BULETININFORMASI METEOROLOGI EDISI II
BULAN FEBRUARI 2020
TIM REDAKSI
Penanggung Jawab :
AGUSTINUS BOLILERA
Pemimpin Redaksi :
ERWIN ANDREW KARIPUI
Redaktur :
PRIMA MARLIAFON AMALO, S.TrTHOMAS Y. BLEGUR, S.Tr
SAMSUL DAKA, S.TrRICARDA R. LILIANA, A.MdMUHAMMAD FUADZ, S.Tr
MARGI CANDA W. WICAKSONO, A.MdFEBRI S. F. NAPITUPULU, A.Md
FUAD FACHRUDIN, S.Tr
Alamat RedaksiSTASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR
Jl. Soekarno - Hatta, Bandar Udara Mali - AlorTelp./Fax : (0386) 2222820
Email: [email protected] ;[email protected]
Website : www.meteoalor.id
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga “Buletin Informasi Meteorologi edisi II Bulan Februari 2020” ini
dapat tersusun.
Buletin Informasi Meteorologi ini dibuat sebagai salah satu sarana penunjang
penyampaian informasi meteorologi dari Stasiun Meteorologi Mali - Alor, baik kepada para
pengguna jasa informasi meteorologi penerbangan dan juga kepada masyarakat umum di
wilayah Kabupaten Alor.
Adapun isi Buletin ini akan mengulas informasi hasil evaluasi cuaca dan iklim
sepanjang bulan Februari 2020, dan informasi prakiraan hujan bulan Maret 2020, serta
prakiraan pasang surut dan informasi waktu terbit dan tenggelam matahari masing-
masing untuk bulan Maret dan April 2020 di wilayah Kabupaten Alor.
Kami sadar bahwa informasi yang disajikan dalam Buletin ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi isi maupun tampilan, untuk itu kami sangat mengharapkan
adanya masukan, kritik dan saran yang konstruktif untuk penyempurnaan kedepan.
Kalabahi, 04 Maret 2020
KEPALA STASIUN METEOROLOGIMALI - ALOR
AGUSTINUS BOLILERANIP. 19660908 199003 1 001
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
I. RINGKASAN ............................................................................................................... 1
II. PENGERTIAN.............................................................................................................. 2
A. SIFAT HUJAN.......................................................................................................................2
B. NORMAL CURAH HUJAN ................................................................................................2
C. INTENSITAS CURAH HUJAN (CH)................................................................................2
III. ANALISIS CUACA DAN IKLIM ................................................................................... 3
A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER & LAUTAN BULAN FEBRUARI 2020........................3
B. ANALISIS HUJAN BULAN FEBRUARI 2020....................................................................10
C. MONITORING HARI TANPA HUJAN (HTH) ..............................................................11
D. ANALISA UNSUR CUACA DI STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR ...........12
1. PENYINARAN MATAHARI ..................................................................................... 12
2. SUHU UDARA ........................................................................................................... 133. TEKANAN UDARA PERMUKAAN ....................................................................... 144. ANGIN PERMUKAAN .............................................................................................. 155. PENGUAPAN............................................................................................................. 176. KELEMBABAN UDARA .......................................................................................... 187. CURAH HUJAN......................................................................................................... 19
IV. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MARET 2020 DI WILAYAH KABUPATENALOR......................................................................................................................... 21
V. PRAKIRAAN PASANG SURUT (TIDAL) BULAN MARET DAN APRIL 2020 DIWILAYAH KABUPATEN ALOR................................................................................ 27
VI. INFORMASI WAKTU TERBIT DAN TENGGELAM MATAHARI DI WILAYAHKABUPATEN ALOR.................................................................................................. 32
VII. PELAYANAN PUBLIK .............................................................................................. 35
1. PELAYANAN PENERBANGAN .....................................................................................35
2. LAPORAN PRODUK METEOROLOGI PUBLIK........................................................35
DAFTAR ISTILAH .............................................................................................................. 37
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 1
I. RINGKASAN
1. Berdasarkan data curah hujan yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Mali (Pos Hujan
Mali), Pos Hujan Kalabahi, dan Pos Hujan Mebung yang diasumsikan mewakili daerah-
daerah di sekitarnya, maka evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan pada bulan
Februari 2020 adalah sebagai berikut:
- Jumlah curah hujan di Mali sebanyak 171,1 mm. Hujan yang terjadi pada bulan ini
untuk wilayah Mali dan sekitarnya memiliki sifat Bawah Normal (BN).- Jumlah curah hujan di Kalabahi sebanyak 341,3 mm. Hujan yang terjadi pada bulan ini
untuk wilayah Kalabahi dan sekitarnya memiliki sifat Atas Normal (BN).- Jumlah curah hujan di Mebung sebanyak 192,5 mm. Hujan yang terjadi pada bulan ini
untuk wilayah Mebung dan sekitarnya memiliki sifat Bawah Normal (BN).2. Untuk kondisi atmosfer di bulan Februari 2020 adalah sebagai berikut:
- MJO aktif di wilayah Indonesia pada pertengahan dasarian I hingga akhir
dasarian II dengan sifat lemah hingga kuat.
- Rata-rata nilai OLR di wilayah Indonesia berkisar antara 180 – 250 W/M², sedangkan
khusus di wilayah Kepulauan Alor bernilai antara 220 – 230 W/M².
- Suhu permukaan laut (SPL) dan Anomali SPL di wilayah perairan sekitar Indonesia
termasuk wilayah perairan Kepulauan Alor menunjukkan kondisi cenderung hangat.
3. Prakiraan untuk kondisi atmosfer dan sifat hujan bulan Maret 2020:
- Anomali SST Indonesia umumnya diprediksi didominasi anomali positif (hangat).
- ENSO diprediksi pada kondisi Normal hingga El Nino Lemah.
- Indeks Dipole Mode diprediksi tetap pada netral/normal.
- Pola angin di lapisan 850 mb diprediksi masih didominasi oleh angin baratan untuk
wilayah Indonesia.
- Hasil prakiraan curah hujan tiap dasarian bulan Maret 2020 menunjukkan sifat hujan
di wilayah Kab. Alor pada Dasarian I hingga III adalah bervariasi antara Bawah
Normal (BN) hingga Atas Normal (AN) dengan kriteria curah hujan rendah hingga
menengah (jumlah curah hujan antara 10 – 100 mm). Prakiraan sifat hujan Bulanan
untuk bulan Maret 2020 adalah Normal (N) dengan kriteria hujan menengah (jumlah
curah hujan antara 100 – 150 mm).
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 2
II. PENGERTIANA. SIFAT HUJAN
Sifat Hujan adalah Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu
bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.
Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kriteria, yaitu:
1. Di atas normal (AN), jika nilai perbandingannya lebih besar dari 115 %.
2. Normal (N), jika nila perbandingannya antara 85 % - 115 %.
3. Di bawah normal (BN), jika nilai perbandingannya kurang dari 85 %.
B. NORMAL CURAH HUJAN1. RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN:
Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.
2. NORMAL CURAH HUJAN BULANAN:
Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.
3. STANDARD NORMAL CURAH HUJAN BULANAN:
Nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun
dimulai dari 1 Januari 1901 s/d 31 Januari 1930, 1 Januari 1931 s/d 31 Januari
1960, 1 Januari 1961 s/d 31 Januari 1990, dan seterusnya.
C. INTENSITAS CURAH HUJAN (CH)
Kriteria CH CH/hari CH/JamSangat Lebat > 100 mm > 20 mmLebat 50 - 100 mm 10 - 20 mmSedang 20 - 50 mm 5 - 10 mmRingan 5 - 20 mm 1 - 5 mm
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 3
III. ANALISIS CUACA DAN IKLIM
A. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER & LAUTAN BULAN FEBRUARI 2020
Pada bulan Februari, matahari berada di Bumi Bagian Selatan dan bergerak
semu menuju ke arah khatulistiwa. Hal ini berdampak ke peningkatan suhu muka
laut di sekitar wilayah BBS yang memicu terbentuknya pola-pola tekanan udara
rendah. Pada bulan Februari 2020 tercatat ada 2 (dua) kejadian siklon tropis di
selatan wilayah Indonesia yaitu Siklon Tropis Esther dan Ferdinand. Kondisi
tersebut cukup berpengaruh terhadap bertambah maupun berkurangnya jumlah
curah hujan di wilayah Indonesia pada umumnya termasuk Kabupaten Alor.
1. Suhu Permukaan Laut
Gbr. 1. Peta rata-rata suhu permukaan laut bulan Februari 2020
Secara umum rata-rata Suhu Permukaan Laut (SPL) di wilayah perairan
Indonesia pada bulan Februari 2020 berkisar antara 27,5ºC hingga 30,5ºC. Untuk
wilayah perairan di sekitar Kabupaten Alor, suhu permukaan laut berada pada kisaran
29,5ºC hingga 30,0ºC. Suhu permukaan laut yang cukup hangat ini mengindikasikan
kandungan uap air yang terkandung di udara cukup banyak. Kondisi demikian
menyebabkan potensi pembentukan awan-awan cukup signifikan di wilayah Kepulauan
Alor (jika faktor pendukung lain seperti pola angin, indeks labilitas udara dan lainnya
diabaikan).
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 4
Gbr. 2. Peta Anomali Suhu Permukaan Laut bulan Februari 2020
Nilai anomali suhu muka laut pada bulan ini di wilayah perairan Indonesia umumnya
hangat (anomali positif), kecuali di perairan sebelah barat laut Aceh dan Selat Makassar
menunjukkan anomali negatif (mendingin). Anomali SPL di sekitar perairan Kepulauan Alor
menunjukkan kondisi anomali positif (lebih tinggi/hangat dari rata-ratanya) sekitar 0,9°C –
1,2°C, sehingga potensi pembentukan awan-awan hujan cukup signifikan di wilayah
Kepulauan Alor (jika faktor pendukung lain seperti pola angin, indeks labilitas udara dan
lainnya diabaikan).
