Upload
mahdani-mahmud
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Pk3rs Arma
1/39
PANDUAN PELAYANAN
K3RS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TGK CHIK DITIRO SIGLI
8/17/2019 Pk3rs Arma
2/39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
rujukan di Indonesia akhir-akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun
pemanfaatan teknologi kedokteran. Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan tetap harus mengedepankan peningkatan mutu pelayanan kepada
masyarakat dengan tanpa mengabaikan upaya Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3 bagi seluruh pekerja Rumah Sakit.
!engan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan
oleh masyarakat maka tuntutan pengelolaan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS semakin tinggi karena Sumber
!aya "anusia (S!" Rumah Sakit, pengunjung#pengantar pasien, pasien
dan masyarakat sekitar Rumah Sakit ingin mendapatkan perlindungan dari
gangguan kesehatan dan ke$elakaan kerja, baik sebagai dampak proses
kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana
yang ada di Rumah Sakit yang tidak memenuhi standar.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit perlu mendapat
perhatian serius dalam upaya melindungi kemungkinan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh proses pelayanan kesehatan, maupun keberadaan sarana,
prasarana, obat-obatan dan logistik lainnya yang ada di lingkungan Rumah
Sakit sehingga tidak menimbulkan ke$elakaan kerja, penyakit akibat kerja
8/17/2019 Pk3rs Arma
3/39
dan kedaruratan termasuk kebakaran dan ben$ana yang berdampak pada
pekerja Rumah Sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat di sekitarnya.
Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RS (K3RS ini
merupakan pedoman yang dipakai sebagai a$uan dalam pelaksanaan
pengelolaan K3RS dan dapat menggantikan peran standar K3RS terdahulu
yang di kenal dengan Kebakaran, Keselamatan Kerja dan Ke%aspadaan
&an$ana.Standar K3RS sebagai a$uan lebih komprehensif karena didalamnya
terdapat Standar Kesehatan Kerja dan Standar Keselamatan Kerja yang
men$akup standar penanggulangan kebakaran dan ke%aspadaan terhadap
ben$ana.Standar K3RS yang ditetapkan melalui Keputusan "enteri
Kesehatan RI 'o.)*+#"'KS#SK#III#)) diharapkan dapat diterapkan
di seluruh Rumah Sakit sebagai bagian dalam pengelolaan Rumah Sakit dan
sebagai salah satu parameterpenilaian /kreditasi Rumah Sakit yang
diamanatkan oleh 0ndang undang no 11 tahun ))2 tentang Rumah Sakit.
!i dunia Internasional, program K3 telah lama diterapkan di
berbagai sektor industri (akhir abad *, ke$uali di sektor
kesehatan.Perkembangan K3RS tertinggal dikarenakan fokus pada kegiatan
kuratif, bukan preentif.4okus pada kualitas pelayanan bagi pasien, tenaga
profesi di bidang K3 masih terbatas, organisasi kesehatan yang dianggap
pasti telah melindungi diri dalam bekerja.
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
8/17/2019 Pk3rs Arma
4/39
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar ter%ujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Selain dituntut mampu memberikan pelayanan dan
pengobatan yang bermutu, Rumah Sakit juga dituntut harus melaksanakan
dan mengembangkan program K3 di Rumah Sakit (K3RS seperti yang
ter$antum dalam buku Standar Pelayanan Rumah Sakit dan terdapat dalam
instrumen akreditasi Rumah Sakit.
!alam 0ndang-0ndang 'o. 35 tahun))2 tentang Kesehatan,
khususnya pasal 56 7 8Pengelola tempat kerja %ajib melakukan segala
bentuk upaya kesehatan melalui upaya pen$egahan, peningkatan, pengobatan
dan pemulihan bagi tenaga kerja8. &erdasarkan pasal di atas maka pengelola
tempat kerja di RumahSakit mempunyai ke%ajiban untuk menyehatkan para
tenaga kerjanya.Salah satunya adalah melalui upaya kesehatan kerja
disamping keselamatan kerja.Rumah Sakit harus menjamin kesehatan dan
keselamatan baik terhadap pasien, penyedia layanan atau pekerja maupun
masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di Rumah Sakit. 9leh karena
itu, Rumah Sakit dituntut untuk melaksanakan 0paya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3 yang dilaksanakan se$ara terintegrasi dan
menyeluruh sehingga risiko terjadinya Penyakit /kibat Kerja (P/K dan
Ke$elakaan /kibat Kerja (K/K di Rumah Sakit dapat dihindari.
K3RS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit, khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan
bagi S!" Rumah Sakit, pasien, pengunjung#pengantar pasien, masyarakat
8/17/2019 Pk3rs Arma
5/39
sekitar Rumah Sakit. :al ini se$ara tegas dinyatakan di dalam 0ndang-
undang 'o.11 ;ahun ))2 tentang Rumah Sakit, pasal 1) ayat yakni
akreditasi se$ara berkala menimal 3 (tiga tahun sekali8. K3 termasuk sebagai
salah satu standar pelayanan yang dinilai di dalam akreditasi Rumah Sakit,
disamping standar pelayanan lainnya.
Selain itu seperti yang ter$antum dalam pasal + ayat 0ndang-
undang 'o.11 ;ahun ))2 tentang Rumah Sakit, bah%a
8/17/2019 Pk3rs Arma
6/39
? *DC pekerja Rumah Sakit, sensitif terhadap lateks. IB9 ()))E
Kematian akibat penyakit menular yang berhubungan dengan
pekerjaan 7 Baki-laki )*, 65 dan perempuan 6+, 1)1.
&. D' l(ar neger' !
? 0S/ 7 (per tahun 6))) petugas kesehatan terinfeksi :epatitis & 1+
positif :I dan Setiap tahun 5)).)))D.))).))) luka tusuk jarum
dilaporkan (diperkirakan lebih dari 5)C tidak dilaporkan.
? S@-/merika (22* men$atat frekuensi angka K/K di Rumah Sakit
lebih tinggi 1C dibanding pekerja lain dengan angka K/K terbesar
adalah $edera jarum suntik ('SI-'eedle Sti$k injuries.
? Staf %anita Rumah Sakit yang terpajan gas anestesi, se$ara signifikan
meningkatkan abortus spontan, anak yang dilahirkan mengalami
kelainan kongenital (studi restrospektif di Rumah Sakit 9ntario
terhadap *.)3 orang, tahun 2*-2*6.
? 1C pera%at Rumah Sakit mengalami $edera tulang belakang akibat
kerja (o$$upational lo% ba$k pain, (:arber P et al,2*6.
3. Ind$ne)'a !
? Faya berat yang ditanggung pekerja rata-rata lebih dari ) kg.
Keluhan subyektif lo% ba$k pain didapat pada *3.3C pekerja.
Penderita terbanyak usia 3)-12 7 53.3 C. (instalasi bedah sentral di
RS0! di Gakarta ))5.
