28
PSIKOFARMAKA Rahmatini Bagian Farmakologi & Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas PSIKOFARMAKOTERAPI

3.1.5.1 psikofarmakoterapi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

PSIKOFARMAKARahmatini

Bagian Farmakologi & Terapi Fakultas KedokteranUniversitas Andalas

PSIKOFARMAKOTERAPI

Page 2: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

PSIKOFARMA

Obat - obatyang mempengaruhi fungsi psikis, emosi, pikiran

atau pengalaman

Page 3: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

1.Anti psikosis/ Mayor tranzquilizer/neuroleptik2.Anti ansietas/ Minor tranzquilizer/anti neurosis

3.Anti depresi4.Mood stabilizer

KLASIFIKASI

Page 4: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

1.Mengatasi agresifitas, hiperaktifitas &

labilitas emosi.

ANTI PSIKOSIS

Page 5: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

2.Dosis besar tidak menyebabkan koma/

anestesi3.Dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal.4.Tidak menimbulkan ketergantungan

ANTI PSIKOSIS

Page 6: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

Typical : Fenotiazin (Klorpromazin)

Butirofenon (Haloperidol)

Atypical : Klozapin, Risperidon Olanzepin

ANTI PSIKOSIS

Page 7: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

Prototipe : Klorpromazin (CPZ)/ Largactil

SSP -Efek sedasi,tergantung status emosi

pasien sebelum minum obat -Mengurangi & mencegah

muntahOtot rangka relaksasiEndokrin menghambat ovulasi & menstruasiKVS hipotensi

ANTI PSIKOTIK

Page 8: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

Efek samping Typical Gejala ekstrapiramidal

Distonia akut, akatisia, parkinsonisme dll Sindrom neuroleptik malignan

Atypical Gejala ekstrapiramidal

minimal

Page 9: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

IndikasiSkizofrenia Psikotik depresiDrug induce psikosis, dll

Page 10: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

Strategi pemilihan obat1.Bila tidak ada resiko/komplikasi pilih fenotiazin berpotensi tinggi.

2.Bila kepatuhan penderita kurang, pilih flufenazin oral dilanjutkan dengan suntikan.

Page 11: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

Strategi pemilihan obat3. Bila ada resiko penyakitkardiovaskuler

pilih fenotiazin, piperazin atau haloperidol.4. Bila ada kelainan hepar pilih haloperidol.Pertimbangan lain: pengalaman dokter, interaksi obat, harga dll.

Page 12: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

1.Sebagai terapi Psikoneurosis dan obat

tambahan pada penyakit somatik yang

didasari ansietas.

2.Pada pemakaian lama menyebabkan ketergantungan.

ANTI ANSIETAS/ANXIOLITIK

Page 13: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

Prototipe : Klordiazepoksid Diazepam, Alprazolam

Efek :1.Menimbulkan sedasi2.Menghilangkan rasa cemas &

keluhan psikosomatik

ANTI ANSIETAS

Page 14: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

Efek samping anti ansietasDepresi SSP : Ataksia,peningkatan

ansietas,Agranulositosis, reaksi hepatik.

Toleransi & ketergantungan fisik

Page 15: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

Strategi pemilihan obatPerhatian ! ! Obat hanya bersifat simtomatis,

dan merupakan tambahan psikoterapiDasar pemilihan :Pengalaman klinikBerat ringan penyakitTujuan penggunaan

Page 16: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

DEPRESIMenurut PPDGJ III Depresi merupakan salah satu gangguan mood

yang ditandai dengan gejala utama berupa : (1) afek depresif, (2) kehilangan minat maupun anhedonia

( inability to feel pleasure), dan (3) kehilangan energi yang ditandai dgn cepat

lelah, dan dengan gejala tambahan lainnya seperti:

konsentrasi atau perhatian yang berkurang dll.

Page 17: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

ETIOLOGI tiga faktor utama penyebab depresi : (1) Faktor biologi, (2) Faktor

psikologi, serta (3) Faktor lingkungan atau sosiokultural.

Faktor biologi yang berperan antara lain penurunan kepekaan reseptor neurotransmiter Serotonin 5HT-2 di Otak

Page 18: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

DEPRESI

Page 19: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

1.Penghambat MAO (Mono Amin Oksidase)2.Anti depresan trisiklik3.SSRI

ANTI DEPRESI

Page 20: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

1.Penghambat MAOPenggunaan sangat terbatas karena toksik

Tidak hanya menghambat MAO tapi juga menghambat metabolisme obat lain di hati

Merangsang SSP, dapat menyebabkan hipertensi dan hipotensi

Sediaan : Isokarboksazid,nialamid dll.

Page 21: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

2.Anti depresan trisiklikImipramin,AmitriptilinEfek : Perbaikan mood, bertambahnya

aktivitas fisik &kewaspadaan

mental, perbaikan nafsu makan, perbaikan pola tidur berkurangnya pikiran morbid.

Page 22: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

Efek samping Anti DepresiMirip atropin, kadang2 keringat berlebihan

Hati2 pada Glaukoma & hipertrofi prostat

Pada orang tua Pusing, hipotensi postural & tremor

Page 23: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

3.SSRISelective serotonin reuptake inhibitor

Antidepresan baru & relatif aman

Menghambat reuptake serotonin pada membran prasinaptik.

Tanpa efek samping antikolinergik, kardiovaskular dan sedative yang signifikan

Preparat : fluoksetin,sertralin dll

Page 24: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

FLUOKSETIN

Mekanisme kerja : adalah dengan menghambat penyerapan

kembali serotonin ( re uptake serotonin)oleh sel-sel saraf sehingga kadar serotonin otak dapat dijaga

Page 25: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

Pemilihan sediaan1.Depresi ringan yang jelas penyebabnya tidak memerlukan

anti depresi, cukup dengan psikoterapi

2. Depresi hebat dengan upaya percobaanbunuh diri ECT (Electric Convulsion Therapy)

Page 26: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

Pemilihan sediaan3.Depresi endogen dipilih anti depresan trisiklik4.Bila pengobatan dengan anti depresi

selama 3-4 minggu tidak memberikan

perbaikan klinis, pengobatan harus

ditinjau kembali.

Page 27: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

Pemilihan sediaan5.Penghentian pengobatan secara bertahap6.Pengobatan reaksi depresi pada psikosis memerlukan kombinasi antara anti depresi dengan neuroleptik

Page 28: 3.1.5.1   psikofarmakoterapi

“Maka berbahagialah orang yang membersihkan jiwanya”

Q:S 87:14