Berdasarkan analisa peta rata-rata tekanan udara permukaan laut (Mean Sea
Level Pressure / MSLP, Gbr. 3), pada bulan Februari 2020 terlihat wilayah tekanan
udara rendah (Low Pressure Area / LPA) masih berada di selatan ekuator (Benua
Australia), sedangkan di utara ekuator (Benua Asia) didominasi wilayah bertekanan
tinggi (High Pressure Area / HPA). Kondisi tersebut menyebabkan pola pergerakan
massa udara bergerak dari wilayah bertekanan tinggi (Benua Asia) ke wilayah
bertekanan rendah (Benua Australia), sehingga membentuk pola konvergensi
(pertemuan massa udara) di wilayah Indonesia bagian selatan (Jawa hingga NTT).
Daerah belokan angin (shear) terbentuk di Riau, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga
Papua Barat. Khusus di wilayah Kepulauan Alor, aliran massa udara dominan berhembus
dari arah Barat Laut dengan kecepatan angin rata-rata berkisar antara 8 - 15 knot (Gbr.4).
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 5
Gbr. 3. Rata-Rata Tekanan Udara Bulan Februari 2020
Gbr. 4. Rata-rata Angin lapisan 850 mb Bulan Februari 2020
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 6
2. El Nino - Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD)Indeks ENSO ditunjukkan dalam bentuk SOI (Southern Oscillation Index). SOI
negatif / positif mengindikasikan adanya perkembangan intensitas fenomena El Nino / La
Nina di Samudera Pasifik. Indeks SOI = -10 (negatif) menunjukkan adanya perkembangan
fenomena El Nino yang dapat berdampak cukup signifikan terhadap kondisi cuaca di
wilayah Indonesia. Indeks SOI = +10 (positif) menunjukkan adanya perkembangan
fenomena La Nina yang dapat berdampak cukup signifikan terhadap kondisi cuaca di
wilayah Indonesia.
Dampak ENSO di bumi sangat luas, dikaitkan dengan pergeseran sirkulasi tropis
skala luas seperti sel Walker dan sel Hadley. Beberapa area di daerah tropis secara
langsung dipengaruhi oleh kondisi kekeringan atau banjir bergantung pada kejadian fasa
panas ENSO yaitu El Niño, atau fasa dingin ENSO yaitu La Niña jika anomali temperatur
permukaan laut di daerah Niño 3 dan Niño 4 positif atau negatif. Daerah kunci interaksi
atmosfer – ocean dalam ENSO terletak antara Niño 3 dan Niño 4 yang sering disebut
daerah Niño 3.4 yaitu daerah 180ºE – 120ºW, 5ºN – 10ºS (Trenberth, 1996).
ENSO menyebabkan variasi iklim tahunan. Ketika tahun ENSO, sirkulasi zonal di
atas Indonesia divergen, sehingga terjadi subsidensi udara atas. Divergensi massa udara
mengakibatkan awan-awan yang terbentuk bergeser ke Pasifik tengah dan timur,
sehingga di atas Indonesia terjadi defisiensi curah hujan bahkan dapat terjadi bencana
alam kekeringan (Tjasyono, B., 2003)Masing-masing kejadian El Nino adalah unik dalam hal kekuatannya sebagaimana
dampaknya pada pola turunnya hujan maupun panjang durasinya. Menurut Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (2009), Berdasarkan intensitasnya El Nino
dikategorikan sebagai berikut:
a. El Nino lemah (Weak El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik
ekuator +0.5º C s/d +1,0º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-
turut.
b. El Nino sedang (Moderate El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik
ekuator +1,1º C s/d 1,5º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.
c. El Nino kuat (Strong El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik
ekuator > 1,5º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.
Pada bulan Januari 2020, ENSO berada pada kondisi Netral. Hal ini ditunjukkan
dengan indeks anomali SST Nino 3.4 pada minggu awal bulan sebesar 0.3°C dan akhir
bulan sebesar 0,3°C, serta nilai SOI pada awal bulan sebesar (-15,3) dan cenderung
naik secara flukutiatif hingga pada akhir bulan sebesar (-16,1). Rata-rata indeks ENSO
(gabungan antara indeks atmosfer–lautan) sebesar (-2,6). Kondisi demikian kurang
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 7
berpengaruh signifikan terhadap penambahan atau pengurangan jumlah curah hujan di
wilayah Indonesia, termasuk wilayah Kepulauan Alor.
Gbr.5. Grafik indeks SST Nino 3.4 Bulan Desember 2015 s/d. Februari 2020Sumber: BoM (http://www.bom.gov.au)
Gbr. 6. Grafik indeks ENSO / SOI Bulan Februari 2020Sumber: BoM (http://www.bom.gov.au)
-25
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Inde
ks
Tanggal
SOI BulanFebruari 2020
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 8
3. Madden-Jullian Oscillation (MJO)a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
OLR merupakan suatu radiasi gelombang panjang yang dipancarkan oleh bumi ke
luar angkasa. Tidak semua radiasi gelombang panjang yang terpancar dari bumi sampai ke
luar angkasa. Awan-awan konvektif adalah salah satu faktor yang menghalangi perjalanan
gelombang panjang. Jika pada suatu wilayah tertutup hamparan awan konvektif, maka nilai
OLR akan kecil.
Rata-rata nilai OLR pada bulan Februari 2020 di wilayah Indonesia berkisar antara
180 – 250 W/M², sedangkan khusus di wilayah Kepulauan Alor bernilai antara 220 – 230
W/M². Hal ini menunjukan bahwa di wilayah Kepulauan Alor banyak terbentuk awan-awan
konvektif.
Gbr.7. Rata-rata OLR bulan Februari 2020
b. Fase MJO (Madden - Jullian Oscillation)Berdasarkan diagram fase MJO bulan Februari 2020 pada Gbr. 8 dapat diketahui
bahwa MJO terpantau lemah pada tanggal 1 hingga 5 Februari. Selanjutnya MJO
terpantau aktif kuat di wilayah Indonesia (fase 4 hingga fase 5) pada tanggal 5 hingga
20 Februari. MJO kembali melemah pada tanggal 20 hingga 29 Februari. MJO secara
umum cukup berdampak terhadap penambahan curah hujan di wilayah Indonesia
bagian barat hingga tengah, termasuk di wilayah Kepulauan Alor pada bulan ini.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 9
Gbr. 8. Fase MJO Bulan Februari 2020Sumber: BoM (http://www.bom.gov.au)
4. IOD (Indian Ocean Dipole)Indeks IOD (Indian Ocean Dipole) ditunjukkan dalam bentuk DMI (Dipole Mode
Index). DMI negatif mengindikasikan adanya aliran massa udara dari wilayah Samudera
Hindia bagian barat ke Wilayah Samudera Hindia bagian timur, sedangkan DMI positif
menunjukkan kondisi yang berkebalikan. Indeks IOD kurang dari -0.5 (negatif)
mengindikasikan adanya kontribusi yang cukup signifikan terhadap pembentukan awan di
sekitar wilayah Indonesia.
Pada bulan Februari 2020, DMI pada kondisi Netral, dengan nilai DM rata-rata
sebulan tidak lebih rendah dari -0,5. Hal ini mengindikasikan bahwa Dipole Mode pada
bulan Februari 2020 tidak begitu berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia
khususnya di wilayah Kabupaten Alor.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 10
Gbr. 9. Grafik IOD Bulan Agustus 2015 s.d. Februari 2020Sumber: BoM (http://www.bom.gov.au)
B. ANALISIS HUJAN BULAN FEBRUARI 2020Berdasarkan data curah hujan bulan Februari 2020 yang diperoleh dari Stasiun
dan pos hujan kerjasama yang diasumsikan mewakili daerah-daerah di sekitarnya, maka
evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan bulan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis Curah Hujan dan Sifat HujanBulan Februari 2020
* Keterangan: Pos Hujan Kalabahi dan Mebung belum memiliki nilai rata-rata (Normal) curah hujan,sehingga nilai Normal yang dipakai adalah Normal CH Mali (Stasiun Meteorologi Mali)
Dari tabel di atas tampak bahwa pada bulan Februari 2020, kriteria sifat hujan untuk
wilayah Alor yang diasumsikan diwakili oleh wilayah Mali, Kalabahi, dan Mebung sebagai
berikut:
- Wilayah Mali dan Mebung memiliki variabilitas sifat hujan di Bawah Normal (BN)dengan kriteria Menengah (jumlah curah hujan antara 150 – 200 mm).
- Wilayah Kalabahi memiliki variabilitas sifat curah hujan di Atas Normal (AN) dengankriteria Tinggi (jumlah curah hujan >300 mm).
Evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan tiap dasarian untuk bulan Februari
2020 adalah sebagai berikut:
Lokasi Total CH (mm) Rata-Rata (mm) Sifat Hujan \ KriteriaMali 171,1 251 Bawah Normal \ Tinggi
*Kalabahi 341,3 251 Atas Normal \ Sangat Tinggi*Mebung 192,5 251 Bawah Normal \ Tinggi
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 11
Tabel 2. Analisis Curah Hujan dan Sifat HujanTiap Dasarian Bulan Februari 2020
* Keterangan: Pos Hujan Kalabahi dan Mebung belum memiliki nilai rata-rata (Normal) curah hujan,sehingga nilai Normal yang dipakai adalah Normal CH Mali (Stasiun Meteorologi Mali)
Dari tabel di atas tampak bahwa kriteria dan sifat hujan tiap dasarian untuk bulan
Februari 2020 secara umum yang mewakili wilayah Alor adalah sebagai berikut:
- Wilayah Mali pada Dasarian I memiliki variabilitas sifat hujan di Bawah Normal (BN)dengan kriteria curah hujan Menengah (jumlah curah hujan antara 50 – 75 mm). Pada
Dasarian II memiliki variabilitas sifat hujan di Bawah Normal (BN) dengan kriteria
curah hujan Rendah (jumlah curah hujan antara 20 – 50 mm). Pada Dasarian III
memiliki variabilitas sifat hujan di Bawah Normal (BN) dengan kriteria curah hujan
Menengah (jumlah curah hujan antara 75 – 100 mm).