? 56.1C petugas pembersih suatu Rumah Sakit di Gakarta menderita
!ermatitis Kontak Iritan Kronik ;angan ())1.
8/17/2019 Pk3rs Arma
7/39
? Penelitian dr Goseph tahun ))6-))+ men$atat bah%a angka K/K
'SI men$apai 3*-+3 C dari total petugas kesehatan.
? Prealensi gangguan mental emosional +,+C pada pera%at di suatu
Rumah Sakit di Gakarta berhubungan bermakna dengan stressor
kerja.
? Insiden akut se$ara signifikan lebih besar terjadi pada Pekerja Rumah
Sakit dibandingkan dengan seluruh pekerja di semua kategori (jenis
kelamin, ras, umur dan status pekerjaan. (Fun 2*3.
&erdasarkan data-data yang ada Insiden akut se$ara signifikan
lebih besar terjadi pada Pekerja RS dibandingkan dengan seluruh pekerja di
semua kategori (jenis kelamin, ras, umur, dan status pekerjaan (Gun 1983).
Pekerja RS berisiko ,6 kali lebih besar dari golongan pekerja lain.
Probabilitas penularan :I setelah luka tusuk jarum suntik yang
terkontaminasi :I 17 ))). Risiko penularan :& setelah luka tusuk
jarum suntik yang terkontaminasi :& + - 3+7 )). Risiko penularan :@
setelah luka tusuk jarum suntik yang mengandung :@ 3 - ) 7 )).
%. Keadaan dan Ma)ala* d' R(+a* Sak't
&ahaya-bahaya potensial di Rumah Sakit yang disebabkan oleh
faktor biologi (irus, bakteri,jamur,parasitE faktor kimia (antiseptik,
reagent, gas anestesiE faktor ergonomi (lingkungan kerja,$ara kerja, dan
posisi kerja yang salahE faktor fisik (suhu, $ahaya, bising, listrik, getaran
dan radiasiE faktor psikososial (kerja bergilir, beban kerja, hubungan
8/17/2019 Pk3rs Arma
8/39
sesama pekerja#atasan dapat mengakibatkan penyakit dan ke$elakaan
akibat kerja.
P/K di Rumah Sakit, umumnya berkaitan dengan faktor biologi
(kuman patogen yang berasal umumnya dari pasienE faktor kimia
(pemaparan dalam dosis ke$il yang terus menerus seperti antiseptik pada
kulit, gas anestesi pada hatiE faktor ergonomi ($ara duduk salah, $ara
mengangkat pasien salahE faktor fisik (panas pada kulit, tegangan tinggi
pada sistem reproduksi, radiasi pada sistem produksi sel darahE faktor
psikologis (ketegangan di kamar bedah, penerimaan pasien ga%at darurat,
bangsal penyakit ji%a, dan lain-lain.Sumber bahaya yang ada di Rumah
Sakit harus diidentifikasi dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko, yang
merupakan tolok ukur kemungkinan terjadinya ke$elakaan dan P/K.
&ahaya-bahaya potensial di Rumah Sakit dapat dikelompokkan, seperti
dalam tabel berikut 7
&ahaya4isik
!iantaranya 7 radiasi pengion, radiasi non-pengion, suhu panas,suhu dingin, bising, getaran, pen$ahayaan
&ahaya
Kimia
!iantaranya thylene 9Hide, 4ormaldehyde, Flutaraldehyde, ther,
:alothane, trane, "er$ury, @hlorine
&ahaya&iologi
!iantaranya irus (misal 7 :epatitis &, :epatitis @, Influen=a, :I, &akteri(misal 7 S. Saphrophyticus, Bacillus sp., Porionibacterium sp., H.Inluen!ae,S.Pneumoniae, ".#enin$iti%is, B.Streptococcus, Pseu%omonas, Gamur (misal 7 &an%i%a dan Parasit (misal 7 S. Scabiei
&ahayargonomi
@ara kerja yang salah, diantaranya posisi kerja statis, angkat angkut pasien,membungkuk, menarik, mendorong
8/17/2019 Pk3rs Arma
9/39
&ahaya
Psikososial 'iantaranya era shit, stress beban era, hubun$an era, post traumati$
&ahaya"ekanik
!iantaranya terjepit, terpotong, terpukul, tergulung, tersayat, tertusuk bendatajam
&ahayaBistrik
!iantaranya sengatan listrik, hubungan arus pendek, kebakaran, petir,listrik statis
BimbahRS
!iantaranya limbah medis (jarum suntik,ial obat, nanah, darah limbah nonmedis, limbah $airan tubuh manusia (misal 7 droplet, liur, sputum
&erdasarkan hal tersebut diatas, maka Rumah Sakit ;gk @hik
!itiro Sigli perlu dibuat standar pelayanan K3RS yang merupakan pedoman
bagi Rumah Sakit dalam upaya-upaya melaksanakan program kesehatan dan
keselamatan kerja se$ara komperenship sehinnga ter$ipta kondisi lingkungan
yang sehat dilingkungan rumah sakit yang pada akhirya ter$iptanya kualitas
pelayanan kesehatan yang aman diberikan di lingkungan rumah sakit.
". T(,(an U+(+
;er$iptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk S!"
Rumah Sakit,
aman dan sehat bagi pasien, pengunjung#pengantar pasien, mas -yarakat
dan lingkungan
sekitar Rumah Sakit sehingga proses pelayanan Rumah Sakit berjalan
baik dan lan$ar.
. T(,(an K*()()
a. ;er%ujudnya organisasi kerja yang menunjang ter$apainya K3RS.
b. "eningkatnya profesionalisme dalam hal K3 bagi manajemen,
pelaksana dan pendukung program.
$. ;erpenuhi syarat-syarat K3 di setiap unit kerja.
d. ;erlindunginya pekerja dan men$egah terjadinya P/K dan K/K.
8/17/2019 Pk3rs Arma
10/39
e. ;erselenggaranya program K3RS se$ara optimal dan menyeluruh.
f. Peningkatan mutu, $itra dan produktiitas Rumah Sakit.
3. Sa)aran
a. Pengelola Rumah Sakit.
b. S!" Rumah Sakit.
B. R(ang L'ngk(-
Standar K3RS men$akupE prinsip, program dan kebijakan
pelaksanaan K3RS, standar pelayanan K3RS, standar sarana, prasarana
dan peralatan K3RS, pengelolaan barang berbahaya, standar sumber daya
manusia K3RS, pembinaan, penga%asan, pen$atatan dan pelaporan.
C. Bata)an O-era)'$nal
". "anjemen K3RS
/dalah !upaya terpadu seluruh pekerja Rumah Sakit, pasien,
pengunjung#pengantar orang sakit untuk men$iptakan lingkungan kerja,
tempat kerja RumahSakit yang sehat, aman dan nyaman baik bagi
pekerja Rumah Sakit, pasien, pengunjung# pengantar orang sakit
maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar Rumah Sakit.
