangkit
• Issue pemanasan global
Diperlukan solusi optimum dalam pengembangan pembangkitan dengan teknologi bersih.
BATAN
62
T U J U A N62
Solusi optimum berteknologi bersih
melalui analisis sistem kelistrikan wilayah
dengan mempertimbangkan PLTN sebagai
salah satu pembangkit alternatif.
BATAN
64
PROYEKSI BEBAN PUNCAK JARINGAN SUMATRADAN DAYA TERPASANG
64
BATAN
65
Neraca Daya Sistem Sumbagut
65
Sumber: http://konduktor.pln-jawa-bali.co.id/~sumbagut/
BATAN
66
Neraca Daya Sistem Sumbagsel
66
BATAN
67
KONDISI IDEAL
67
MAXIMUM RES. MARGIN
MINIMUM RES. MARGIN
RESERVE MARGIN
SYSTEM PEAK LOAD
P (MW)
t (yr)
MAXIMUM RES. MARGIN
MINIMUM RES. MARGIN
RESERVE MARGIN
SYSTEM PEAK LOAD
P (MW)
t (yr)
BATAN
68
H A S I L S T U D IH A S I L S T U D I
Low Scenario-Discount Rate 10%
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
2006 2010 2014 2018 2022 2026 2030
Year
Inst.
Cap
acit
y (
MW
e)
Hydro
Nuclear
DieselPlant
CCGas
GasTurbinGas
GasTurbinOil
SteamCoal
• DDiscount iscount RRate (DR)ate (DR) 10% 10% • Low ScenarioLow Scenario (Proyeksi Beban RUKN’2005) (Proyeksi Beban RUKN’2005)
BATAN
69
H A S I L S T U D IH A S I L S T U D ISumatera-1:• Optimasi pengembangan jangka panjang
sistem kelistrikan Sumatera membutuhkan berbagai jenis sumberdaya energi: hidro, gas, batubara dan nuklir.
• Dengan penggunaan PLTN besarnya kebutuhan bahanbakar fosil untuk pembangkitan listrik sampai 2030 dapat berkurang 38% sampai 72% yaitu dari 654 791,11 kiloton menjadi 406 528,56 sampai 180 699,37 kiloton
BATAN
70
H A S I L S T U D IH A S I L S T U D ISumatera-2:• Fungsi objektif (biaya investasi, O&M dan
bahan bakar) bervariasi menurut skenario dan discount ratenya , yaitu pada kisaran 7,3 sampai 9,5 miliar US$ pada low scenario (RUKN’05), 11,0 sampai 15,2 miliar US$ pada base scenario (P3BS) dan 21,2 sampai 27,2 miliar US$ pada high scenario (CADES’01)
• Hampir semua kasus memunculkan nuklir sebagai solusi terbaik hingga 2030, kecuali pada low scenario dan base scenario pada discount rate 12%.
BATAN
71
71
K E S I M P U L A NK E S I M P U L A N
BATAN
72
• PLTN merupakan salah satu pilihan yang perlu diprioritaskan untuk mengtasi krisis energi di Indonesia, ditinjau dari aspek keekonomian, kestabilan dan keamanan pasokan, serta lingkungan.
• Mengacu pada Program Pengembangan Infrastruktur PLTN dari IAEA, Indonesia berada pada Fase 2: Tahap Pengambilan Keputusan.
KESIMPULANKESIMPULANKESIMPULANKESIMPULAN
BATAN
73
PLTN Indonesia, 2015 - 2019 (?)