- Wilayah Kalabahi pada Dasarian I memiliki variabilitas sifat hujan Bawah Normal(BN) dengan kriteria curah hujan Menengah (jumlah curah hujan antara 50 – 75 mm).
Pada Dasarian II memiliki variabilitas sifat hujan Atas Normal (AN) dengan kriteria
curah hujan Rendah (jumlah curah hujan antara 200 – 300 mm). Pada Dasarian III
memiliki variabilitas sifat hujan Bawah Normal (BN) dengan kriteria curah hujan
Rendah (jumlah curah hujan antara 20 – 50 mm).
- Wilayah Mebung pada Dasarian I memiliki variabilitas sifat hujan Bawah Normal (BN)
dengan kriteria curah hujan Rendah (jumlah curah hujan antara 20 – 50 mm). Pada
Dasarian II dan III sama-sama memiliki variabilitas sifat hujan Bawah Normal (BN)
dengan kriteria curah hujan Rendah (jumlah curah hujan antara 50 – 100 mm).
C. MONITORING HARI TANPA HUJAN (HTH)Hari tanpa hujan berturut-turut dihitung dari hari terakhir pengamatan, jika hari terakhir
tidak hujan, maka dihitung sesuai dengan Kriteria. Sedangkan jika hari terakhir
pengamatan ada hujan ( 1 mm) langsung dikategorikan Hari Hujan (HH). Adapun kriteria
yang digunakan adalah sebagai berikut:
Lokasi Dasarian Total CH(mm)
Rata-Rata(mm) Sifat Hujan \ Kriteria
MaliI 70,4 93 Bawah Normal \ MenengahII 22,2 95 Bawah Normal \ RendahIII 78,5 63 Bawah Normal \ Menengah
*KalabahiI 53,7 93 Bawah Normal \ MenengahII 240,3 95 Atas Normal \ TinggiIII 47,3 63 Bawah Normal \ Rendah
*MebungI 45,3 93 Bawah Normal \ RendahII 94,5 95 Bawah Normal \ MenengahIII 52,7 63 Bawah Normal \ Menengah
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 12
1 – 5 Sangat Pendek6 – 10 Pendek11 – 20 Menengah21 – 30 Panjang31 – 60 Sangat Panjang> 61 Kekeringan EkstrimHH Masih ada hujan
Hasil monitoring hari tanpa hujan (HTH) berdasarkan data hasil penakaran curah
hujan dari pos-pos hujan (Mali, Kalabahi, dan Mebung) yang diasumsikan mewakili wilayah
Kabupaten Alor hingga akhir bulan (29 Februari 2020) sebagai berikut:
- Wilayah Mali, Kalabahi, dan Mebung dikelompokkan ke dalam kriteria masihada hujan (HH).
Kondisi ini (HH) diprakirakan akan terus berlanjut mengingat peluang curah hujan
yang masih cukup tinggi hingga bulan Maret 2020 mendatang.
****
D. ANALISA UNSUR CUACA DI STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR
1. PENYINARAN MATAHARI
Penyinaran matahari yang diamati dibagi dalam dua jenis yaitu meliputi
lamanya penyinaran matahari (durasi penyinaran matahari) dan Intensitas radiasi
matahari. Durasi penyinaran matahari selama periode tertentu adalah jumlah pada
periode itu untuk pemancaran radiasi matahari melampaui 120Wm-2 (WMO,2006).
Sedangkan intensitas radiasi matahari adalah besarnya energi yang dipancarkan oleh
matahari persatuan waktu.
Intensitas dan lamanya penyinaran matahari berbanding terbalik terhadap
jumlah tutupan awan dan berbanding lurus terhadap suhu udara dan penguapan,
dimana makin pendek durasi penyinaran matahari, makin besar jumlah tutupan awan
yang menutupi langit maka suhu udara cenderung menurun sehingga makin kecil pula
jumlah penguapan yang terjadi atau sebaliknya.
Penyinaran matahari diukur untuk mengetahui lama / durasi penyinaran
matahari yang terjadi selama 1 (satu) hari (12 jam) yakni jam 06.00 – 18.00 waktu
setempat. Satuan untuk mengukur durasi penyinaran matahari dinyatakan dalam
persen (%) dan Jam. Untuk satuan dalam persen (%) digunakan untuk kepentingan
Klimatologi dan satuan dalam jam digunakan untuk kepentingan Meteorologi. Alat
untuk mengukur durasi penyinaran matahari adalah Campbell Stokes.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 13
Gbr.10. Grafik Penyinaran Matahari Bulan Februari 2020di Mali – Alor
Pada bulan Februari 2020, durasi (lama) penyinaran matahari berkisar antara
0,0 hingga 11,2 jam atau sekitar 0,0% hingga 93,3%. Hari dengan dengan durasi
penyinaran terpendek (tersingkat) tersebut terjadi pada tanggal 7, 9, 10, 11, dan 12
Februari 2020. Durasi penyinaran Matahari terpanjang (terlama) terjadi pada tanggal 25
Februari 2020, dengan rata-rata durasi penyinaran matahari selama satu bulan sebesar
±5,8 jam per hari atau 48,4%. Hal ini mengindikasikan bahwa tutupan awan di wilayah
Kabupaten Alor pada bulan ini lebih banyak jika dibandingkan dengan bulan
sebelumnya.
2. SUHU UDARASuhu adalah jumlah fisik yang mencirikan rata-rata gerakan acak dari molekul-
molekul pada benda fisik (WMO, 2006). Suhu udara permukaan yang diukur pada
ketinggian 1,20 – 1,25 m dari permukaan tanah. Suhu udara didefinisikan sebagai
keadaan pada pada suatu benda dan atau luasan pada suatu saat dan waktu. Faktor
utama yang menjadi penyebab adanya suhu udara adalah sinar matahari terhadap
benda/bidang atau luasan tertentu.
Satuan suhu udara permukaan dinyatakan dalam derajat Celcius (oC). Alat ukur
yang digunakan untuk mengukur suhu udara permukaan adalah Thermometer. Suhu
udara permukaan diukur dengan menggunakan alat Termometer Bola Kering.
Suhu Udara Maximum adalah suhu udara tertinggi yang diamati dan dicatat,
yang terjadi pada hari itu. Suhu udara maximum diamati sekali dalam 1 hari. Untuk
suhu udara maximum diamati pada jam 12:00 UTC (20:00 WITA) pada hari itu juga.
Alat untuk mengukur suhu udara maximum dipergunakan termometer maksimum dan
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Lam
a Pe
nyin
aran
Mat
ahar
i (ja
m)
Tanggal
Lama Penyinaran Matahari Stasiun Meteorologi Mali
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 14
satuannya dinyatakan dalam derajat celcius (C).
Suhu Udara Minimum adalah suhu udara terendah yang diamati dan dicatat,
yang terjadi pada 1 hari itu. Suhu udara minimum diamati sekali dalam 1 hari yaitu pada
jam 00:00 UTC (08:00 WITA). Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara
minimum adalah termometer minimum dan satuannya dinyatakan dalam derajat celcius
(oC)
Pada bulan Februari 2020, suhu udara rata-rata harian berkisar antara 26,5°C
hingga 29,1°C. Suhu udara terendah (minimum absolut) dalam bulan ini sebesar
23,2°C pada tanggal 13 Februari 2020 pagi hari, sedangkan suhu udara tertinggi
(maksimum absolut) sebesar 33,1°C terjadi pada tanggal 17 Februari 2020 siang hari.
Suhu udara rata-rata pada bulan ini tercatat sebesar 27,8°C, rata-rata suhu
maksmimum sebesar 31,3°C dan rata-rata suhu minimum sebesar 25,1°C. Dengan
demikian suhu udara pada bulan ini cenderung lebih panas jika dibandingkan bulan
sebelumnya.
Gbr.11 Grafik Suhu Udara Bulan Februari 2020di Mali – Alor
3. TEKANAN UDARA PERMUKAANTekanan udara didefinisikan sebagai gaya persatuan luas yang disebabkan
oleh berat udara diatasnya (BMG, 2006). Satuan tekanan udara dinyatakan dalam
satuan milibar (mb), 1 milibar (mb) = 1 hektopascal (HPa). Alat yang digunakan untuk
mengukur tekanan udara permukaan adalah Barometer.
Pada bulan Februari 2020, rata-rata tekanan udara permukaan laut harian
berkisar antara 1007,1 hingga 1012,6 mb. Rata-rata tekanan udara permukaan laut
harian terendah tersebut terjadi pada tanggal 28 Februari 2020, serta tertinggi terjadi
pada tanggal 11 Februari 2020 dengan rata-rata tekanan udara sebulan sebesar
22,023,024,025,026,027,028,029,030,031,032,033,034,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Suhu
Uda
ra (°
C)
Tanggal
Suhu Udara Stasiun Meteorologi Mali
RATA-RATA MAKSIMUM MINIMUM
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 15
1010,3 mb (hPa).
Gbr.12 Grafik Rata-Rata Tekanan Udara PermukaanBulan Februari 2020 di Mali – Alor
4. ANGIN PERMUKAANAngin adalah udara yang bergerak horizontal terhadap permukaan bumi (United
Kingdom Civil Aviation Authority, 2001). Arah angin adalah dari mana datangnya angin
bertiup (BMG, 2006). Kecepatan angin adalah jumlah vector tiga dimensi dalam
fluktuasi skala kecil yang acak pada ruang dan waktu yang berpadu pada aliran skala
besar yang teratur (WMO, 2006).