&. Pengembangan kebijakan K3RS
/dalah 7 meren$anakan program K3RS selama 3 tahun ke depan.
(setiap 3 tahun dapat direisi kembali, sesuai dengan kebutuhan
maupun reitalisasi organisasi K3RS.
3. Pembudayaan perilaku K3RS
/dalah 7 0paya /dokasi sosialisasi K3 pada seluruh jajaran Rumah
Sakit, baik bagi S!" Rumah Sakit, pasien maupun pengantar
8/17/2019 Pk3rs Arma
11/39
pasien#pengunjung Rumah Sakit ter-masuk penyebaran brosur, poster,
pamlet,dll termasuk promosi kesehatan. Pengembangan S!" K3RS
/dalah 7 upaya peningkatan kapasitas petugas di bidang K3RS melalui
0paya pen-didikan dan latihan baik dalam maupun luar daerah melalui
kegiatan seminar, pe -latihan lanjutan, %orshop dll.
/. Pengembangan Pedoman, Petunjuk ;eknis dan Stan%ar%
*perational Proce%ure (S9P K3RS
/dalah 7 menyusun standar pedoman pelaksanaan pelayanan yang
berhubungan !engan K3RS
0. Pemantauan dan ealuasi kesehatan lingkungan tempat kerja
/dalah 7 0paya Pemetaan daerah yang dianggap beresiko atau
berbahaya yang &elum melaksanakan K3RS maupun yang sudah
melakukan termasuk ealuasi lingkungan melalui obserasi,%a%an$ara
sumber daya manusia Rumah Sakit.
1. Pelayanan Kesehatan Kerja
/dalah 7 Pembinaan dan penga%asan keselamatan#keamanan sarana,
prasarana dan peralatan Rumah Sakit, termasuk pembianan penga%asan
perlengkapan keselamatan, maupun dalam hal pengadaan pemeliharaan
sarana dan prasarana alat kesehatan.
2. Pengembangan program pemeliharaan pengelolaan limbah padat,
$air dan gas /dalah 7 0paya Penyediaan fasilitas untuk penanganan dan
pengelolaan limbah padat, $air dan gas.
. Pengelolaan jasa, bahan bera$un berbahaya dan barang berbahaya
/dalah 7 0paya Inentarisasi bahan ra$un berbahaya, barang berbahaya
"embuat kebijakan dan prosedur pengadaan, penyimpanan dan
penanggulangan bila terjadi kontaminasi dengan a$uan Bembar !ata
Keselamatan &ahan ("S!S- #aterial Saety 'ata Sheet atau Bembar
!ata Pengaman (B!PE lembar informasi dari pabrik tentang sifat
8/17/2019 Pk3rs Arma
12/39
khusus (fisik#kimia dari bahan, $ara penyimpanan, risiko pajanan dan
$ara penanggulangan bila terjadi kontaminasi."4. Pengembangan manajemen tanggap darurat
/dalah 7 menyusun ren$ana tanggap darurat (surey bahaya,
membentuk tim tanggap darurat, menetapkan prosedur pengendalian,
pelatihan dllE
"". Pengumpulan, pengolahan, dokumentasi data dan pelaporan
kegiatan K3 /dalah 7 "enyusun prosedur pen$atatan dan pelaporan
serta penanggulangan ke$elakaan kerja, P/K, kebakaran dan ben$ana
dan pembuatan pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya.
"&. Reie% program tahunan
/dalah 7 0paya internal audit K3 dengan menggunakan intrumen self
assessment "aupun umpan balik S!" Rumah Sakit melalui
%a%an$ara, obserasi maupun surey.
D. Landa)an H(k(+
". 0ndang-0ndang 'o. tahun 2+) tentang Keselamatan Kerja
&. 0ndang-undang 'o. 3 tahun ))2 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Bingkungan :idup
3. 0ndang-0ndang 'o. 35 tahun ))2 tentang Kesehatan
. 0ndang-0ndang 'o. 11 tahun ))2 tentang Rumah Sakit
/. Peraturan "enaker RI 'o. 6#"'/KR#225 tentang Sistem "anajemen
K3.0. Keputusan "enkes 'o. *+5#"enkes#SK#III#)) tentang Pedoman
;eknis /nalisis !ampak Kesehatan BingkunganE
1. Keputusan "enkes 'o. 1)6#"enkes#SK#JI#)) tentang Persyaratan
Kesehatan Bingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
2. Keputusan "enteri Kesehatan Republik Indonesia 'o.
)1#"enkes#SK#J#))1 tentang Persyaratan Kesehatan lingkungan
Rumah SakitE
8/17/2019 Pk3rs Arma
13/39
. Keputusan "enteri Kesehatan Republik Indonesia 'o.
13#"enkes#I#))+ tentang Pedoman "anajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
"4. Keputusan "enteri Kesehatan Republik Indonesia
'o.)*+#"'KS#SK#III#)) ten;ang standar kesehatan dan
keselamatan kerja di Rumah Sakit.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. K(al''ka)' S(+%er Da5a Man()'a
!alam upaya melaksanakan pelayanan K3RS di Rumah Sakit ;gk
@hik !itiro Sigli "aka diperlukan tenaga yang memiliki kemampuan atau yang
telah mendapatkan pelatihan khusus dibidang K3RS. Rumah Sakit ;gk @hik
!itiro Sigli merupakan Rumah Sakit dengan klas & apabila menga$u kepada
standar pelayanan K3RS ketersediaan tenaga yang telah mendapatkan pendidikan
dan pelatihan belum merata, perlu kiranya melakukan kegiatan peningkatan
sumber daya yang ada baik itu jumlah maupun kualitas ketenagaan guna
melaksanakan program pelayanan K3RS lebih optimal.
/tas dasar tersebut perlu adanya peren$anaan S!", yaitu proses
dimana Rumah Sakit berkomitmen pada kebijakan pelayanan K3RS melalui
pengembangan kemampuan petugas dibidang K3RS sehingga tujuan pelayanan
kesehatan diberikan dapat ter$ipta pada lingkungan yang aman dan sehat.
8/17/2019 Pk3rs Arma
14/39
Peren$anaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan oganisasi dalam men$apai sasarannya melalui strategi
pengembangan kontribusi.
&erdasarkan Kepmenkes 'o. )*+ tahun )) tentang kesehatan
dan keselamatan kerja bah%a Rumah Sakit dengan klas & sumber daya manusia
dalam melaksanakan program K3RS antara lain 7
. ;enaga Kesehatan "asyarakat K3 !iploma III dan S minimal orang
dan mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3RSE
. !okter#dokter gigi Spesialis dan dokter umum#dokter gigi minimal orang
dengan sertifikasi !alam bidang K3 dan mendapatkan pelatihan khusus
yang terakreditasi mengenai K3RS.
