20

Click here to load reader

Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

REVIEW KIMIA ANALITIK

Kuliah III & IV

- - Dasar-dasar Analisis Kuantitatif- - Titrasi Asam Basa

Oleh: MUHAMMAD WIDAD HASSAN – NO.51- 1506738712

Page 2: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

KULIAH III: Dasar-dasar Analisis Kuantitatif

ANALISIS KUANTITATIFTujuan: menentukan kadar dari suatu zat maupun dari komponen zat. CARA ANALISIS

Dalam melakukan analisis kuantitatif terdapat dua metode yaitu: Metode Klasik: berdasarkan interaksi materi dengan materi;

menggunakan sifat kimia material. Metode Instrumental: berdasarkan interaksi energy dengan materi;

menggunakan sifat fisika material.

Page 3: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

METODE INSRUMENTAL

Metode memanfaatkan interaksi energi dengan material.Jenis-jenis energi yag dapat digunakan antara lain adalah: Energy cahaya Energy panas Energy listrikContohnya adalah spektrofotometri absorpsi: berdasarkan absorpsi cahaya pada alat.

Page 4: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

METODE KLASIKMetode memanfaatkan reaksi(Rx) kimia dengan zat yang akan ditentukan.Jenis-jenis metode klasik diantara lain adalah: Gravimetric: reaksi menghasilkan endapan yang akan pisahka, dicuci

dan ditimbang. Lalu data yang diperoleh akan digunakan untuk perhitungan stoikiometri

Gasometric: reaksi menghasilkan gas yang akan diukur volumenya pada suhu dan tekanan tertentu. Digunakan pula perhitungan stoikiometri

Volumetric: reaksi dimana ada penambahan pereaksi yang sudah diketahui konsentrasinya dalam jumlah yang tepat ekivalent dan dinyatakan dalam satuan volume

Page 5: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

KEUNGGULAN METODE KLASIK DBANDING METODE INSTRUMENTAL

Metode klasik lebih unggul dibanding metode instrumental sehingga tetap dipertahankan Keunggulannya adalah: tidak memerlukan alat yang mahal tidak perlu ada tahap kalibrasi lebih sederhana

Page 6: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

KONSEP PENTINGTitik equivalent: dimana grek analat = grek titran

V X N ANALAT = V X N TITRAN

DASAR RX YG DIGUNAKAN * Rx Asam-basa ( Acidi-alkalimetri) * Rx Redox (redoksimetri) * Rx Pembtkan komplek (komleksometri) * Rx Pengendapan (argentometri)

Page 7: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

KULIAH IV: Titrasi Asam Basa

Titrasi: penambahan larutan yang sudah diketahui kadarnya (titrant) kedalam larutan yang akan ditentukan kadarnya (sampel).

Page 8: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

LARUTAN STANDARLarutan standar terbagi menjadi dua yaitu: LS primer: larutan yang molaritasnya ditentukan melalu

perhitungan. Bersyarat Kemurnian tinggi,Stabil, RM pasti, BE besar, serta mudah dikeringkan.

LS sekunder: larutan yang molaritasnya ditentukan dengan melakukan tirasi dengan larutan standar primer.

Page 9: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

TITIK AKHIR TITRASIDAN pH EQUIVALENT

pH EQUIVALENT pH equivalent berupa pH pada titik equivalent dimana grek titran

sama dengan grek analat. TITIK AKHIR TITRASI Suatu keadaan dimana penambahan titran dihentikan berdasarkan

perubahan warna Indikator dengan catatan titik akhir tidak sama dengan titik equivalent.

Page 10: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

ACIDI-ALKALIMETRIDapat juga disebut dasar reaksi asam basa.Reaksi dimana Grek asam = grek basa V x N asam = V x N basa

1 grek asam = 1 mol H+ yg dilepas 1 grek basa = 1 mol H+ yg diikat

Page 11: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

KELAYAKAN TITRASI ASAM BASA Suatu Rx dpt digunakan dalam suatu titrasi jika: Rx tersebut sempurna kekanan pada titik

equivalent diperoleh nilai K yang sangat besar serta terjadi loncatan pH.

Page 12: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

SALAH TITRASIKesalahan titrasi tidak boeh lebih dari 2%.

Kesalahan titrasi ada dua macam yaitu:

1. Kesalahan titrasi kebetulan: Dihitung untuk mengetahui apakah suatu

Rx dapat digunakan

T = jml grek/l zat pentiter yg ditambahkan

2. Kesalahan titrasi sistematik: Dihitung untuk mengetahui dapat tidaknya

suatu indikator dipergunakan pada titrasi asam basa.

C = konsentrasi akhir zat yg dititrasi

lgrekOHOHF bsasabsolut /])()[( 3

%100xT

FF absolutrelatif

Page 13: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

TITRASI ASAM BASAPOLIVALEN

Asam basa polivalen adalah asam maupun basa yang dapet mengikat/melepas lebih dari satu ion H+.

Pada pembuatan diagram logaritmiknya perlu dipehitungkan semua reaksi dan komponen reaksi akibat pengikatan maupun pelepasan yang terjadi beberapa kali.

Page 14: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

DIAGRAM LOGARITMIKDiagram logaritmik pada umumnya terbagi menjadi empat yaitu: Diagram logaritmik H+ dengan absis pH dan ordinat- log [H+],

Grafik: grs yg melalui titik (0,0) dengan arah 45o ke kanan Diagram logaritmik OH- dengan absis pH dan ordinat- log [OH+],

Grafik: grs yg melalui titik (14,0) dengan arah 45o ke kiri Diagram logaritmik asam lemah pH dan ordinat- log [asam],

Grafik: buat titik belok pada koordinat [pKa,(-logC+log2)], grs parallel absis dari kiri, melalui titik belok dengan arah belokan 45o ke kanan

Diagram logaritmik basa lemah dengan absis pH dan ordinat- log [basa], Grafik: buat titik belok pada koordinat [pKa,(-logC+log2)], grs parallel absis dari kanan, melalui titik belok dengan arah belokan 45o ke kiri

Manfaat diagram logaritmik adalah untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi dengan pH serta untuk menghitung pH larutan.

Page 15: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

CONTOH DIAGRAM

Click icon to add picture

DIAGRAM LOGARITMIK ASAM POLIVALEN

Page 16: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

INDIKATOR ASAM BASA

Indikator asam basa, umumnya merupakan asam - basa lemah. Saat H+ bertambah, Kesetimbangan bergeser ke kiri membentuk

warna asamnya Saat OH- dominan, OH- bereaksi dengan H+ membentuk air,

Persamaan bergeser ke kanan membentuk warna basanyaSyarat indicator berupa: Perubahan warna harus mudah diamati. Harus segera berubah dalam rentang pH yang dibutuhkan dengan

penambahan 'setengah' tetes reagen.

Page 17: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

JENIS-JENIS INDIKATOR

Click icon to add picture

Page 18: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

JENIS-JENIS INDIKATOR

Click icon to add picture

Page 19: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

JENIS-JENIS INDIKATOR

Click icon to add picture

Page 20: Muhammad Widad Hassan – No.51- 1506738712

SOURCE

PPT BU SARI KULIAH 3-4 25 Feb - 03 Maret 2016 CATATAN KULIAH KIMIA ANALITIK