Arah dan Kecepatan angin permukaan diukur pada ketinggian 10 meter dari
permukaan tanah (BMG, 2006). Arah angin diukur dalam satuan derajat yang diukur
searah jarum jam mulai dari titik Utara yang sebenarnya (True North). Kecepatan angin
dinyatakan dalam Knot (KT), 1 Knot = 1,85 km/jam. Alat yang digunakan untuk
mengukur kecepatan angin adalah Anemometer.
Berdasarkan diagram mawar angin periode bulan Februari 2020 (gambar 13),
angin permukaan (10 meter dari permukaan) secara umum didominasi berturut-turut
dari arah Barat Daya sebanyak 27,59% disusul dari arah Selatan sebesar 20,55% serta
dari Barat sebesar 18,82%. Dari arah angin tersebut menunjukkan pada bulan ini,
aktifitas monsun (monsun Australia) dan kondisi skala lokal (angin darat dan angin laut)
sangat mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah kabupaten Alor.
1007
1008
1009
1010
1011
1012
1013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Teka
nan
Uda
ra (m
b)
Tanggal
Rata-rata Tekanan Udara Harian Stasiun Meteorologi Mali
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 16
Gbr.13. Diagram Mawar Angin Permukaan Bulan Februari 2020 di Mali – Alor
Berdasarkan gambar diagram distribusi frekuensi angin permukaan bulan
Februari 2020 di Stasiun Meteorologi Mali-Alor (Gbr. 14) untuk kategori kecepatan
angin, distribusi frekuensi kejadian didominasi oleh angin dengan kecepatan rata-rata
antara 1 – 6 knot (± 1,85 – 11,1 Km/Jam) sebesar 63,6%; disusul angin dengan kecepatan
antara 6 – 11 knot (± 11,1 – 20,35 km/jam) dengan distribusi frekuensi sebesar 19,0%;
dan disusul oleh kategori angin teduh (CALM) sebesar 16,7%. Angin dengan kecepatan
signifikan ( > 11 knot atau > 20,35 km/jam ) pada bulan Februari sebesar 0,7%.
Arah dan kecepatan angin maksimum terekam berhembus dari arah Selatan
(200º), Barat Daya (230º), dan Barat (250º) dengan kecepatan sebesar 12,0 knot (± 46,3
km/jam), terjadi pada tanggal 4 Februari 2020 jam 06:00:00 UTC (tanggal 4 Februari 2020
jam 14:00:00 WITA), tanggal 23 Februari 2020 jam 06:00:00 UTC (tanggal 23 Februari
2020 jam 14:00:00 WITA), serta tanggal 27 Februari 2020 jam 19:00:00 UTC (tanggal 28
Februari 2020 jam 03:00:00 WITA).
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 17
Gbr.14. Distribusi Frek. Angin Permukaan Bulan Februari 2020 di Mali – Alor
5. PENGUAPANPenguapan atau evaporasi adalah jumlah air yang menguap dari permukaan
air yang terbuka atau dari tanah (WMO, 2006). Untuk menghitung jumlah penguapan
yang ada maka dapat diperoleh dari jumlah selisih tinggi air hari kemarin dengan hari
ini ditambah curah hujan. Pengukuran jumlah penguapan dilakukan satu kali dalam
satu hari pada jam 00:00 UTC. Satuan penguapan yang digunakan adalah milimeter
(mm). Alat yang digunakan untuk mengukur penguapan adalah panci penguapan
terbuka (Open Pan Evaporimeter).
Pada bulan Februari 2020, jumlah penguapan yang terukur berkisar antara 3,2
mm hingga 11,2 mm. Jumlah penguapan terendah tersebut terjadi pada tanggal 17
Februari 2020 dan tertinggi pada tanggal 27 Februari 2020 dengan total penguapan
sebulan sebanyak 156,7 mm serta rata-rata penguapan sebanyak 5,4 mm per hari.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 18
Gbr.15. Grafik Penguapan Bulan Februari 2020di Mali – Alor
6. KELEMBABAN UDARALembab nisbi atau kelembapan relatif adalah perbandingan antara massa uap
air yang ada di dalam satu satuan volume dengan massa uap air yang diperlukan untuk
menjenuhkan satu aatuan volume udara tersebut pada suhu yang sama (BMG, 2006).
Satuan yang digunakan untuk mengukur lembab nisbi dinyatakan dalam Persen (%).
Alat yang digunakan untuk menentukan lembab nisbi adalah Screen Psycrometer /
Psycrometer Sangkar Tetap (Thermometer Bola Kering dan Thermometer Bola Basah)
Kelembapan nisbi atau kelembapan relatif berubah sesuai dengan tempat dan
waktu, dipengaruhi oleh ketinggian tempat, kerapatan udara, tekanan udara dan radiasi
matahari. Jika cuaca normal, menjelang tengah hari kelembapan nisbi berangsur-
angsur turun kemudian pada sore hari sampai menjelang pagi bertambah besar.
Gbr.16. Grafik Rata-Rata Kelembaban Udara Bulan Februari 2020di Mali – Alor
0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00
10,0011,0012,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Peng
uapa
n (m
m)
Tanggal
Penguapan Stasiun Meteorologi Mali
6065707580859095
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Kele
mba
ban
(%)
Tanggal
Kelembaban Udara Stasiun Meteorologi Mali
RATA-RATA MAKSIMUM MINIMUM
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 19
Pada bulan Februari 2020, rata-rata kelembaban udara harian berkisar antara
68% hingga 91%. Kelembaban udara terendah mutlak sebesar 63% terjadi pada
tanggal 21 Februari 2020 jam 03:00 UTC, sedangkan kelembaban udara tertinggi
mutlak sebesar 97% terjadi pada tanggal 3 Februari 2020 jam 18:00 UTC serta
tanggal 19 Februari 2020 jan 21:00 UTC. Rata-rata kelembaban udara selama satu
bulan sebesar 82%. Dengan demikian kondisi kelembaban udara pada bulan ini
tidak berbeda jauh dengan bulan sebelumnya (Januari 2020).
7. CURAH HUJANCurah hujan adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang
datar, dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir (BMKG, 2009).
Satuan curah hujan dinyatakan dalam millimeter (mm). Alat yang digunakan adalah
penangkar hujan biasa (Tipe Obs) dan penangkar hujan tipe Helman.
7.1 Curah Hujan Stasiun Meteorologi Mali – Alor (Pos Hujan Mali)Berdasarkan hasil pengukuran (penakaran) curah hujan di Stasiun Meteorologi
Mali, pada bulan Februari 2020 diketahui terdapat 18 (delapan belas) hari hujan
Terukur, 5 (lima) hari hujan Tidak Terukur (TTU), serta 6 (enam) hari tanpa hujan.
Jumlah curah hujan selama satu bulan sebanyak 171,1 mm, dengan intensitas curah
hujan tertinggi sebesar 37,1 mm yang terjadi pada tanggal 27 Februari 2020.
Gbr.17. Grafik Curah Hujan Stasiun MeteorologiMali-Alor Bulan Februari 2020
0,05,0
10,015,020,025,030,035,040,045,050,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Cura
h Hu
jan
(mm
)
Tanggal
Curah Hujan Stasiun Meteorologi MaliKeterangan:> 0 = Jumlah Curah Hujan dalam milimeter(mm)TTU = Curah hujan tidak terukur (< 0,1 mm)0 = Tidak Terjadi hujan
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 20
7.2 Pos Hujan Kecamatan Teluk Mutiara (Pos Hujan Kalabahi)Berdasarkan hasil pengukuran (penakaran) curah hujan di Pos Hujan
Kalabahi, pada bulan Februari 2020 diketahui terdapat 17 (tujuh belas) hari hujan
Terukur, 5 (lima) hari hujan Tidak Terukur (TTU), serta 7 (tujuh) hari tanpa hujan.
Jumlah curah hujan selama satu bulan sebanyak 341,3 mm, dengan intensitas curah
hujan tertinggi sebesar 213 mm yang terjadi pada tanggal 19 Februari 2020.
Gbr.18. Grafik Curah Hujan Pos Hujan KalabahiBulan Februari 2020
7.3 Pos Hujan Kecamatan Alor Tengah Utara (Pos Hujan Mebung)Berdasarkan hasil pengukuran (penakaran) curah hujan di Pos Hujan Mebung,
pada bulan Februari 2020 diketahui terdapat 19 (sembilan belas) hari hujan Terukur,
3 (tiga) hari hujan Tidak Terukur (TTU), serta 7 (tujuh) hari tanpa hujan. Jumlah curah
hujan selama satu bulan sebanyak 192,5 mm, dengan intensitas curah hujan tertinggi
sebesar 42,7 mm yang terjadi pada tanggal 19 Februari 2020.
Gbr.19. Grafik Curah Hujan Pos Hujan MebungBulan Februari 2020
020406080
100120140160180200220
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Cura
h Hu
jan
(mm
)
Tanggal
Curah Hujan POS Kalabahi
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Cura
h Hu
jan
(mm
)
Tanggal
Curah Hujan POS MebungKeterangan:> 0 = Jumlah Curah Hujan dalam milimeter(mm)TTU = Curah hujan tidak terukur (< 0,1 mm)0 = Tidak Terjadi hujan
Keterangan:> 0 = Jumlah Curah Hujan dalam milimeter(mm)TTU = Curah hujan tidak terukur (< 0,1 mm)0 = Tidak Terjadi hujan
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 21
IV. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MARET 2020 DI WILAYAHKABUPATEN ALOR
A. DINAMIKA LAUT & ATMOSFER1. Suhu Muka Laut
Pada bulan Maret 2020, anomali SST wilayah Indonesia diprediksi
umumnya cenderung didominasi anomali positif (menghangat). Demikian halnya
di wilayah Samudera Hindia didominasi anomali positif. Wilayah Nino 3.4 diprediksi
tetap berada pada kondisi normal.