3. ;enaga paramedis yang mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi
mengenai K3RS minimal orang
1. ;enaga teknis lainnya yang mendapatkan pelatihan khusus yang
terakreditasi mengenai K3RS minimal orang.
B. D')tr'%()' Ketenagaan
S!" !i Rumah Sakit ;gk @hik !itiro Sigli yang bersertifikat K3
belum merata ini dapat terlihat dari struktur organiasi K3RS yang ada dari jumlah
6 ketenaganaan dari berbagi disiplin ilmu terdapat orang yang telah memiliki
sertifikat pelatihan khusus K3 sedangkan 3 orang lagi belum mendapatkan
pelatihan. !iba%ah ini terlihat data ketenagaan yang melaksanakn K3 !i Rumah
Sakit ;gk @hik !itiro Sigli adalah sebagai berikut 7
8/17/2019 Pk3rs Arma
15/39
'
o.
Na+a Pet(ga)6Na+a 7a%atan K(al''ka)'
8$r+al
Keterangan
. ".Rid%an#Ka.Instalasi IPSRS SK" Ketua ;im
K3RS#&ersertifikat
K3RS
. Salim:adi#Kasie.Pengembanga
n S!"
SK" Sekretaris#&ersertifikat
K3RS
3. elyne#dokter 0F! !okter 0mum /nggota ;im K3RS#
&elum belum
bersertifikat K3RS
1. :otman :amonangan#Ka.Inst
sanitasi A Boundry
SK" /nggota ;im
K3RS#&elum belum
bersertifikat K3RS
6. 0sman Saleh,/"K#Pera%at 9K Pera%at /nggota ;im
K3RS#&elum belum
bersertifikat K3RS
C. Pelat'*an Serta Penge+%angan SDM K3
Program pengembangan Sumber !aya "anusia (S!" K3RS
merupakan hal pokok yang tidak bisa dikesampingkan. !irektur !an "anajemen
serta ;im K3RS memegang peranan penting dalam membangun kepedulian dan
memotiasi pekerja dengan menjelaskan nilai-nilai organisasi dan
mengkomunikasikan komitmennya pada kebijakan yang telah dibuat. Selanjutnya
transformasi sistem manajemen K3 dari prosedur tertulis menjadi proses yang
efektif merupakan komitmen bersama. Identifikasi pengetahuan, kompetensi dan
keahlian yang diperlukan dalam.
8/17/2019 Pk3rs Arma
16/39
men$apai tujuan dilakukan mulai dari proses7 rekruitmen, seleksi,
penempatan, orientasi, pengkajian, pelatihan dan pengembangan
kompetensi#keahlian lainnya, rotasi dan mutasi, serta hukuman A penghargaan
(re+ar% punishment).
!alam ini Rumah Sakit 0mum ;gk @hik !itiro Sigli dalam upaya
pengembangan S!" melalui pendidikan dan latihan hendaknya memuat unsure-
unsur antaranya 7
. Identifikasi kebutuhan pelatihan S!" Rumah Sakit yang dituangkan
dalam matriks pelatihan.
. Pengembangan ren$ana pelatihan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
3. !itetapkannya program dan jad%al pelatihan di bidang K3.
1. !itetapkannya program simulasi atau latihan praktek untuk semua
S!" Rumah Sakit di bidang K3.
6. :arus ada kegiatan keterampilan melalui seminar, %orkshop,
pertemuan ilmiah, pendidikan lanjutan yang dibuktikan dengan
sertifikat.
5. erifikasi kesesuaian program pelatihan dengan persyaratan organisasi
atau perundang-undangan.
+. Pelatihan untuk sekelompok S!" Rumah Sakit yang menjadi sasaran.
*. Pendokumentasian pelatihan yang telah diterima.
2. aluasi pelatihan yang telah diterima.
BAB III
STANDAR 8ASILITAS
8/17/2019 Pk3rs Arma
17/39
A. Standar Tekn') Sarana
. Bokasi dan &angunanSe$ara umum lokasi rumah sakit hendaknya mudah dijangkau oleh
masyarakat, bebas dari pen$emaran, banjir, dan tidak berdekatan dengan rel
kereta api, tempat bongkar muat barang, tempat bermain anak, pabrik
industri, dan limbah pabrik. !idalam 00 'o.11 ;ahun ))2 tentang Rumah
Sakit khususnya pasal * disebutkan bah%a persyaratan lokasi Rumah Sakit
harus memenuhi ketentuan mengenai kesehatan, keselamatan lingkungan,
dan tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan kelayakan
penyelenggaraan Rumah Sakit.
0ntuk persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, harus sesuai
dengan fungsi, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan
serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk
penyandang $a$at, anak-anak, dan orang usia lanjut. Buas lahan untuk
bangunan tidak bertingkat minimal ,6 kali luas bangunan. Buas lahan
untuk bangunan bertingkat minimal kali luas bangunan lantai dasar. Buas
bangunan disesuaikan dengan jumlah tempat tidur (;; dan klasifikasi
rumah sakit. &angunan minimal adalah 6) m per tempat tidur.
. Bantai
? Bantai ruangan dari bahan yang kuat, kedap air, rata, tidak li$in dan mudah
dibersihkan dan ber%arna terang.
? Bantai K"#>@ dari bahan yang kuat, kedap air, tidak li$in, mudah
dibersihkan mempunyai kemiringan yang $ukup dan tidak ada genangan
air.
8/17/2019 Pk3rs Arma
18/39
? Khusus ruang operasi lantai rata, tidak mempunyai pori atau lubang untuk
berkembang biaknya bakteri, menggunakan bahan -ynil anti elektrostatik
dan tidak mudah terbakar.
3. !inding ("enga$u Kepmenkes 'o.)1 tahun ))1 tentang Persyaratan Kesehatan Bingkung
1. Pintu#jendela 7
? Pintu harus $ukup tinggi minimal +) $m dan lebar minimal ) $m.Pintu
dapat dibuka dari luar.
? Khusus pintu darurat menggunakan pegangan panik ( panic han%le),
penutup pintu otomatis (automatic %oor closer) dan membuka ke arah
tangga darurat#arah eakuasi dengan bahan tahan api minimal jam.
? /mbang ba%ah jendela minimal m dari lantai.
? Khusus jendela yang berhubungan langsung keluar memakai jeruji.
? Khusus ruang operasi, pintu terdiri dari dua daun, mudah dibuka tetapi
harus dapat menutup sendiri (dipasang penutup pintu (%oor close).
6. Plafond
? Rangka plafon kuat dan anti rayap.
? Permukaan plafond ber%arna terang, mudah dibersihkan tidak
menggunakan berbahan asbes.
? Bangit-langit dengan ketinggian minimal ,* m dari lantai.
? Bangit-langit menggunakan $at anti jamur.
? Khusus ruang operasi, harus disediakan gelagar (gantungan lampu bedah
dengan profil baja double I'P ) yang dipasang sebelum pemasangan
langit-langit.
