Anugerah Ramadhan PutraNadia Ayu Tiarasari
Sarah SilaenCyntya Maristia Putri
Mardalena
Pembimbing: dr. Mirda Z, Sp.A, M.ked (ped)
Presentasi Kasus:Bronkopneumonia
Laporan Kasus
Nama : Fenezeel Umur : 1,5 Bulan Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Sp 1 Talang Jaya MRS tanggal : 6 Juni 2014, pukul 17.00
WIBNomor RM : 330706
Identifikasi Pasien
Tanggal : 6 Juni 2014Diberikan oleh : Ibu PasienKeluhan utama : sesak nafasKeluhan tambahan : batuk, pilek, demam
Riwayat Perjalanan Penyakit+ Sejak 4 hari SMRS pasien mengeluh demam terus
menerus. Pasien batuk berdahak, pilek (+), nyeri telinga tidak ada, nyeri kepala tidak ada, nyeri saat BAK tidak ada, nyeri saat menelan tidak ada, suara serak tidak ada, sesak tidak ada, mual/muntah tidak ada. BAK seperti biasa BAB seperti biasa. Pasien dibawa berobat ke bidan dan diberi obat penurun panas (Sanmol 0,5 ml 3x1 hari), panas hilang kemudian timbul lagi.
Anamnesis
± Sejak 1 hari SMRS, pasien mengeluh sesak, sesak tidak dipengaruhi posisi, cuaca dan aktifitas. Pasien gelisah di malam hari karena dahak, terdengar stridor, pasien demam (+), batuk (+), batuk berdahak dan lendir (+), darah (-), mual/muntah (-). Pasien BAB 1-3x sehari dengan konsestensi lembek dan BAK 6-7x sehari. Saat ini anak tidak lagi mendapat ASI dan mendapat susu formula.
Riwayat Penyakit TerdahuluBatuk/pilek (jarang)
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Masa kehamilan : 9 bulan Partus : Seksio sesaria Ditolong oleh : Dokter Residen BB : 2800 gram PB : 45 cm
Anamnesis (Cont)
Pemeriksaan Fisik (6 juni 2014)
Anemis : tidak adaSianosis : tidak adaIkterus : tidak adaDispneu : adaHR : 138 x/menitPernafasan : 58 x/menitSuhu : 38,30CTipe pernafasan : abdominal thorakal
Pemeriksaan UmumKeadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran : compos mentisBerat badan : 7 kgPanjang badan : 62 cmBB/U : 0 – (-2) SDPB/U : (-2) – (-3) SDBB/PB : (-1) – (-2) SDKesan status gizi : gizi cukupEdema : Tidak ada
Kepala : normosefali, dismorfik (-), UUB rata Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut. Mata : CA (-), SI (-), edema palpebra (-), pupil Isokor
3mm/3mm, RC +/+ Hidung : NCH (-), sekret (+) Bibir : sianosis (-) Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-) Thorax : simetris, retraksi (+) intercostal Pulmo : vesikuler (+/+) meningkat, Ronki basah halus
nyaring (+/+), Wh (-/-) Cor : BJ I-II (n) Abdomen : datar, BU (+) normal, H/L ttb Lipat paha dan genitalia : pembesaran KGB (-/-), dalam
batasan normal
Pemeriksaan Fisik Khusus
Pemeriksaan Neurologis
Foto rontgen thoraks (9 juni 2014)
Pemeriksaan radiologi
Diagnosis Banding
• Bronkopneumonia
• Bronkiolitis akut
Diagnosis kerjaBronkopneumonia
Terapi• Oksigen nasal 3 L/menit• IVFD RL gtt IV makro• Inj Ampisilin 2 x 215 mg (i.v).• Inj Gentamisin 2 x 17 mg (i.v).• Ambroxol 3 x 3,5 cc• Nebu NACL 0,9 % 3 x 2cc
Tanggal 7 Juni 2014Follow up
TINJAUAN PUSTAKA
a) Disebut juga Pneumonia lobularisb) Peradangan pada parenkim paruc) mengenai satu atau beberapa lobus paru-
parud) Adanya bercak-bercak infiltrate) disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan
benda-benda asing
Bronkopneumonia
Perempuan > laki-laki (Widodo, 2007)Negara berkembang : 30% (anak < 5 tahun)Di Indonesia (2001) :
27,6% kematian bayi dan 22,8% kematian balita di Indonesia disebabkan oleh penyakit sistem respirasi, terutama pneumonia. Angka kematian pneumonia pada balita di Indonesia
diperkirakan mencapai 21 %.
