3 Presentasi - Intoksikasi DMP

Preview:

Citation preview

REFERATIntoksikasi Dekstrometorfan

Pembimbing : dr. Niken Budi Setyowati, MHKesPenguji : dr. L. Bambang Prameng, Sp.F

•Anindita Rosenda G6A009032•M. Dwi Panji Baskoro 2201011020003•Fanny Pritaninggrum 2201011020062•Faramita M. Saud 2201011020064•Keishatyanarsa Kuntjoro 2009-061-218•William Pratama 2009-061-317•Bobby Saunders 2010-061-153

PENDAHULUAN

Antitusif

Bebas : berbagai sediaan

•Tidak sengaja (11,3%)• Bunuh diri (14,1%)•Efek samping (30,3%)•Penyalahgunaan (44,3%)

Drug Abuse Warning Network of US Emergency Departments (2004)

Tinjauan Pustaka

Toksikologi

Dekstrometorfan

Dosis DMP

Farmakokinetik

• Absorbsi

Metabolisme

Ekskresi UrineMetabolisme hepar±11% bentuk tidak berubah± 100 % bentuk senyawa morfin yang terkonjugasi

Farmakodinamik• Berperan sentral meningkatkan ambang batas batuk.• Metabolisme :15-60 menit setelah konsumsi • Dosis :15-60mg(bergantung usia)

– 3-8 jam (Dekstrometorfan hidrobromida)– 10-12 jam (Dekstrometorfan polistirex)

• Kadar puncak : 2-3 jam

• Waktu paruh : 3 jam. 

• Efek : antagonis reseptor NMDA, agonis reseptor 1+ 2, antagonis reseptor nikotinik, serotonin reuptake inhibitor dan dopamine reuptake inhibitor.

DXODXO

DOPAMINDOPAMIN

GLUTAMATGLUTAMAT

EFEK PSIKOLOGIS (EUFORIA)

EFEK PSIKOLOGIS (EUFORIA)

Patofisiologi

Gejala

IV

•>15 mg/kg•asosiasi terganggu, halusinasi, ataksia

prinsip

Tata Laksana

PEMERIKSAAN LUAR DAN DALAM

Penelitian pada tikus

otak tikus wistar (sel yang mengalami kerusakan)

otak tikus wistar (sel yang mengalami kerusakan)

otak tikus wistar (menunjukkan sel otak yang normal)

otak tikus wistar (menunjukkan sel otak yang normal)

hepar tikus Wistar (400x). () sel hepar normal; (): degenerasi parenkimatosa sel hepar; (): degenerasi hidropik sel hepar; (): nekrosis sel

hepar tikus Wistar (400x). () sel hepar normal; (): degenerasi parenkimatosa sel hepar; (): degenerasi hidropik sel hepar; (): nekrosis sel

Pemeriksaan penunjangUrinalisis• Immunoassay menemukan metabolit

+ _

Cepat Metabolit serupa dengan opiat (terdeteksi 1-3 hari)

Harga terjangkau (+) plasu pensiklidin terdeteksi 7-14 hari

Kromatografi• Gas Chromatography / Mass Spectrometry

(GC/MS)• High-performance Liquid Chromatography (HLPC)• Metabolisme dekstrometorfan (β-glucuronidase

yang dimasukkan dalam urine) aktivitas CYP2D6

• Nilai kuantitatif kromatografi urine tidak dapat menentukan derajat toksisitas dekstrometorfan dalam tubuh karena nilai metabolik urine yang tidak mencerminkan tingkat pembersihan dekstrometorfan dalam tubuh. (Borges dkk)

Reagen Marquis / Reagen Mecke

• Pemeriksaan Lapangan• Pil diatas piring keramik dalam pencahayaan

yang baik, diteteskan 2 tetes reagen, lalu dilakukan perbandingan sesuai perubahan warna

• Marquis berbusa, lalu menjadi abu-abu gelap kehitaman

• Mecke kuning

Kasus

• Laki-laki , 44 tahun, ketergantungan

terhadap dekstrometrofan selama

beberapa tahun

• dosis 1800 mg/hari pekerjaan dan

aktivitas sehari-harinya terganggu.

• Pemeriksaan fisik dan neurologis

normal

• skrining semikuantitatif - (negatif)

pemeriksaan gas kromatografi +

Pemeriksaan sampel urine +

• Dosis max 120 mg/hari. • Ketergantungan

dekstrometorfan selama 5 tahun.

• Kriteria ICD 10 : keinginan yang kuat untuk mengkonsumsi dekstrometorfan, kurangnya kemampuan untuk mengontrol jumlah pemakaian zat, munculnya gejala putus obat, dan terganggunya kehidupan sehari-hari

• Anak perempuan , 12 tahun ,penurunan kesadaran.

• Riwayat kelebihan penggunaan obat batuk antitusif, tablet kuning berukuran kecil.

• Dosis obat semakin meningkat efek euforia.

• Enam jam SMRS, pasien mengkonsumsi 26 tablet dekstrometorfan (Romilar)

ngantuk, mual dan perasaan tidak nyaman pada perut.

Tekanan darah 117/70mmHg, nadi 122x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 38,2 C. Pasien terlihat mengantuk dengan GCS 15.

• Dekstrometorfan dimetabolisme dekstrofan serotonin + antagonis dari reseptor NMDA.

• Hambatan terhadap reseptor yang menyerupai PCP euforia, hiperaktivitas dan halusinasi.

• Gejala overdosis akut • Terapi suportif

• Dekstrometorfan dimetabolisme dekstrofan serotonin + antagonis dari reseptor NMDA.

• Hambatan terhadap reseptor yang menyerupai PCP euforia, hiperaktivitas dan halusinasi.

• Gejala overdosis akut • Terapi suportif

KESIMPULAN• Pada dosis terapeutik, dekstrometorfan dapat

berperan secara sentral .• Meningkatkan ambang batas batuk.• Dosis 7- 50 kali dari dosis terapi kesadaran.• Gejala klinis plateu 1 – 4.• Penanganan :

– menilai dan menjaga saluran napas, ventilasi, dan sirkulasi.

– Nalokson (antidotum)– Dekontaminasi lambung

SARAN