5. entilasi
? Pemasangan entilasi alamiah dapat memberikan sirkulasi udara yang
$ukup, luas minimum 6C dari luas lantai.
8/17/2019 Pk3rs Arma
19/39
? entilasi mekanik disesuaikan dengan peruntukan ruangan, untuk ruang
operasi kombinasi antara fan, eHhauster dan /@ harus dapat memberikan
sirkulasi udara dengan tekanan positif.
? entilasi /@ dilengkapi dengan filter bakteri.
+. /tap
? /tap kuat, tidak bo$or, tidak menjadi perindukan serangga, tikus dan
binatang pengganggu lain.
? /tap dengan ketinggian lebih dari ) meter harus menggunakan
penangkal petir.
*. Sanitasi
? @loset, urinoir, %astafel dan bak mandi dari bahan kualitas baik, utuh dan
tidak $a$at, serta mudah dibersihkan.
? 0rinoir dipasang#ditempel pada dinding, kuat, berfungsi dengan baik.
? >astafel dipasang rata, tegak lurus dinding, kuat, tidak menimbulkan
bau, dilengkapi desinfektan dan dilengkapi tisu yang dapat dibuang
(%isposable tissues).
? &ak mandi tidak berujung lan$ip, tidak menjadi sarang nyamuk dan
mudah dibersihkan.
? Indek perbandingan jumlah tempat tidur pasien dengan jumlah toilet dan
kamar mandi )7.
? Indek perbandingan jumlah pekerja dengan jumlah toiletnya dan kamar
mandi )7.
8/17/2019 Pk3rs Arma
20/39
? /ir untuk keperluan sanitair seperti mandi, $u$i, urinoir, %astafel, $loset,
keluar dengan lan$ar dan jumlahnya $ukup.
2. /ir bersih
? Kapasitas reseroir sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit (6)-6))
liter#tempat tidur.
? Sistem penyediaan air bersih menggunakan jaringan P/" atau sumur
dalam (artesis.
? /ir bersih dilakukan pemeriksaan fisik, kimia dan biologi setiap 5 bulan
sekali.
? Sumber air bersih dimungkinkan dapat digunakan sebagai sumber air
dalam penanggulangan kebakaran.
). Pemipaan (plumbin$ )
? Sistem pemipaan menggunakan kode %arna 7 biru untuk pemipaan air
bersih dan merah untuk pemipaan kebakaran.
? Pipa air bersih tidak boleh bersilangan dengan pipa air kotor.
? Instalasi pemipaan tidak boleh berdekatan atau berdampingan dengan
instalasi listrik.
. Saluran (drainase:
? Saluran keliling bangunan drainage dari bahan yang kuat, kedap air dan
berkualitas baik dengan dasar mempunyai kemiringan yang $ukup ke
arah aliran pembuangan.
? Saluran air hujan tertutup telah dilengkapi bak kontrol dalam jarak
tertentu, dan ditiap sudut pertemuan, bak kontrol dilengkapi penutup
8/17/2019 Pk3rs Arma
21/39
yang mudah di buka#ditutup memenuhi syarat teknis, serta berfungsi
dengan baik.
. Galur yang melandai#lereng (ramp)
? Kemiringan rata-rata )-6 derajat.
? Ramp untuk eakuasi harus satu arah dengan lebar minimum 1) $m,
khusus rampkoridor dapat dibuat dua arah dengan lebar minimal 1) $m,
kedua ramp tersebut dilengkapi pegangan rambatan, kuat, ketinggian *)
$m.
? /rea a%al dan akhir ramp harus bebas dan datar, mudah untuk berputar,
tidak li$in.
3. ;angga
? Bebar tangga minimum ) $m jalan searah dan 5) $m jalan dua arah.
? Bebar injakan minimum * $m.
? ;inggi injakan maksimum $m.
? ;idak berbentuk bulat#spiral.
? "emiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang seragam.
? "emiliki kemiringan injakan 2) derajat.
? !ilengkapi pegangan, minimum pada salah satu sisinya. Pegangan rambat
mudah dipegang, ketinggian 5)D*) $m dari lantai, bebas dari segala
instalasi.
? ;angga diluar bangunan diran$ang ada penutup tidak kena air hujan.
8/17/2019 Pk3rs Arma
22/39
1. Galur pejalan kaki (pe%estrian trac)
? ;ersedia jalur kursi roda dengan permukaan keras#stabil, kuat, dan tidak
li$in.
? :indari sambungan atau gundukan permukaan.
? Kemiringan + derajat, setiap jarak 2 meter ada border.
? !rainase searah jalur.
? 0kuran minimum ) $m (jalur searah, 5) (jalur arah.
6. /rea parkir 7
? /rea parkir harus tertata dengan baik.
? "empunyai ruang bebas disekitarnya.
? 0ntuk penyandang $a$at disediakan ramp trotoar.
? !iberi rambu penyandang $a$at yang bisa membedakan untuk
mempermudah dan membedakan dengan fasilitas parkir bagi umum.
? Parkir dasar (basement) dilengkapi dengan e/hauster yang memadai
untuk menghilangkan udara ter$emar di dalam ruang dasar (basement),
dilengkapi petunjuk arah dan disediakan tempat sampah yang memadai
serta pemadam kebakaran.
5. Pemandangan (0an%scape) 7 Galan, ;aman
? /kses jalan harus lan$ar dengan rambu-rambu yang jelas.
? Saluran pembuangan yang mele%ati jalan harus tertutup dengan baik dan
tidak menimbulkan bau.
? ;anam-tanaman tertata dengan baik dan tidak menutupi rambu-rambu
yang ada.
8/17/2019 Pk3rs Arma
23/39
? Galan dalam area Rumah Sakit pada kedua belah tepinya dilengkapi
dengan ansten dan dira%at.
? :arus tersedia area untuk tempat berkumpul (public corner).
%. Standar tekn') -ra)arana
. Penyediaan listrik 7
? 0ntuk rumah sakit yang memiliki kapasitas daya listrik tersambung dari
PB' minimal )) K/ disarankan agar sudah memiliki sistem jaringan
listrik ;egangan "enengah ) K (jaringan listrik ;" ) K, sesuai
pedoman bah%a rumah sakit kelas & mempunyai Kapasitas daya listrik
L "/ ())) K/
? Kapasitas dan instalasi listrik terpasang memenuhi standar P0IB.
? 0ntuk kamar bedah, I@0, I@@0 menggunakan $atu daya khusus dengan
sistem $atu daya $adangan otomatis dua lapis (generator dan
0PS#ninteruptable Po+er Supply.
? :arus tersedia ruang 0PS minimal H 3 m (sesuai kebutuhan terletak
di gedung @9;, I@0, I@@0, dan diberi pendingin ruangan.Kapasitas
0PS disesuaikan dengan kebutuhan.