Epidemiologi
Etiologi Bronkopneumonia
Faktor Infeksi Neonatus Respiratory Sincytial Virus (RSV).Streptokokus grup B, E. Coli, Klebsiella pneumonia
Bayi Virus: Parainfluenza, Influenza, Adenovirus, RSV, CytomegalovirusBakteri: S. pneumoniae, H. Influenza, M. Tuberculosa, B. PertusisOrganisme atipikal: Chlamidia trachomatis
Anak-anak Virus: Parainfluenza, Influenza, Adenovirus, RSVBakteri: Pneumokokus, M. tuberculosa
Anak besar-dewasa
Bakteri: Pneumokokus, B. Pertusis, M. tuberculosa
Faktor non-infeksi Bronkopneumonia hidrokarbon : aspirasi selama penelanan muntah atau sonde lambung (zat hidrokarbon seperti pelitur, minyak tanah dan bensin)Bronkopneumonia lipoid
Patogenesis Bronkopneumonia
Masuk:• inhalasi langsung dari udara•Aspirasi dari nasofaring dan orofaring•Perluasan langsung dari tempat lain•Penyebaran secara hematogen Sistem imunitas
tubuh•Anatomi s. nafas•Jaringan limfoid nasofaring•Refleks batuk•dll
sampai ke alveoli yang menyebabkan radang pada dinding alveoli
dan jaringan sekitarnya.
1. Stadium hiperemia2. Hepatisasi merah3. Hepatisasi kelabu4. Stadium resolusi
4 – 12 jam pertama/kongestipelepasan mediator-mediator peradangan
dari sel-sel mast peningkatan aliran darah dan permeabilitas kapiler edema antar kapiler dan alveolus
Mediator : histamin dan prostaglandin
Stadium I (stadium hiperemia)
48 jam berikutnyaPeradangan alveolus terisi oleh sel darah
merah, eksudat dan fibrinwarna paru menjadi merah dan pada
perabaan seperti heparudara alveoli tidak ada atau sangat
minimal sesak
Stadium II (hepatisasi merah)
3-8 harisel-sel darah putih mengkolonisasi
daerah paru yang terinfeksi fagositosis sisa-sisa sel
eritrosit di alveoli mulai diresorbsi, lobus masih tetap padat karena berisi fibrin dan leukosit
Stadium III (hepatisasi kelabu)
sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorsi oleh makrofag sehingga jaringan kembali ke strukturnya semula
Stadium IV (stadium resolusi)
Demam tinggi mendadak, 39-40oC kejang demam
Pernafasan cepat dan dangkalBatuk kering batuk produktifPemeriksaan fisik
1) Inspeksi : pernafasan cuping hidung(+), sianosis sekitar hidung dan mulut, retraksi sela iga.
2) Palpasi : Stem fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit.
3) Perkusi : Sonor memendek sampai beda.4) Auskultasi : Suara pernafasan mengeras
(vesikuler mengeras ) disertai ronki basah halus sampai sedang.
Gambaran klinis
Terapi kausatif (antibiotik polifragmasi 10-15 hari)
a. Ampicillin : 100 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosisb. Kloramfenikol : 25-50 mg/kgBB/hari (<6 bulan)
atau 50-75 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis (> 6 bln)c. Gentamisin : 3-5 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis
Terapi suportifd. Pemberian oksigen dan cairan intravena.e. Asidosis metabolik koreksi sesuai dengan
hasil analisa gas darah arteri
Penatalaksanaan Bronkopneumonia
AtelektasisEmpiemaAbses paruInfeksi sistemikEndokardtisEfusi pleuraOtitis mediabronkietase
Komplikasi
Analisis kasus
FZ, 1,5 thnSesak disertai demam dan
batuk
Sesak tidak dipengaruhi
cuaca, posisi, dan aktivitas
Sesak pada gg. jantung = aktivitasSesak pada gg. Ginjal = UO menurunDemam
tinggi dan batuk Infeksi
saluran pernafasan
Sesak berulang & Wheezing (-)
asthma (-)Stridor & nyeri menelan (-) infeksi saluran nafas atas (-)
Pem fisik dan RoDispneu : NCH (-) & retraksiSuara vesikuler meningkat (awal pemeriksaan)Ronki: basah halus nyaringRo:
BronkopneumoniaTx:O2 kanul 3L/mntIVFD RL gtt IV makroInj. Ampicillin 3x 150 mg i.vIn j. gentamisin 2 x 17 mg i.vAmbroxol 3 x 3,5 ccNebu NACL 0,9 % 3 x 2cc
Terima kasih
Recommended