Gbr.20. Prediksi Spasial Anomali Suhu Muka LautBulan Maret 2020
2. ENSO (El Nino-Southern Oscillation)ENSO merupakan salah satu fenomena cuaca skala global yang
mempengaruhi penambahan curah hujan (fase La Nina) maupun pengurangan
curah hujan (fase El Nino) di wilayah Indonesia. Analisa ENSO pada bulan
Februari 2020 teramati dalam kondisi Netral / Normal, dengan indeks ENSO
bernilai (0,26).
Kebanyakan model memprediksi ENSO akan tetap berada dalam kondisi
Netral hingga El Nino Lemah pada 3 periode ke depan yakni FMA (Februari-Maret-
April) 2020, MAM (Maret-April-MEI) 2020, dan AMJ (April-Mei-Juni) 2020.
Berdasarkan prediksi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pada bulan Maret
2020, ENSO kurang signifikan berpengaruh terhadap pengurangan atau
penambahan jumlah curah hujan di wilayah Indonesia termasuk di wilayah
Kepulauan Alor.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 22
Gbr.21. Prediksi ENSO Periode JAS 2019 s/d. JAS 2020
3. Prediksi Angin 850 mbPrediksi angin lapisan 850 mb pada Dasarian I Maret 2020 menunjukkan
aliran massa udara di wilayah Indonesia masih didominasi angin baratan dari
Benua Asia (kecuali di wilayah sebelah utara ekuator dari arah timur laut). Daerah
pertemuan angin terdapat di sekitar Sumatera bagian selatan, Jawa, Kalimantan
bagian selatan, Seulawesi bagian selatan, Bali, hingga Nusa Tenggara, hingga
Papua bagian selatan. Belokan angin (shear) terdapat di sekitar ekuator. Di
wilayah Kabupaten Alor, arah angin cenderung berhembus dari arah Baratan
sehingga potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan pada periode
Dasarian I Maret 2020 mendatang.
Gbr.22. Prediksi Angin Lapisan 850 mb
Sumber: BMKG (http://www.bmkg.go.id)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 23
Prediksi angin lapisan 850 mb pada bulan Februari 2020 menunjukkan
angin baratan (monsun Asia) masih mendominasi wilayah Indonesia, sehingga
belokan angin dan konvergensi (ITCZ) terbentuk di wilayah Indonesia sebelah
selatan ekuator (lintang selatan) dan mulai bergeser ke arah ekuator. Di wilayah
Kabupaten Alor, arah angin cenderung berhembus dari arah Baratan sehingga
potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan pada periode Maret 2020
mendatang.
4. Prediksi Indeks MonsunGbr.23. Analisis dan Prediksi Indeks Monsun
Monsun Asia pada dasarian III Februari 2020 aktif dan diprediksi terus aktif
hingga dasarian III Maret 2020 dan mulai mendekati klimatologisnya (normal),
sehingga berpotensi mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia
hingga dasarian I hingga III Maret 2020. Sedangkan Monsun Australia pada
Dasarian III Februari 2020 tidak aktif dan diprediksi mulai aktif pada dasarian III
Maret 2020, sehingga berpotensi menghambat pembentukan awan pada Dasarian
III Maret 2020 di wilayah Indonesia bagian selatan, khususnya wilayah Bali hingga
Nusa Tenggara.
5. MJO (Madden-Julian Oscillation)Analisis tanggal 29 Februari 2020 menunjukkan MJO tidak aktif dan
diprediksi aktif pada awal hingga pertengahan bulan Maret 2020. Berdasarkan
peta analisis spasial anomali OLR, pada akhir dasarian III Februari 2020 wilayah
Indonesia umumnya cenderung basah (konvektiv). Prediksi spasial anomali OLR
menunjukkan secara umum wilayah Indonesia tetap didominasi wilayah
konvektiv/basah hingga pertengahan bulan Maret 2020. Sehingga dapat
dikatakan pada bulan Maret 2020, MJO cukup signifikan mempengaruhi
penambahan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk wilayah Kepulauan Alor.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 24
6. Dipole Mode / IOD (Indian Ocean Dipole)Fenomena cuaca global terakhir yang juga mempengaruhi peluang
hujan di Indonesia, khususnya Indonesia Bagian Barat, adalah Dipole Mode
(DM). Rata-rata indeks DM bulan Februari 2020 berada pada kondisi Normal
dengan nilai (-0,16). Ini berarti perpindahan aliran massa uap air dari wilayah
Indonesia bagian barat ke wilayah Samudera Hindia sebelah timur Afrika
maupun sebaliknya tidak signifikan, sehingga tidak siginifikan berpengaruh pada
peluang pembentukkan awan dan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
Prediksi Indeks Dipole Mode (IDM) oleh BMKG, NASA, NMME, dan
BOM/POAMA menyatakan pada bulan Maret 2020 IDM tetap konsisten berada
pada kondisi netral/normal, sehingga tidak berpengaruh terhadap pengurangan
ataupun penambahan jumlah curah hujan di wilayah Indonesia, khususnya wilayah
Indonesia bagian Barat.
Gbr. 25. Prediksi Indeks .......
Sumber: NCEP-NOAA (http://www.cpc.ncep.noaa.gov)
Gbr. 24. Grafik Fase MJO dan Anomali OLR pada BulanFebruari 2020 dan Prakiraan Bulan Maret 2020
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 25
Gbr. 25. Prediksi Indeks Dipole Mode dari BoM, NASA, NNME,dan BMKG periode September 2019 s/d. April 2020
Sumber: BMKG (http://www.bmkg.go.id)
7. Tinjauan KlimatologisKondisi unsur cuaca bulan Maret di Alor berdasarkan data klimatologis
selama 30 tahun (1981-2010) diketahui sebagai berikut:
Tabel 3. Data Normal Unsur Cuaca Kabupaten AlorBulan Maret Tahun 1981 - 2010
Secara klimatologis, rata-rata curah hujan pada bulan ini menunjukkan bahwa
wilayah Kepulauan Alor akan memasuki masa peralihan musim (pancaroba) dari
musim hujan ke musim kemarau, sehingga peluang curah hujan masih cukup tinggi.
*****
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 26
B. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MARET 2020 DI WILAYAHKABUPATEN ALOR
1. Prakiraan Hujan DasarianBerdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7 dengan model prediksi ARIMA
(Autoregressive Integrated Moving Average) yang telah divalidasi dan
mempertimbangkan kondisi fisis dinamika atmosfer-lautan sampai dengan akhir
Februari 2020, maka prakiraan curah hujan dan sifat hujan tiap Dasarian untuk
bulan Maret 2020 di wilayah Kabupaten Alor sebagai berikut:
Tabel 4. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan DasarianBulan Maret 2020
Sesuai dengan kriteria sifat hujan dalam dasarian, maka hasil prakiraan
menunjukkan secara umum sifat hujan pada dasarian I Maret 2020 adalah AtasNormal (AN) dengan kriteria curah hujan menengah (jumlah curah hujan antara
75 – 100 mm); dasarian II adalah Bawah Normal (N) dengan kriteria rendah(jumlah curah hujan antara 20 – 50 mm); dan dasarian III adalah Bawah Normal(BN) dengan kriteria rendah (jumlah curah hujan antara 10 – 20 mm).
2. Prakiraan Hujan BulananBerdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7 dengan model prediksi ARIMA
(Autoregressive Integrated Moving Average) yang telah divalidasi dan
mempertimbangkan kondisi fisis dinamika atmosfer-lautan sampai dengan akhir
Februari 2020, maka prakiraan curah hujan dan sifat hujan untuk bulan Maret 2020
di wilayah Kabupaten Alor sebagai berikut:
Tabel 5. Prakiraan Curah Hujan (CH) dan Sifat Hujan BulananBulan Maret 2020
Sesuai dengan kriteria sifat hujan bulanan, maka hasil prakiraan
menunjukkan secara umum sifat hujan pada bulan Maret 2020 adalah AtasNormal (N) dengan kriteria hujan menengah (jumlah curah hujan: 100 – 150
mm).
Sifat HujanCurah Hujan (mm) /
Kriteria
Dasarian Pertama Atas Normal 75 - 100 / Menengah
Dasarian Kedua Bawah Normal 20 - 50 / Rendah
Dasarian Ketiga Bawah Normal 10 - 20 / Rendah
Dasarian Pertama Atas Normal 116.2 mm
Dasarian Kedua Atas Normal 80.2 mm
Dasarian Ketiga Atas Normal 156.8 mm
Sifat Hujan Jumlah Curah Hujan
WilayahPrediksi CH (mm) /
KriteriaNormal CH
(mm)Sifat Hujan
Mali, Alor 100 - 150 / Menengah 132 Normal
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 27
V. PRAKIRAAN PASANG SURUT (TIDAL) BULAN MARET DAN APRIL 2020 DIWILAYAH KABUPATEN ALOR
1. PendahuluanPasang surut air adalah gelombang yang mirip dengan gelombang air yang
terjadi akibat tiupan angin. Pasang surut memiliki panjang gelombang yang panjang,
seperti yang terdapat pada laut dalam namun terjadi untuk air dangkal, ini berarti
pasang surut dibiaskan oleh keadaan topografi kedalaman bawah air. Periodenya pun
cukup panjang, dalam orde jam. Pasang surut air terjadi disebabkan oleh gaya gravitasi
dan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh gerakan bumi, bulan, dan matahari.
2. Pola Pasang SurutDi seluruh dunia pasang surut berbeda baik ketinggian paras air maupun
waktu kejadiannya. Area pantai yang hanya punya satu pasang surut tertinggi dan
terendah setiap hari disebut diurnal tide (air pasang harian). Wilayah yang mengalami
dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari disebut mempunyai semi-diurnal
tide. Jika semi-diurnal tide mempunyai ketinggian air pasang yang dicapai berbeda
dan saat surut juga level air tidak sama disebut semi-diurnal mixed tide.
Pola pasang surut dapat dijelaskan secara gelombang dengan grafik yang
menunjukkan paras air untuk sumbu vertikal dan sumbu horisontal menyatakan
waktu hari. Pengamatan pasang surut dalam jangka waktu yang lama digunakan
untuk menghitung rata-rata ketinggian pasang. Dengan nilai rata-rata ini dapat
dihitung anomali pasang naik dan pasang surut air.