? Kapasitas generator (Fen set disediakan minimal 1)C dari daya
terpasang dan dilengkapi /"4 dan /;S system.
? Groun%in$ System harus terpisah antara $roun%in$ panel gedung dan
panel alat. 'ilai $roun%in$ peralatan tidak boleh kurang dari ), 9hm.
6. Instalasi penangkal petir Penga%asan instalasi penangkal petir sesuai
dengan ketentuan Permenaker 'o. tahun 2*2.
5. Pen$egahan dan penanggulangan kebakaran
8/17/2019 Pk3rs Arma
24/39
? ;ersedia /P/R sesuai dengan 'orma Standar Pedoman dan "anual
('SP" kebakaran seperti yang diatur oleh Permenaker 'o.1 tahun
2*).
? :I!R/' terpasang dan berfungsi dengan baik dan tersedia air yang
$ukup, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
? ;ersedia alat penyemprot air (sprinler) dengan jumlah yang memenuhi
kebutuhan luas area.
? ;ersedia koneksi siamese.
? ;ersedia pompa :I!R/' dengan generator $adangan.
? ;ersedia dan ter$ukupi air untuk pemadaman kebakaran.
+. Sistem komunikasi
? ;ersedia saluran telepon internal dan eksternal dan berfungsi dengan
baik.
? ;ersedia saluran telepon khusus untuk keadaan darurat (untuk 0F!,
sentral
telepon dan posko tanggap darurat.
? Instalasi kabel telah terpasang rapi, aman dan berfungsi dengan baik
? ;ersedia komunikasi lain (:;, paging sistem dan alarm untuk
mendukung
komunikasi tanggap darurat.
? ;ersedia sistem panggilan pera%at (nurse call) yang terpasang dan
berfungsi
dengan baik.
? ;ersedia sistem tata suara pusat (central soun% system).
8/17/2019 Pk3rs Arma
25/39
? ;ersedia peralatan pemantau keamanan#@@; (&lose circuit
tele-ision).
*. Fas medis
? ;ersedianya gas medis dengan sistem sentral atau tabung.
? Sentral gas medis dengan sistem jaringan dan outlet terpasang, berfungsi
dengan baik dilengkapi dengan /B/R" untuk menunjukkan kondisi
sentral gas medis dalam keadaan rusak#ketersediaan gas tidak $ukup.
? ;ersedia pengisap
? ;ersedia instalasi alarm kebakaran automatik sesuai dengan Permenaker
'o. ;ahun 2*3Kapasitas $entral gas medis telah sesuai dengan
kebutuhan.
? Kelengkapan sentral gas berupa gas oHigen (9, gas nitrous oHida
('9, gas tekan dan a$um.
2. Bimbah $air ;ersedianya Instalasi Pengolahan /ir Bimbah (IP/B dengan
peri=inannya.
). Pengolahan limbah padat
? ;ersedianya tempat#kontainer penampungan limbah sesuai dengan
kriteria
Bimbah.
? ;ersedia incinerator atau yang sejenisnya, terpelihara dan berfungsi
dengan baik.
? ;ersedia tempat pembuangan limbah padat sementara, tertutup dan
berfungsi dengan baik.
3. Standar -eralatan R(+a* Sak't
8/17/2019 Pk3rs Arma
26/39
a. "emiliki peri=inan.
b. !iuji dan dikalibrasi se$ara berkala oleh &alai Pengujian 4asilitas
Kesehatan dan#atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang
ber%enang.
$. ;ersertifikasi badan atau lembaga terkait.
d. Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi ketentuan
dan harus dia%asi oleh lembaga yang ber%enang.
e. Penggunaan peralatan medis dan nonmedis di Rumah Sakit harus
dilakukan sesuai dengan indikasi medis pasien.
f. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah Sakit harus dilakukan
oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya.
g. Pemeliharaan peralatan harus didokumentasi dan diealuasi se$ara
berkala dan
berkesinambungan.
8/17/2019 Pk3rs Arma
27/39
BAB I9
TATA LAKSANA PELAYANAN
Rumah Sakit merupakan salah satu tempat kerja, yang %ajib
melaksanakan Program K3RS yang bermanfaat baik bagi S!" Rumah Sakit,
pasien, pengunjung#pengantar pasien, maupun bagi masyarakat di lingkungan
sekitar Rumah Sakit.
Pelayanan K3RS harus dilaksanakan se$ara terpadu melibatkan
berbagai komponen yang ada di Rumah Sakit.:al tersebut dapat berjalan dengan
baik jika seluruh komponenrumah sakit, mulai dari pimpinan sanpai dengan
stafpelaksana mempunyai komitmen, pemahaman, perhatiandan kesadaran, yang
menjadi budaya dalam melaksanakankesehatan dan keselamatan kerja di rumah
sakit.
8/17/2019 Pk3rs Arma
28/39
Pelayanan K3RS sampai saat ini dirasakan belum maksimal.:al ini
dikarenakan masih banyak Rumah Sakit yang belum menerapkan Sistem
"anajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (S"K3.
/dapun standar pelayana K3RS yang perlu diberikan adalah sebagai berikut7
A. Pr$gra+Pela5anan Ke)e*atan
. Pemeriksaan Kesehatan Karya%an
a. "elakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja bagi S!" Rumah
Sakit 7
? Pemeriksaan fisik lengkapE
? Kesegaran jasmaniE
? Rontgen paru-paru (bilamana mungkinE
? Baboratorium rutinE
? Pemeriksaan lain yang dianggap perluE
? Pemeriksaan yang sesuai kebutuhan guna men$egah bahaya yang
diperkirakan timbul, khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.
b. "elakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi S!" Rumah Sakit
? Pemeriksaan berkala meliputi pemeriksaan fisik lengkap,
kesegaran jasmani, rontgen paru-paru (bilamana mungkin dan
laboratorium rutin, serta pemeriksaan-pemeriksaan lain yang
dianggap perlu
? Pemeriksaan kesehatan berkala bagi S!" Rumah Sakit sekurang-
kurangnya tahun.
$. "elakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada 7
? S!" Rumah Sakit yang telah mengalami ke$elakaan atau
penyakit yang memerlukan pera%atan yang lebih dari (dua
mingguE
8/17/2019 Pk3rs Arma
29/39
? S!" Rumah Sakit yang berusia di atas 1) (empat puluh tahun
atau S!" Rumah Sakit yang %anita dan S!" Rumah Sakit yang
$a$at serta S!" Rumah Sakit yang berusia muda yang mana
melakukan pekerjaan tertentu
? S!" Rumah Sakit yang terdapat dugaan-dugaan tertentu
mengenai gangguan-gangguan kesehatan perlu dilakukan
pemeriksaan khusus sesuai dengan kebutuhan
? Pemeriksaan kesehatan kesehatan khusus diadakan pula apabila
terdapat keluhan-keluhan diantara S!" Rumah Sakit, atau atas
pengamatan dari 9rganisasi Pelaksana K3RS.
. "eningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani dan
kemampuan fisik S!" Rumah Sakit
? Pemberian makanan tambahan dengan gi=i yang men$ukupi untuk
S!" Rumah Sakit yang dinasnmalam, petugas radiologi, petugas lab,
petugas kesling dllE
? Pemberian imunisasi bagi S!" Rumah SakitE
? 9lah raga, senam kesehatan dan rekreasiE
? Pembinaan mental#rohani.
3. "elaksanakan pendidikan dan penyuluhan#pelatihan tentang kesehatan
kerja dan memberikan bantuan kepada S!" Rumah Sakit dalam
penyesuaian diri baik fisik maupun mental. Mang diperlukan antara lain 7
? Informasi umum Rumah Sakit dan fasilitas atau sarana yang terkait
dengan K3
? Informasi tentang risiko dan bahaya khusus di tempat kerjanya
? S9P kerja, S9P peralatan, S9P penggunaan alat pelindung diri dan
ke%ajibannya
8/17/2019 Pk3rs Arma
30/39
? 9rientasi K3 di tempat kerja
? "elaksanakan pendidikan, pelatihan ataupun promosi#penyuluhan
Kesehatan kerja se$ara berkala dan berkesinambungan sesuai
kebutuhan dalam rangka men$iptakan budaya K3.
1. "emberikan pengobatan dan pera%atan serta rehabilitasi bagi S!"
Rumah Sakit yang menderita sakit
? "emberikan pengobatan dasar se$ara gratis kepada seluruh S!"
Rumah Sakit.6. Standar Keselamatan
? "emberikan pengobatan dan menanggung biaya pengobatan untuk
S!" Rumah Sakit yang terkena Penyakit /kibat Kerja (P/K
? "enindak lanjuti hasil pemeriksaan kesehatan berkala dan
pemeriksaankesehatan khusus
? "elakukan upaya rehabilitasi sesuai penyakit terkait.
5. "elakukan koordinasi dengan tim Panitia Pen$egahan dan
Pengendalian Infeksi mengenai penularan infeksi terhadap S!" Rumah
Sakit dan pasien.
? Pertemuan koordinasi
? Pembahasan kasus
? Penanggulangan kejadian infeksi nosokomial
+. "elaksanakan kegiatan sureilans kesehatan kerja
? "elakukan pemetaan (mappin$) tempat kerja untuk mengidentifikasi
jenis bahaya dan besarnya risiko? "elakukan identifikasi S!" Rumah Sakit berdasarkan jenis
pekerjaannya, lama pajanan dan dosis pajanan
? "elakukan analisa hasil pemeriksaan kesehatan berkala dan khusus
? "elakukan tindak lanjut analisa pemeriksaan kesehatan berkala dan
khusus. (dirujuk ke spesialis terkait, rotasi kerja, merekomendasikan
pemberian istirahat kerja
? "elakukan pemantauan perkembangan kesehatan S!" Rumah Sakit
8/17/2019 Pk3rs Arma
31/39
*. "elaksanakan pemantauan lingkungan kerja dan ergonomi yang
berkaitan dengan kesehatan kerja Pemantauan#pengukuran terhadap faktor
fisik, kimia, biologi, psikososial dan ergonomi.
2. "embuat ealuasi, pen$atatan dan pelaporan kegiatan K3RS yang
disampaikan kepada !irektur Rumah Sakit dan 0nit teknis terkait di
%ilayah kerja Rumah Sakit
B. Pr$gra+ Pela5anan Ke)ela+atan Ker,a
&entuk pelayanan keselamatan kerja yang diberikan sangat erat
hubunganya dengan sarana,prasarana termasuk peralatan kerja hal ini terlihat
dari kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain 7
. Pembinaan dan penga%asan kesehatan dan keselamatan sarana, prasarana
dan peralatan kesehatan.
? Bokasi Rumah Sakit harus memenuhi ketentuan mengenai kesehatan,
keselamatan lingkungan, dan tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian
kebutuhan dan kelayakan penyelenggaraan Rumah Sakit
? ;eknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi, kenyamanan dan
kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan
keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang $a$at, anak-anak,
dan orang usia lanjut.
? Prasarana harus memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta Ke
-selamatan dan kesehatan kerja penyelenggaraan Rumah Sakit? Pengoperasian dan pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan Ru
-mah Sakit harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi
di bidangnya (sertifikasi personil petugas#operator sarana dan prasarana
serta peralatan kesehatan Rumah Sakit.
? "embuat program pengoperasian, perbaikan, dan pemeliharaan rutin
dan berkala sarana dan prasarana serta peralatan kesehatan dan
8/17/2019 Pk3rs Arma
32/39
selanjutnya didokumentasikan dan diealuasi se$ara berkala dan
berkesinambungan.? Peralatan kesehatan meliputi peralatan medis dan nonmedis dan harus
memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan,
keselamatan dan laik pakai.
? "embuat program pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan,
peralatan kesehatan harus diuji dan dikalibrasi se$ara berkala oleh &alai
Pengujian 4asilitas Kesehatan dan#atau institusi pengujian fasilitas
kesehatan yang ber%enang.
? Peralatan kesehatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi
memenuhi ketentuan dan harus dia%asi oleh lembaga yang ber%enang.
? "elengkapi peri=inan dan sertifikasi sarana dan prasarana serta
peralalatan kesehatan.
. Pembinaan dan penga%asan atau penyesuaian peralatan kerja terhadap
S!" Rumah Sakit
? "elakukan identifikasi dan penilaian risiko ergonomi terhadap
peralatan kerja dan S!" Rumah Sakit.
? "embuat program pelaksanaan kegiatan, mengealuasi dan
mengendalikan risiko ergonomik.
3. Pembinaan dan penga%asan terhadap lingkungan kerja
? "anajemen harus menyediakan dan menyiapkan lingkungan kerja yang
memenuhi syarat fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial.
? Pemantauan#pengukuran terhadap faktor fisik, kimia, biologi,
ergononomi dan psikososial se$ara rutin dan berkala.
? "elakukan ealuasi dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan
lingkungan kerja.
1. Pembinaan dan penga%asan terhadap sanitair "anajemen harus
menyediakan, memelihara, menga%asi sarana dan prasarana sanitair,
yang memenuhi syarat, meliputi 7
8/17/2019 Pk3rs Arma
33/39
? Penyehatan makanan dan minuman
? Penyehatan air
? Penyehatan tempat pen$u$ian
? Penanganan sampah dan limbah
? Pengendalian serangga dan tikus
? Sterilisasi#desinfeksi
? Perlindungan radiasi
? 0paya penyuluhan kesehatan lingkungan.
1. Pembinaan dan penga%asan perlengkapan keselamatan kerja 7
? Pembuatan rambu-rambu arah dan tanda-tanda keselamatan
? Penyediaan peralatan keselamatan kerja dan /lat Pelindung !iri (/P!