3. Paras Pasang Surut.Ketinggian air tertinggi yang dicapai permukaan air setiap hari disebut High
Water (HW) / Higt Tide (Ht). Titik terendah dimana permukaan air surut disebut Low
Water (LW) / Low Tide. Mengingat Kabupaten Kepulauan Alor sebagian besar
wilayahnya terdiri dari lautan maka fenomena pasang surut air laut sangat besar
pengaruhnya terhadap kegiatan yang berhubungan dengan kelautan seperti bongkar
muat di Pelabuhan Laut, kegiatan para nelayan dan lain sebagainya. Untuk itu dalam
buletin ini kami sajikan prediksi pasang surut di wilayah Kepulauan Alor yang
meliputi 2 (dua) lokasi sebagai berikut:
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 28
a. Wilayah Pelabuhan Kalabahi – Alor
Keterangan :Time (waktu) : WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 29
Keterangan :Time (waktu) : WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 30
b. Wilayah Pelabuhan Kabir – Alor
Keterangan :Time (waktu) : WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 31
****
Keterangan :Time (waktu) : WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 32
VI. INFORMASI WAKTU TERBIT DAN TENGGELAM MATAHARI DI WILAYAHKABUPATEN ALOR
Data waktu terbit dan tenggelam Matahari di wilayah Kabupaten Alor untuk bulan
Maret dan April 2020 sebagai berikut:
1. Stasiun Meteorologi Mali(Koordinat: 8.217 LS & 124.571 BT)
Time Dir Time Dir Time Dir Time Dir01 Maret 2020 05:46 (98°) 18:01 (262°) 01 April 2020 05:44 (85°) 17:46 (275°)02 Maret 2020 05:46 (97°) 18:01 (263°) 02 April 2020 05:44 (85°) 17:45 (275°)03 Maret 2020 05:46 (97°) 18:00 (263°) 03 April 2020 05:44 (85°) 17:45 (275°)04 Maret 2020 05:46 (97°) 18:00 (264°) 04 April 2020 05:44 (84°) 17:44 (276°)05 Maret 2020 05:46 (96°) 17:59 (264°) 05 April 2020 05:44 (84°) 17:44 (276°)06 Maret 2020 05:46 (96°) 17:59 (264°) 06 April 2020 05:44 (84°) 17:43 (277°)07 Maret 2020 05:46 (95°) 17:58 (265°) 07 April 2020 05:44 (83°) 17:43 (277°)08 Maret 2020 05:46 (95°) 17:58 (265°) 08 April 2020 05:44 (83°) 17:42 (277°)09 Maret 2020 05:46 (95°) 17:57 (266°) 09 April 2020 05:44 (82°) 17:42 (278°)10 Maret 2020 05:46 (94°) 17:57 (266°) 10 April 2020 05:44 (82°) 17:41 (278°)11 Maret 2020 05:46 (94°) 17:56 (266°) 11 April 2020 05:44 (82°) 17:41 (279°)12 Maret 2020 05:46 (93°) 17:56 (267°) 12 April 2020 05:44 (81°) 17:40 (279°)13 Maret 2020 05:46 (93°) 17:55 (267°) 13 April 2020 05:44 (81°) 17:40 (279°)14 Maret 2020 05:46 (93°) 17:55 (268°) 14 April 2020 05:44 (81°) 17:39 (280°)15 Maret 2020 05:46 (92°) 17:54 (268°) 15 April 2020 05:44 (80°) 17:39 (280°)16 Maret 2020 05:46 (92°) 17:54 (268°) 16 April 2020 05:44 (80°) 17:38 (280°)17 Maret 2020 05:45 (91°) 17:53 (269°) 17 April 2020 05:44 (79°) 17:38 (281°)18 Maret 2020 05:45 (91°) 17:53 (269°) 18 April 2020 05:43 (79°) 17:37 (281°)19 Maret 2020 05:45 (91°) 17:52 (270°) 19 April 2020 05:43 (79°) 17:37 (281°)20 Maret 2020 05:45 (90°) 17:52 (270°) 20 April 2020 05:43 (78°) 17:37 (282°)21 Maret 2020 05:45 (90°) 17:51 (270°) 21 April 2020 05:43 (78°) 17:36 (282°)22 Maret 2020 05:45 (89°) 17:51 (271°) 22 April 2020 05:43 (78°) 17:36 (282°)23 Maret 2020 05:45 (89°) 17:50 (271°) 23 April 2020 05:43 (77°) 17:35 (283°)24 Maret 2020 05:45 (89°) 17:50 (272°) 24 April 2020 05:43 (77°) 17:35 (283°)25 Maret 2020 05:45 (88°) 17:49 (272°) 25 April 2020 05:44 (77°) 17:35 (283°)26 Maret 2020 05:45 (88°) 17:49 (272°) 26 April 2020 05:44 (76°) 17:34 (284°)27 Maret 2020 05:45 (87°) 17:48 (273°) 27 April 2020 05:44 (76°) 17:34 (284°)28 Maret 2020 05:45 (87°) 17:48 (273°) 28 April 2020 05:44 (76°) 17:34 (284°)29 Maret 2020 05:45 (87°) 17:47 (274°) 29 April 2020 05:44 (75°) 17:33 (285°)30 Maret 2020 05:45 (86°) 17:47 (274°) 30 April 2020 05:44 (75°) 17:33 (285°)31 Maret 2020 05:44 (86°) 17:46 (274°)
Keterangan : Time : waktu matahari terbit / tenggelam dalam WITADir (Direction) : arah matahari terbit / tenggelam diamati dari titik/lokasi pengamat
APRIL 2020
Date Sunrise SunsetDate Sunrise SunsetMARET 2020
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 33
2. Kota Kalabahi(Koordinat: 8.217 LS & 124.518 BT)
Time Dir Time Dir Time Dir Time Dir01 Maret 2020 05:50 (98°) 18:06 (262°) 01 April 2020 05:49 (85°) 17:50 (275°)02 Maret 2020 05:50 (97°) 18:05 (263°) 02 April 2020 05:49 (85°) 17:50 (275°)03 Maret 2020 05:50 (97°) 18:05 (263°) 03 April 2020 05:49 (85°) 17:49 (276°)04 Maret 2020 05:50 (97°) 18:04 (264°) 04 April 2020 05:49 (84°) 17:49 (276°)05 Maret 2020 05:50 (96°) 18:04 (264°) 05 April 2020 05:49 (84°) 17:48 (276°)06 Maret 2020 05:50 (96°) 18:03 (264°) 06 April 2020 05:49 (84°) 17:48 (277°)07 Maret 2020 05:50 (95°) 18:03 (265°) 07 April 2020 05:49 (83°) 17:47 (277°)08 Maret 2020 05:50 (95°) 18:03 (265°) 08 April 2020 05:49 (83°) 17:47 (277°)09 Maret 2020 05:50 (95°) 18:02 (266°) 09 April 2020 05:48 (82°) 17:46 (278°)10 Maret 2020 05:50 (94°) 18:02 (266°) 10 April 2020 05:48 (82°) 17:46 (278°)11 Maret 2020 05:50 (94°) 18:01 (266°) 11 April 2020 05:48 (82°) 17:45 (279°)12 Maret 2020 05:50 (93°) 18:01 (267°) 12 April 2020 05:48 (81°) 17:45 (279°)13 Maret 2020 05:50 (93°) 18:00 (267°) 13 April 2020 05:48 (81°) 17:44 (279°)14 Maret 2020 05:50 (93°) 18:00 (268°) 14 April 2020 05:48 (81°) 17:44 (280°)15 Maret 2020 05:50 (92°) 17:59 (268°) 15 April 2020 05:48 (80°) 17:43 (280°)16 Maret 2020 05:50 (92°) 17:59 (268°) 16 April 2020 05:48 (80°) 17:43 (280°)17 Maret 2020 05:50 (91°) 17:58 (269°) 17 April 2020 05:48 (79°) 17:42 (281°)18 Maret 2020 05:50 (91°) 17:57 (269°) 18 April 2020 05:48 (79°) 17:42 (281°)19 Maret 2020 05:50 (91°) 17:57 (270°) 19 April 2020 05:48 (79°) 17:41 (281°)20 Maret 2020 05:50 (90°) 17:56 (270°) 20 April 2020 05:48 (78°) 17:41 (282°)21 Maret 2020 05:50 (90°) 17:56 (270°) 21 April 2020 05:48 (78°) 17:41 (282°)22 Maret 2020 05:50 (89°) 17:55 (271°) 22 April 2020 05:48 (78°) 17:40 (282°)23 Maret 2020 05:50 (89°) 17:55 (271°) 23 April 2020 05:48 (77°) 17:40 (283°)24 Maret 2020 05:50 (89°) 17:54 (272°) 24 April 2020 05:48 (77°) 17:40 (283°)25 Maret 2020 05:50 (88°) 17:54 (272°) 25 April 2020 05:48 (77°) 17:39 (283°)26 Maret 2020 05:49 (88°) 17:53 (272°) 26 April 2020 05:48 (76°) 17:39 (284°)27 Maret 2020 05:49 (87°) 17:53 (273°) 27 April 2020 05:48 (76°) 17:38 (284°)28 Maret 2020 05:49 (87°) 17:52 (273°) 28 April 2020 05:48 (76°) 17:38 (284°)29 Maret 2020 05:49 (87°) 17:52 (274°) 29 April 2020 05:48 (75°) 17:38 (285°)30 Maret 2020 05:49 (86°) 17:51 (274°) 30 April 2020 05:48 (75°) 17:37 (285°)31 Maret 2020 05:49 (86°) 17:51 (274°)
Keterangan : Time : waktu matahari terbit / tenggelam dalam WITADir (Direction) : arah matahari terbit / tenggelam diamati dari titik/lokasi pengamat
MARET 2020 APRIL 2020
Date Sunrise Sunset Date Sunrise Sunset
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 34
3. Kabir(Koordinat: 8.278 LS & 124.197 BT)
*******
Time Dir Time Dir Time Dir Time Dir01 Maret 2020 05:47 (98°) 18:02 (262°) 01 April 2020 05:46 (85°) 17:47 (275°)02 Maret 2020 05:47 (97°) 18:02 (263°) 02 April 2020 05:46 (85°) 17:46 (275°)03 Maret 2020 05:47 (97°) 18:02 (263°) 03 April 2020 05:46 (85°) 17:46 (275°)04 Maret 2020 05:47 (97°) 18:01 (264°) 04 April 2020 05:46 (84°) 17:45 (276°)05 Maret 2020 05:47 (96°) 18:01 (264°) 05 April 2020 05:45 (84°) 17:45 (276°)06 Maret 2020 05:47 (96°) 18:00 (264°) 06 April 2020 05:45 (84°) 17:44 (277°)07 Maret 2020 05:47 (95°) 18:00 (265°) 07 April 2020 05:45 (83°) 17:44 (277°)08 Maret 2020 05:47 (95°) 17:59 (265°) 08 April 2020 05:45 (83°) 17:43 (277°)09 Maret 2020 05:47 (95°) 17:59 (266°) 09 April 2020 05:45 (82°) 17:43 (278°)10 Maret 2020 05:47 (94°) 17:58 (266°) 10 April 2020 05:45 (82°) 17:42 (278°)11 Maret 2020 05:47 (94°) 17:58 (266°) 11 April 2020 05:45 (82°) 17:42 (279°)12 Maret 2020 05:47 (93°) 17:57 (267°) 12 April 2020 05:45 (81°) 17:41 (279°)13 Maret 2020 05:47 (93°) 17:57 (267°) 13 April 2020 05:45 (81°) 17:41 (279°)14 Maret 2020 05:47 (93°) 17:56 (268°) 14 April 2020 05:45 (81°) 17:40 (280°)15 Maret 2020 05:47 (92°) 17:56 (268°) 15 April 2020 05:45 (80°) 17:40 (280°)16 Maret 2020 05:47 (92°) 17:55 (268°) 16 April 2020 05:45 (80°) 17:40 (280°)17 Maret 2020 05:47 (91°) 17:55 (269°) 17 April 2020 05:45 (79°) 17:39 (281°)18 Maret 2020 05:47 (91°) 17:54 (269°) 18 April 2020 05:45 (79°) 17:39 (281°)19 Maret 2020 05:47 (91°) 17:54 (270°) 19 April 2020 05:45 (79°) 17:38 (281°)20 Maret 2020 05:47 (90°) 17:53 (270°) 20 April 2020 05:45 (78°) 17:38 (282°)21 Maret 2020 05:47 (90°) 17:53 (270°) 21 April 2020 05:45 (78°) 17:37 (282°)22 Maret 2020 05:46 (89°) 17:52 (271°) 22 April 2020 05:45 (78°) 17:37 (282°)23 Maret 2020 05:46 (89°) 17:52 (271°) 23 April 2020 05:45 (77°) 17:37 (283°)24 Maret 2020 05:46 (89°) 17:51 (272°) 24 April 2020 05:45 (77°) 17:36 (283°)25 Maret 2020 05:46 (88°) 17:51 (272°) 25 April 2020 05:45 (77°) 17:36 (283°)26 Maret 2020 05:46 (88°) 17:50 (272°) 26 April 2020 05:45 (76°) 17:36 (284°)27 Maret 2020 05:46 (87°) 17:49 (273°) 27 April 2020 05:45 (76°) 17:35 (284°)28 Maret 2020 05:46 (87°) 17:49 (273°) 28 April 2020 05:45 (76°) 17:35 (284°)29 Maret 2020 05:46 (87°) 17:48 (274°) 29 April 2020 05:45 (75°) 17:35 (285°)30 Maret 2020 05:46 (86°) 17:48 (274°) 30 April 2020 05:45 (75°) 17:34 (285°)31 Maret 2020 05:46 (86°) 17:47 (274°)
Keterangan : Time : waktu matahari terbit / tenggelam dalam WITADir (Direction) : arah matahari terbit / tenggelam diamati dari titik/lokasi pengamat
MARET 2020 APRIL 2020
Date Sunrise Sunset Date Sunrise Sunset
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 35
VII. PELAYANAN PUBLIK
1. PELAYANAN PENERBANGAN
Berdasarkan hasil data pengamatan cuaca selama bulan Maret 2020, dalam hal
ini banyak hasil observasi cuaca khusus untuk pelayanan penerbangan yang berupa
QAM, SPECI, dan METAR dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 6. Informasi Pelayanan Meteorologi Untuk PenerbanganStasiun Meteorologi Mali – Alor
BULANHASIL PENGAMATAN
QAM SPECIAL METAR SPECI
Maret 2020 233 4 766 56
Keterangan Tabel:
o QAM : Merupakan informasi cuaca yang diberikan untuk kepentingan Take Off
(Lepas Landas) dan Landing (Pendaratan) pesawat terbang.
o SPECI : Merupakan informasi cuaca khusus yang harus dilaporkan setiap terjadi
perubahan cuaca yang signifikan (bermakna) seperti terjadi thunderstorm (badai
guntur), terjadi hujan, terjadi peruban arah kecepatan angin secara tiba-tiba dan lain-
lain. Informasi ini dilaporkan saat keadaan cuaca mulai terjadi dan setelah cuaca selesai
terjadi.
o METAR: Merupakan informasi cuaca rutin untuk kepentingan penerbangan yang
dibuat setiap jam atau ½ jam sekali pada jam penuh atau jam tengahan.
2. LAPORAN PRODUK METEOROLOGI PUBLIKLaporan produk meteorologi publik merupakan laporan informasi mengenai
kegiatan publikasi data – data hasil pengamatan yang di gunakan atau dimanfaatkan oleh
BMKG, instansi di luar BMKG dan masyarakat umum yang membutuhkan. Hasil produk
meteorologi publik dapat di lihat dalam tabel di berikut ini.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 36
Tabel 7. Laporan Produk Meteorologi PublikStasiun Meteorologi Mali – Alor Bulan Maret 2020
No
JenisPublikasi
UnitKerja
INSTANSI PENERIMA PUBLIKASIDI LINGKUNGAN BMKG DI LUAR BMKGUNIT KERJA JML UNIT KERJA JML
1 2 3 4 5 6 71 Data
KlimatologiStamet Mali-
Alor- Deputi Bidang
Meteorologi- Kepala Balai
Besar MKGWil.III
- Koord. BMKGNTT
- Ka. StasiunKlimatologiLasiana Kupang
2 lbr
Sda
Sda
Sda
- -
2 BuletinInformasiMeteorologi
Stamet Mali-Alor
Sestama BMKG
Deputi Bdg.Meteorologi
Deputi BidangKlimatologi
Kepala BiroUmum
Ka. Balai BesarMKG Wil. III
Koord. BMKGNTT
Stamet, Staklim,Stageo se-NTT
1 Exp
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
- Bupati Alor- Ketua DPRD
Kab. Alor- Kepala
BAPEDA kab.Alor- Kepala Dinas
PU kab. Alor- Kepala BPS
kab. Alor- Kepala
DinasPertanian &PerkebunanKab. Alor- Kepala
DinasPerhubungan kab. Alor- Kepala
BadanLingkunganHidupDaerah kab.Alor
1 ExpSda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
3 QAM Stamet Mali-Alor - - Bandara Mali
di Alor 233
4 SPECIAL Stamet Mali-Alor - - Bandara Mali
di Alor 4
4 METAR Stamet Mali-Alor
BMKG viaCMSS - - 766
5 SPECI Stamet Mali-Alor
BMKG viaCMSS - - 56
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 37
DAFTAR ISTILAH
Anomali : Penyimpangan suatu variabel dari nilai rata-rata
Awan Konvektif : Awan tebal menjulang tinggi yang terbentuk dari pemanasan vertikal
yang membawa uap air. Awan ini mengakibatkan terjadinya hujan
secara tiba-tiba, petir dan angin.
Cold Surge : Aliran udara dingin dari daratan Asia yang menjalar memasuki
wilayah Indonesia bagian barat, cold surge biasa terjadi pada saat
Asia memasuki musim dingin.
Cuaca : Kondisi fisis atmosfer pada suatu wilayah yang sempit pada waktu
tertentu
Dasarian : Periode sepuluh harian
Dipole Mode /IOD (Indian Ocean
Dipole)
: Tingkat ketersediaan uap air akibat perbedaan suhu muka laut
antara Samudera Hindia dan Perairan Pantai Timur Afrika.
DMI (Dipole Mode Index) : Indeks yang menunjukkan perkembangan dan intensitas Dipole
Mode. DMI yang bernilai negatif akan menambah kandungan uap
air di sekitar wilayah Sumatera, sehingga curah hujannya secara
umum meningkat. Sedangkan nilai positif tidak menambah
kandungan uap air, sehingga curah hujan cenderung berkurang.
Divergensi : Beraian angin, yang mengindikasikan daerah cuaca baik
Eddy : Pusaran angin dengan durasi harian dan biasanya jika suatu daerah
terdapat eddy, maka cenderung banyak hujan.
El Nino : Fenomena memanasnya suhu permukaan laut di Pasifik Timur
sehingga secara umum menyebabkan curah hujan di sebagian
besar wilayah Indonesia berkurang
ENSO (El Nino-Shouthern
Oscillation)
: Fluktuasi musiman antara fase El Nino dan La Nina.
Gelombang : Pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan laut.
Iklim : Kondisi Rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang lama dan
wilayah yang luas.