? "embuat S9P peralatan keselamatan kerja dan /P!
? "elakukan pembinaan dan pemantauan terhadap kepatuhan penggunaan
peralatan keselamatan dan /P!.
5. Pelatihan dan promosi#penyuluhan keselamatan kerja untuk semua S!"
Rumah Sakit.
8/17/2019 Pk3rs Arma
34/39
BAB 9
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pen$atatan dan pelaporan adalah pendokumentasian kegiatan K3
se$ara tertulis dari masing-masing unit kerja Rumah Sakit dan kegiatan K3RS
se$ara keseluruhan yang dilakukan oleh organisasi K3RS, yang dikumpulkan dan
dilaporkan#diinformasikan oleh organisasi K3RS, ke !irektur Rumah Sakit dan
unit teknis terkait di %ilayah Rumah Sakit (!inas Kesehatan setempat, $N.
Penanggung ja%ab#Pengelola Program Kesehatan Kerja.
;ujuan kegiatan pen$atatan dan pelaporan kegiatan K3 adalah
menghimpun dan menyediakan data dan informasi kegiatan K3,
mendokumentasikan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan K3E mmen$atat dan
melaporkan setiap kejadian#kasus K3, dan menyusun dan melaksanakan pelaporan
kegiatan K3.
Sasaran kegiatan pen$atatan dan pelaporan kegiatan K3 adalah men$atat
dan melaporkan pelaksanaan seluruh kegiatan K3, yang ter$akup di dalam 7
. Program K3, termasuk penanggulangan kebakaran dan Kesehatan
Bingkungan Rumah SakitE
. Kejadian#kasus yang berkaitan dengan K3 serta upaya penanggulangan
dan tindak lanjutnya.
Pelaksanaan pen$atatan dan pelaporan untuk masing-masing aspek
K3, dilaksanakan dengan membuat atau menggunakan formulir-formulir yang
8/17/2019 Pk3rs Arma
35/39
telah ada atau yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku serta
formulir-formulir seperti terlampir di dalam standar K3RS ini.
Pen$atatan dan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan K3 dilakukan setiap
%aktu, sesuai dengan jadual pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan, dan atau
pada saat terjadi kejadian#kasus (tidak terjadual.
Pelaporan terdiri dariE pelaporan berkala (bulanan, semester, dan
tahunan dilakukan sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan dan pelaporan
sesaat#insidentil, yaitu pelaporan yang dilakukan se%aktu-%aktu pada saat
kejadian atau terjadi kasus yang berkaitan dengan K3.
Setiap kegiatan dan atau kejadian#kasus seke$il apapun, yang
berkaitan dengan K3, %ajib di$atat dan dilaporkan se$ara tepat %aktu kepada
%adah organisasi K3 di Rumah Sakit.Rumah Sakit perlu menetapkan dengan jelas
alur pelaporan baik untuk laporan rutin#berkala, laporan kasus#kejadian tidak
terduga.
8/17/2019 Pk3rs Arma
36/39
BAB 9I
PENGENDALIAN MUTU
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan
aspek yang akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta
standar yang digunakan untuk mengukur mutu pelayanan Rumah Sakit yaitu 7
Deen')' Ind'kat$r adala*!
/dalah ukuran atau $ara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi.
Indikator merupakan suatu ariabel yang digunakan untuk bisa melihat
perubahan. Indikator yang baik adalah yang sensitif tapi juga spesifik.
Kr'ter'a !
/dalah spesifikasi dari indikator.
Standar !
• ;ingkat performan$e atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang
yang ber%enang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang
bertanggung ja%ab untuk mempertahankan tingkat performan$e atau
kondisi tersebut.
8/17/2019 Pk3rs Arma
37/39
• Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat
baik.
• Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau
mutu.
!alam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka harus
memperhatikan prinsip dasar sebagai berikut7
. /spek yang dipilih untuk ditingkatkan
• Keprofesian
• fisiensi
• Keamanan pasien
• Kepuasan pasien
• Sarana dan lingkungan fisik
. Indikator yang dipilih
a. Indikator lebih diutamakan untuk menilai output
daripada input dan proses
b. &ersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk
situasi dan kelompok daripada untuk perorangan.
$. !apat digunakan untuk membandingkan antar daerah
dan antar Rumah Sakit
d. !apat mendorong interensi sejak tahap a%al pada
aspek yang dipilih untuk dimonitor
e. !idasarkan pada data yang ada.
3. Kriteria yang digunakan
8/17/2019 Pk3rs Arma
38/39
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat
menilai indikator, sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan antara
mutu baik dan mutu tidak baik.
1. Standar yang digunakan Standar yang digunakan ditetapkan berdasarkan 7
a. /$uan dari berbagai sumber
b. &en$hmarking dengan Rumah Sakit yang setara
$. &erdasarkan trend yang menuju kebaikan.
BAB 9II
PENUTUP
Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RS (K3RS ini
merupakan pedoman yang dipakai sebagai a$uan dalam pelaksanaan pengelolaan
K3RS dan dapat menggantikan peran standar K3RS terdahulu yang di kenal
dengan Kebakaran, Keselamatan Kerja dan Ke%aspadaan &an$ana.Standar K3RS
sebagai a$uan lebih komprehensif karena didalamnya terdapat Standar Kesehatan
8/17/2019 Pk3rs Arma
39/39
Kerja dan Standar Keselamatan Kerja yang men$akup standar penanggulangan
kebakaran dan ke%aspadaan terhadap ben$ana.
Standar K3RS yang ditetapkan melalui Keputusan "enteri
Kesehatan RI 'o.)*+#"'KS#SK#III#)) diharapkan dapat diterapkan di
seluruh Rumah Sakit sebagai bagian dalam pengelolaan Rumah Sakit dan sebagai
salah satu parameterpenilaian /kreditasi Rumah Sakit yang diamanatkan oleh
0ndang undang no 11 tahun ))2 tentang Rumah Sakit.
!iharapkan dengan dengan adanya standar ini, pembinaan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3 dapat dilaksanakan dan sebagai pedoman
dalam melaksanakan program K3RS yang lebih baik lagi dan yang selama ini
sudah dijalankan oleh Kementerian Kesehatan dapat ditingkatkan hasilnya. 0ntuk
S!" Rumah Sakit, diharapkan standar ini dapat membantu mereka dalam
memahami masalah-masalah K3RS dan dapat melakukan upaya-upaya antisipasi
terhadap akibat-akibat yang ditimbulkan sehingga ter$apai budaya 8sehat dalam
bekerja8.
;entu saja pedoman ini masih jauh dari sempurna, dan kami
mengaharapkan masukan dari berbagai pihak-pihak terkait guna penyempurnaan
dimasa yang akan dating dan atas kerjasama dari berbagai pihak kami
mengu$apkan terima kasih.