ITCZ (Intertropical Convergence
Zone)
: Daerah pertemuan massa udara antar benua dengan cakupan yang
luas. Umumnya daerah-daerah yang dilintasi ITCZ berpotensi terjadi
pertumbuhan awan-awan hujan lebat dan cukup lama (bisa lebih dari
satu hari).
Konvergensi : Pumpunan angin, pola angin yang mengumpul
La Nina : Fenomena yang merupakan kebalikan dari El Nino. Secara umum
menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 38
********
MJO (Madden Jullian Oscillation) : Fluktuasi musiman/osilasi/gelombang tekanan (pola tekanan tinggi-
tekanan rendah) di kawasan tropik yang terkait dengan
penambahan gugusan uap air yang menyuplai pembentukan
awan hujan dengan periode lebih kurang 48 hari yang menjalar dari
barat ke timur. Biasanya berawal di pantai timur Afrika kemudian
menjalar ke timur dan menghilang di bagian tengah Pasifik. MJO
ini berkaitan dengan OLR (Outgoing Longwave Radiation)
Monsun : Suatu pola sirkulasi angin yang berhembus secara periodik pada
suatu periode (minimal 3 bulan) dan pada periode yang lain polanya
akan berlawanan. Di Indonesia dikenal dengan 2 istilah monsun
yaitu monsun Asia dan Monsun Australia. Monsun Asia berkaitan
dengan musim hujan di Indonesia, sedangkan Monsun Australia
berkaitan dengan musim kemarau.
Normal : Nilai rata-rata suatu variabel selama 30 tahun, menggunakan
periode waktu yang tidak ditentukan (1971-2000, 1976-2005,
1978-2007, dsb)
OLR (Outgoing Longwave Radiation) : Radiasi gelombang panjang (infra merah) yang dipancarakan keluar
dari bumi. OLR yang bernilai negatif menunjukkan tutupan awan
konvektis yang banyak. Sedangkan nilai positif menunjukan
tutupan awan konvektif yang sedikit.
Rata-rata : Nilai rata-rata suatu variabel selama minimal periode 10 tahuN (1971
– 1980, 1976 – 1985, 1996 – 2002, 1995 – 2010, dsb.)
Shearline : Garis atau zona lintasan yang terdapat perubahan arah dan
kecepatan angin secara tiba-tiba.
SOI (Southern Oscillation Index) : Indeks yang menunjukkan perkembangan dan intensitas El Nino
atau La Nina.
Standar Normal : Nilai rata-rata suatu variabel selama 30 tahun, menggunakan periode
waktu yang sudah ditentukan, dimulai tahun berakhiran 1 dan diakhiri
tahun berakhiran 0 (1961-1990, 1971-2000, 1981-2010, dst)
Konveksi : Pergerakan molekul-molekul pada fluida (cairan atau gas)
Updraft : Pergerakan vertikal ke atas dari suatu kolom udara yang
berhubungan dengan fenomena cuaca
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 39
ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTREMHUJAN SANGAT LEBAT DISERTAI PETIR
DI KALABAHI, KAB. ALOR Tanggal 19 Februari 2020
INFORMASI KEJADIANKejadian Hujan sangat lebat disertai gunturLokasi Kalabahi, Kab. Alor, Nusa Tenggara Timur
Waktu Rabu sore, 19 Februari 2020 pukul 17.30 WITA – 20 Februari2020 pukul 01.30 WITA.
ANALISIS METEOROLOGIIndikator Analisis
1. Suhu PermukaanLaut (SST)
Secara umum, suhu permukaan laut di wilayah Indonesiaberada pada kisaran 26 – 31°C. Untuk wilayah Kabupaten Alornilai suhu permukaan laut berkisar antara 28 – 29°C. Kondisiini berpotensi meningkatkan pertumbuhan aawan-awankonvektif di wilayah Alor.
2. Madden JulianOscilation (MJO)
Madden-Julian Oscillation(MJO) adalah mode dominanvariabilitas antar musim di wilayah tropis. MJO berhubungandengan konveksi yang bergerak ke Timur di wilayah Tropisdengan periode 30 – 90 hari, dan menjadi penyebabutama tumbuhnya awan dan konveksi di Samudera Hindiadan Pasifik (Potter dan Colman, 2003). Dari diagram faseMJO sampai dengan tanggal 17 Februari 2020, MJO berada diwilayah Maritime Continental (fase 5) yang artinya MJOmemang sedang aktif di wilayah Indonesia sehingga cukupsingnifikan untuk mendukung terhadap peningkatanpembentukan awan hujan di wilayah Kabupaten Alor.
3. Pola TekananUdara (Isobar)
Berdasarkan analisis tekanan pada tanggal 19 Februari 2020pukul 00 UTC terlihat adanya gangguan cuaca di wilayahselatan Indonesia berupa tekanan rendah. Tekanan rendah initerletak di selata Jawa serta di Benua Australia bagian utara.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 40
Pada belahan bumi utara cenderung memiliki tekanan udarayang lebih tinggi, sehingga mengakibatkan massa udarabergerak dari belahan bumi utara menuju ke belahan bumiselatan melewati samudera Pasifik yang kaya akan uap air.Kondisi tersebut sangat mendukung dalam pembentukanawan-awan konvektif di wilayah Indonesia khususnya wilayahKabupaten Alor.
4. Pola AnginGradien (Streamline)
Berdasarkan peta pola angin gradien (streamline) padatanggal19 Februari 2020 pukul 00 UTC dan 12 UTC menunjukkanbahwa adanya pola pertemuan angin (konvergensi) di wilayahKabupaten Alor. Hal inilah yang menyebabkan terjadinyapertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Aloryang dapat menimbulkan hujan lebat.
5. Kelembaban UdaraRelatif
Berdasarkan data model analisis kelembaban udara, nilaikelembapan udara pada lapisan 850 hPa di wilayah Alorberkisar antara 80 – 90 %, lapisan 700 hPa berkisar antara 70–90 %, kemudian lapisan 500 hPa berkisar antara 60 – 80%.Data kelembapan udara tersebut menunjukkan bahwa secaraumum kondisi yang basah ditemui mulai dari lapisan 850 –500 hPa yang mengindikasikan potensi pertumbuhan awankonvektif yang cukup kuat.
6. Indeks Labilitas Berdasarkan data model analisis indeks labilitas pada tanggal19 Februari 2020 pukul 17.30 WITA hingga pukul 01.30WITA tanggal 20 Februari 2020, nilai KI berkisar antara 35 –37, LI antara (-2) – (-3), dan SI antara 0 – (-2) di wilayahAlor menunjukan adanya kondisi udara labil yangmendukung pertumbuhan awan konvektif dan Thunderstormdi wilayah tersebut.
7. Citra Satelit Berdasarkan pantauan citra satelit IR Enhanced Himawari8, pada pukul 17.30 – 01.30 WITA tampak tutupan awanhujan yang cukup signifikan dengan suhu puncak awan -41s.d -100 °C di sebagian besar wilayah Alor. Suhu puncak awanyang sangat dingin mengindikasikan awan yang tumbuhadalah jenis awan konvektif dengan tinggi puncak awanmencapai > 5 kilometer sehingga mendukung terbentuknyaawan hujan di wilayah tersebut.
DATA CURAH HUJANPos Hujan Curah Hujan (mm/hari) KategoriMali 16,0 RinganKalabahi 213,0 Sangat LebatMebung 42,7 Sedang
KESIMPULAN Berdasarkan analisis cuaca skala regional, anomali dan suhu permukaan laut
disekitar wilayah Alor dalam kondisi hangat, kondisi tersebut mengindikasikanpasokan uap air di sekitar wilayah Alor cukup signifikan untuk mendukungpotensi terjadinya penguapan dan memasok uap air di wilayah tersebut.Selanjutnya, analisis Angin Gradien (925 hPa) menunjukkan adanya pola
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 41
konvergensi angin di wilayah Alor yang dapat mendukung pembentukan awandi wilayah tersebut.
Nilai kelembapan udara pada ketinggian lapisan 850 hingga 500 hPa diwilayah Alor berkisar antara 60 – 90%. Secara umum, data kelembapan udaramenunjukkan kondisi yang basah mulai dari lapisan 850 – 500 hPa, sehinggaberpotensi adanya pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah tersebut.
Berdasarkan data model analisis indeks labilitas pada tanggal 19 Februari 2020jam 17.30 WITA, nilai LI, KI, dan SI di Alor menunjukan adanya kondisi udaralabil yang mendukung pertumbuhan awan konvektif dan thunderstorm diwilayah tersebut.
Citra satelit menunjukkan adanya liputan awan konvektif Cumulonimbus diwilayah Alor khususnya Kota Kalabahi. Awan konvektif teramati berada padakondisi yang paling signifikan dalam rentang waktu pukul 18.00 – 00.00 WITAdengan nilai suhu puncak awan berkisar antara -41 s.d -100°C. Suhu puncakawan yang sangat dingin menunjukkan bahwa puncak awan konvektifCumulonimbus menjulang >5 kilometer.
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 42
Lampiran
Gambar 1. Analisis Suhu Permukaan Laut 19 Februari 2020
Gambar 2. Analisi Diagram Fase MJO tanggal 10 – 31 Januari 2020 (warna hijau) serta 1 –17 Februari 2020 (warna biru)
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 43
Gambar 3. Analisi Tekanan Udara
Gambar 4. Analisis Pola Angin (Streamline) pada pukul 08.00 WITA dan 20.00 WITAtanggal 19 Februari 2020
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 44
Gambar 5. Data model analisis indeks labilitas KI, SI, dan LI tanggal 19 Februari 2020 pukul14.00 dan 20.00 WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 45
Gambar 6. Data model analisis kelembapan udara lapisan 850, 700, dan 500 hPa tanggal 19Februari 2020 pukul 14.00 dan 20.00 WITA
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 46
Buletin Informasi Meteorologi Edisi II bulan Februari 2020 Page 47
Gambar 7. Citra satelit cuaca tanggal 19 Februari 2020 pukul 17.30 hingga 20 Februari 01.30WITA